Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Wisata 'Factory Outlet' di Amerika Berbeda dengan di Indonesia

22 Maret 2017   14:33 Diperbarui: 23 Maret 2017   05:00 5285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image and video hosting by TinyPic (Dokumen pribadi Factory Outlet ‘San Marcos’, Texas, salah satu FO terbesar di Amerika)

Konsep FO di Amerika semua sama. Mereka berada di lahan luas padang pasir, sehingga konsep bangunan mereka adalah arsitektural ‘padang pasir’. FO merupakan oase bagi lingkungan sekitarnya. Dimana banyak warga disekitarnya bisa mendapatkan perekjaan sebagai penjaga toko, membuka resto2 makanan atau yang berhubungan dengan distribusi barang2 dan keamanan. FO di desain seperti sebuah resort, mempunyai fasilitas2 yang membuat wisatawan bisa pergi kesana.

">

">

">

">

***

Untuk pergi ke FO memang tidak semudah sekedar mengendarai kendaraan umum karena memang cukup jauh. Ditambah jika berbelanja pasti memakan waktu lama, sehingga minimal 2 hari dan harus menginap. Sehingga mereka menyediakan fasilitas2 penginapan klas transit disekelilingnya.

Lalu ‘bisnis2’ center seperti resto dan café2,, tetapi semuanya terlihat diperhitungkan sebagai sekedar fasilitas bagi yang berbelanja di FO tersebut. Fasilitas2 itu diperhitungkan dengagn optimal, BUKAN NANTI NYA BISA MENJADI ‘KOTA’ TERSENDIRI,dengan adanya FO tersebut!

Itulah piawainya Amerika, kebutuhan2 untuk sebuah titik kehidupan, akan diperhitungkan sebagai again dari titik tersebut. Tidak akan menjadi telalu berlebih, tetapi juga terlalu sedikit. Konsep2 itu mampu menjadikan titik kegiatan seperti FO ini, menjadi tetap “dicari”, dan barang2nya pun tetap berharga murah.

Jika fasilitas2 FO berkembang lebih dari perhitungan, sehingga titik tersebut menjadi sebuah “kota”, alhasil barang2 FO tersebut akan meningkat tajam, karena permintaan tinggi sedangkan barang2 tersebut “tidak bisa diadakan” (karena barang2 reject, bukan SENGAJA DIADAKAN!). Mungkin brang2 FO tersebut akan menjadi sama harganya dengan barang2 yang sama di mall, tetapi tidak di reject.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun