Ini saah satu contoh, bagaimana konsep flesibiltas untuk desain bagi kaun disabilitas itu, bia disesuaikan. Jika fleksibilitas itu kaku, alhasil desain ‘ramah disabilitas’, hanya untuk digunakan bagi yang benar2 membutuhkannya, seperti contoh kursi roda listrik, yang kemarin aku beli …..
Kursi roda elektrik, mempunyai ‘setir’ di tangan kanan, tetapi karena tangan kananku lumpuh, membuat hrus sedikit dimodifikasi dengan setir di tangan kirikku ……
Tentang kesederhanaan desain
Sebuah desain mesin ATM misanya, dimana mungkin semua orang dan masyarakat umum yang sehat, angkat jempol dan mudah untuk memakainya, ternyata tidak telalu mudah bagi peyandang disabilitas pengguna kursi roda, seperti aku.
Jika aku kedepan mesin ATM, aku memang bisa memencet2 tombolnya, tetapi ternyata layar ATM yang biasanya akan tertutup tubuh oenggunanya, tidak demikian bagiku. Sehingga jika ada antrian di belakangku, mereka dengan mudah melihat transaksiku, bahkan sudah dibuktikan oleh anakku yang “pura-pura” mengantri di belakangku, dia dengagn gampangnya melihat nomor PIN ku …..
Mungkin, beda juga untuk disabilitas di atas kursi roda, dengan 2 tangannya yang sehat, tetapi tidak untukku, yang hanya memakai tangan kiri karena tangan kananku lumpuh, sehingga hanya 1 tangan dan 1 tangan lagi tidak bisa menutupi sesuatu yang tidak harusnya tidak boleh terlihat orang lain…..
Misal,
Untuk disabled memakai kursi roda, bisa mengacu pada konsep kursi roda.
Atau jika penyandang disabilitas netra atau jenis apapun mempunyai seekor anjing yang terlatih