Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

"Menjaga Indonesia" Cara Kaum Disabilitas

12 Mei 2017   11:10 Diperbarui: 12 Mei 2017   12:34 350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengapa?

Karena kaum disabilitas pun merupakan warga negara Indonesia, dimana kita tetap mempunyai hak dan kewajiban sebagai warga negara. Kaum disabilitas, termasuk aku, pun punya profesionalitas, integritas, kesetiaan, kepedulian atau apapun yang kita miliki, dan komitmen.Bedanya adalah, kami kaum disabilitas mempunyai keterbatasan2 secara fisik maupun emosionil.

Tuhan menciptakan manusia adalah seseuai dengan Rencana NYA. Tuhan menciptakan manusia pasti mempunyai maksud2 tertentu. Masing2 manusia diciptakan seturut dengan Kuasa NYA dan sesuai dengan tujuannya masing2. Sehingga, ketika ita terlahir cacat atau kita menjadi cacat setelah anak atau dewasa karena suatu sebab, itu pn adalah Rencana Tuhan.

Itu adalah yang aku percaya! Bahwa ketika aku menjadi cacat dalam usiaku 39 tahun, dan aku masih hidup, berarti Tuhan masi mempunyai rencana untukku. Baik untuk aku pribadi, ataupun untuk lingkungan dan keluargaku. Dan itu yang harus kita imani, supaya kita semua, mempunyai penerimaan diri, dan mampu untuk “menjaga stabilitas” hidup kita …..

Bagaimana kita sebagai kaum minoritas, kaum disabilitas di dunia, khususnya di Indonesia mampu “menjaga” negara dan bangsa kita yang kita cintai ini?

Memang tidak mudah! Untuk bergerak secara fisik, ang cacat fisik pun, sangat berat, apalagi membela Indonesia! Juga kaum disabilitas emosionil yang berhubungagn dengan syaraf, tentu tidak mudah, karena untuk kehidpan sendiri pun mungkin tidak mengerti artinya. Misalnya, bagi kaum tuna grahita, down syndrome atau autisme.

Yang aku yakini,

Ketika kita sebagai kaum disabilitas, mampu mandiri dengan berusaha untuk tidak menyusahkan orang lain, itulah yang bisa kita lakukan untuk “menjaga Indonesia!”

Bisa dibayangkan, ketika kami, kaum disabilitas, bisa bergerak leluasa untuk berkarya serta menjalankan kewajiban kita di dunia ini dengan tanpa bantuan orang lain atau hanya sedikit saja bantuan2 itu ada, itu adalah karya anak bangsa, dan itu merupakan kemandirian yang luar biasa untuk sebuah kredibilitas bagi penjagaan bngsa dan negara, khususnya Indonesia …..

Lebay??

No!! TIDAK !!!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun