Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Sejauh Mata Memandang, Hanya Kebun Buah

28 April 2017   14:30 Diperbarui: 28 April 2017   14:47 788
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Daerah nya luas dan sejauh mata memandang memang hanya dataran luas beragam hayati Amerika. Perbukitan2 jarang terdapat disana, dan ketika kami berada di persimpangan, adikku membelokkan mobilnya untuk mulai memasuki pedesaan disana ….

Waaaaaa …… aku sangat excited! Selain aku memang sangat tertarik di lingkuan alam serta pedesaan, memang sepertinya lebih nyaman untuk masuk ke ped4saan, disbanding dengan perjalanan yang membosankan, puluhan kilometer hanya dataran pepohonan tanpa ada ‘sesuatu’ sama sekali …..

Masuk pedesaan meman g lebih teduh dan nyama. Banyak rumsh2 desa Amerika, dengan konsep seperti pedesaan di Indonesia. Bedanya adalah, jika pedesaan di Indonesia (di pulau Jaw ya), rumah2nya tetap berderet dan padat, walau di pedesaan di luar pulau Jawa, masih ada lahan besar antara rumah2 mereka.

">

">

Di desa tersebut, bahkan antara komplek rumah2 dessa yang satu, bisa berbeda puluhan kilometer, yang bahkan jug tidak terlihat dari jauh. Ya, ternyata kepadatan penduduk disana sangat jarang, sekitar 150 ribu penduduk dari sekitar 2000 km2 saja.

">

">


">

">

Dunia pedesaan dengan sapi2 hitam Amerika, serta petani buah yang menjual hasil panenannya untuk konsumsi wisatawan yang lewat kesana …..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun