Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Wisata 'Factory Outlet' di Amerika Berbeda dengan di Indonesia

22 Maret 2017   14:33 Diperbarui: 23 Maret 2017   05:00 5285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image and video hosting by TinyPic (dokumentasi pribadi)

San Francisco adalah kota terakhir sebelum kami kembali ke Dallas, dengan mengendarai mobil2 pribadi adikku. Jadi, dari San Francisco, sebelah utara California, kami kembali ke arah selatan California, langsung menuju timur kearah Texas. Kami harus istirahat di beberapa kota terlebih dahulu, dalam 2 atau 3 hari, sebelum sampai Dallas.

Dari San Francisco, kami sampai ke Los Angeles lagi, lalu berbelok kea rah timur, menuju Palm Spring. Kami sempatkan untuk sekedaar berbelanja di FO (factory outlet) Cabazone, salah satu FO terbesar di Amerika.

Kami sering kesini, jika kami berwisata di West Coast. Dan kami sudah mempunyai beberapa toko2 langganan. Kalau aku jelas, Disney Store, untuk melengkapi koleksi Disney ku, yang sudah mulai aku simpan sejak kecil. Ada juga toko2 butik langganan2 kami, seperti Esprit, Guess?, Aigner, dan Polo Ralp Lauren. Juga Victoria Secret, Fossil atau Michael Kors dan Coach.

Dengan banyak butik internasional di setiap FO di Amerika, jangan kawatir! Harganya ‘nendang’ sekali! Bukan hanya Cuma 10% atau 20% saja, tetapi seing kai mendapat barang2 favorite kami dengan hanya membayar antara 10% sampai 30% saja! Artinya, diskonnya antara 70% sampai 90%, JIKA BERUNTUNG ……

Jika FO di Indonesia, konsepnya jauh berbeda dengan konsep FO di Amerika, dan jika FO di Indonesia justru semakin kesini, harganya semakin mahal tidak karuan, sangat berbeda dengan konsep FO di Amerika, yang benar2 memanjakan wisatawan seperti aku.

Sebenarnya, aku tidak terlalu suka berbelanja barang2 bermerek, tetapi ketika barang2 bermerek sangat disukai oleh teman2ku di Indonesia, aku mulai menyukainya, bukan untuk dipakai sendiri,tetapi untuk ….. dijual! Hihihi …..

***

Sekarang, aku tidak mau menulis tentang FO dari sisi “belanja”nya. Karena sudah pernah aku tuliskan di 'Factory Outlet' di Indonesia dan Amerika: Tidak Usahlah Selalu Dibandingkan!Mari kita lihat FO dari sisi berbeda, yaitu dalam konsep arsitekturalnya …..

Konsep FO sendiri merupakan wadah untuk tempat ‘membuang’ atau menyalurkan barang2 produk pabrik, yang reject, atau tidak sesuai dengan kualitas perusahaan tersebut. Perusahaan mereka adalah perusahaan2 besar dan terkenal di dunia, beromzet milyaran dollar, dan mempunyai kualitas yang benar2 tidak diragukan. Jadi, jika ada yang salah dalam memproduksi, misalnya, hanya sekedar jhitannya melenceng beberapa mili saja, atau warnanya sedikittidak sesuai dengan yang sudah disetujui, barang tersebut termasuk di reject.

Barang tersebut bisa sampai puluhan buah bahkan ratusan. Mau dikemanakan? Barang2 itu bukan barang bekas, tetap kualitas bagus tetapi hanya sedikit cacat, sehingga mereka menyalurkan barang2 reject ini di sebuah lahan besar yang disebut ‘factory outlet’.

Namanya juga FO yang mempunyai ribuan barang cacat, tidak mungkin di kemas dan dijual dalam 1 mall / 1 tempat yang mempunyai barang2 yang sama, tetapi tidak cacat, bukan? Dan karena barang2 itu memang banyak sekali, bisa juga menjadi mall tersendiri untuk barang2 tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun