Konsep FO di Amerika semua sama. Mereka berada di lahan luas padang pasir, sehingga konsep bangunan mereka adalah arsitektural ‘padang pasir’. FO merupakan oase bagi lingkungan sekitarnya. Dimana banyak warga disekitarnya bisa mendapatkan perekjaan sebagai penjaga toko, membuka resto2 makanan atau yang berhubungan dengan distribusi barang2 dan keamanan. FO di desain seperti sebuah resort, mempunyai fasilitas2 yang membuat wisatawan bisa pergi kesana.
***
Untuk pergi ke FO memang tidak semudah sekedar mengendarai kendaraan umum karena memang cukup jauh. Ditambah jika berbelanja pasti memakan waktu lama, sehingga minimal 2 hari dan harus menginap. Sehingga mereka menyediakan fasilitas2 penginapan klas transit disekelilingnya.
Lalu ‘bisnis2’ center seperti resto dan café2,, tetapi semuanya terlihat diperhitungkan sebagai sekedar fasilitas bagi yang berbelanja di FO tersebut. Fasilitas2 itu diperhitungkan dengagn optimal, BUKAN NANTI NYA BISA MENJADI ‘KOTA’ TERSENDIRI,dengan adanya FO tersebut!
Itulah piawainya Amerika, kebutuhan2 untuk sebuah titik kehidupan, akan diperhitungkan sebagai again dari titik tersebut. Tidak akan menjadi telalu berlebih, tetapi juga terlalu sedikit. Konsep2 itu mampu menjadikan titik kegiatan seperti FO ini, menjadi tetap “dicari”, dan barang2nya pun tetap berharga murah.
Jika fasilitas2 FO berkembang lebih dari perhitungan, sehingga titik tersebut menjadi sebuah “kota”, alhasil barang2 FO tersebut akan meningkat tajam, karena permintaan tinggi sedangkan barang2 tersebut “tidak bisa diadakan” (karena barang2 reject, bukan SENGAJA DIADAKAN!). Mungkin brang2 FO tersebut akan menjadi sama harganya dengan barang2 yang sama di mall, tetapi tidak di reject.
***