Mba Melly menyebutkan kepeduliannya kepada kaum tuna netra, tuna rungu serta kaum down-syndrom. Dimana akupun melakukan hal yang sama. Kepedulianku kepada kaum disabled mungkin lebih besar daripada kepedulianku kepada diriku sendiri, karena aku sudah dan sedang merasakan menjadi seorang kaum disabilitas, yang sangat bergantung kepada bantuan orang lain.
Selama ini pun, 7 tahun hidupku yang belum 100% mandiri, masih terus berusaha untuk mandiri. Puji Tuhan, aku diberkati Tuhan Yesus dengan kemampuanku untuk bekerja, berkarya lewat tulisan2ku serta melakukan hobby2 ku, dimana berkat Tuhan ini bisa aku berikan untuk sesame lewat banyak hal. Ya ….. aku sangat diberkati!
Tetapi, bukan karwna Tuhan tidak mau memberkati kaum disabled, tetapi masalahnya, apakah kita peka terhadap berkat2 Tuhan itu?
Berkat2 dan mukjizat2 Tuhan ini, mengalir deras lewat banyak hal, mulai dari teman2 sebagai sesame, hewan atau tumbuhan, bahkan benda sekecil apapun, bisa menjadi berkat dan mukjizat! Misalnya saja, hanya dari sebuah pena, kita bisa menulis atau pensil untuk menggambar. Hasilnya bisa mendatangkan materi, bukan? Dan itu memang dibutuhkan kepekaan yang luar biasa untuk mendatangkan hasil yang juga luar biasa, jika kita terus berdoa, berserah dan percaya …..
Kepedulian mba Melly untuk keluarga2 Indonesia dan untuk kaum disabled ini, yang membawaku menjadi keinginanku untuk terus melakukan yang terbaik bagi sesama.
Dan di Hari Perempuan Internasional kemarin inilah, merupakan awal dari tonggal sejarah hidupku, salah satunya untuk menambah pelayananku lewat persahabatanku yang baru bersama mba Melly Kiong.
Semoga, jika Tuhan berkenan kami akan membawa keluarga Indonesia lewat perempuan2 Indonesia juga, untuk bertumbuh dan berkembang, bagi sesama, negara dan terutama untuk Kemuliaan Nama Tuhan ……
Terima kasih, mba Melly Kiong, yang sudah mengundangku kesana dan berbagi untuk teman2 baruku di RUMAH EMAK …..
Next, mari kita mulai bekerja ……
Profile mba Melly Kiong :
https://www.youtube.com/watch?v=9jHfXuECEZM&feature=youtu.be