Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Padang Pasir Berumput, Deretan Palem, Pegunungan dan Langit Biru di 'Palm Spring'

30 Maret 2017   14:13 Diperbarui: 30 Maret 2017   23:00 979
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
okumentasi pribadi Disetiap titik kota, pasti ada pohon palem …..

Pengamatan dan sedikit analisa yang aku lekukan, mengapa Palm Spring lebih banyak pohon palem disbanding Los Angeles bahkan San Diego adalah, kota PalmSpring hanya mempunyai luas lahan sekitar 240 km2, penduduknya sedikit serta sebagian besar adalah orang2 tua ‘retired’, membuat kota ini tidak ingin membangun banyak, yang bisa saja pohon2 palem disana semakin subur karwna tetap ada, tidak ditebang dan pemeliharaan kotanya semakin baik.

">

">

Bahkan disetiap panjang jalan, entah pohon2 palem itu ditanam khusus atau tumbuh natural, pohon2 tersebut sungguh terlihat ‘bahagia’, dan tumbuh dengan sangat baik! Karena berbeda dengagn pohon2 palem di Los Angeles atau San Diego, disepanjang jalan, yang tidak terlalu memungkinkan untuk dapat serapi di Palm Spring.

Jadi, ketika kota di Hawaii, koloni gugus kepulauan Hawaii merupakan :dunia pohon palm” yang sangat terkenal di dunia, maka Palm Spring, merupakan kota  indah dan dramatis dengan gugusan ribuan pohon palm di setitik dataran Amerika ujung California yang berdekatan dengan Nevada …..

">

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun