Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Veteran Amerika di Tengah Mendung dan 'Kemewahan' La Jolla

1 Maret 2017   14:35 Diperbarui: 2 Maret 2017   20:00 938
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Si bapak veteran Amerika, ‘homeless’ dan membutuhkan donasi untuk hidupnya| Dokumen pribadi

By Christie Damayanti

Prolog :

Aku termasuk sering ke Amerika. Ketika pertama kali aku kesana tahun 1982 lalu, aku masih kelas 1 SMP. Waktu itu di airport Los Angeles, ada seorang tua, kakek berambut putih dituntun oleh seekor Golden Retriever cantik berwarna coklat, mendatangiku.

Mulanya, aku keheranan, mau apa kakek itu mendatangiku. Awalnya aku sedikit ketakutan dan mencari papaku, tetapi papaku bercerita ketika si kakek tua itu menyalamiku, berkata dengan ramah dan sopan.

Beliau bercerita tentang zamannya beliau tugas di medan perang, entah dimana, dan papaku mendengarkannya, dan menambahkannya dalam bahasa Indonesia untukku.

Si kakek tua itu sama sekali tidak meminta uang kepada kami, tetapi beliau memebang kaleng cukup besar seperti celengan, sesekali kaleng itu diletakkan di jalanan jika beliau merasa cape dan si Golden Retriever  nya menggoyang-goyangkan ekornya dan menciumi si kakek majikannya …..

Ternyata si kakek tua adalah seorang veteran Amerika. Dan aku lupa, mengapa beliau menggelandang dan meminta uang ke orang-orang, walau ke kami, beliau tidak memintanya. Entahlah … tetapi aku memasukkan 1 Dollar ku yang pertama, untuk si kakek tua, kedalam kaleng celengannya.

***

Penyandang Cacat Veteran Amerika, atau DAV, adalah sebuah organisasi disewa oleh Kongres Amerika Serikat untuk veteran militer cacat dari Angkatan Bersenjata Amerika Serikat yang membantu mereka dan keluarga mereka melalui berbagai cara. Saat ini memiliki hampir 1,3 juta anggota.

Mereka biasanya bertempur untuk Amerika di Perang Dunia I, dan ternyata dukungn pemerintah tidak terlalu penuh, sehingga mereka membentuk badan atau serikat untuk saling berinteraksi serta saling menolong. Para veteran itu banyak yang menjadi terbatas, disabilitas, tuna netra, sakit mental dan hidup di aas kursi roda.

Sejarah pun berproses, sampai akhirnya pemerintah Amerika menjadikan mereka sebagai warga negara yang tetap menjadi aset bangsa, dengan membentuk organisasi “The Disabled American Veterans Organization”, dengan fasilitas yang benar-benar dijamin oleh pemerintah.

Catatanku lewatWikipedia :

Penyandang Cacat Veteran Amerika Organisasi menyediakan layanan gratis melalui jaringan nasional dari 88 buah Nasional Kantor Pelayanan, 198 Rumah Sakit Layanan Kantor Koordinator, 52  Departemen, 249 Voluntary Service Representatives, dan lebih dari 1900 tenaga local untuk membantunya.

Tetapi, ternyata ada saja veteran Amerika yang masih berada di ‘luaran’, menggelandang mendatangi orang-orang sambil meminta-minta. Setelah beberapa kali aku ke Amerika, mereka memang tetap ada yang menggelandang, walaupun tidak seperti gelandangan.

Mereka tetap berpakaian pantas dan sopan. Mereka idak memaksa untuk meminta-minta, dan sepertinya banyak dari mereka yang ‘santai’ dalam meminta-minta, sambil tidur atau membaca, di lingkungan ramai, dengan tulisan2 yang menceritakan sedikit tentang mereka.

Seperti veteran Amerika ini, yang menggelandang di La Jolla Cove, di Scripps Park.

Berdandan dengan jaket plastik biru, membawa ‘sleeping bag’, dan duduk diatas selembar kardus, membawa box biru, entak untuk apa (mungkin untuk membawa barang-barangnya, baju atau tasnya), dan papan yang berisi sedikit keterangan tentang dia …..

 “DISABLED VETERAN – DONATES HELP – HOMELESS VETS – GOD BLESS”

Begitu tulisan di papannya. Dia tidak semata-mata mencari uang, karena dia tidak mendatangi kami, dan justru cuek saja ketika dia melihat aku memotonya.  Entahlah, apa yang sebenarnya diinginkannya.

Kuletakkan 5 Dollarku di keranjangnya, dan ternyata sudah banyak yang mendonasikan uang untuknya, walau tidak ada kata terima kasih sama sekali, tetapi kulihat wajahnya, tersenyum dan matanya teduh ….. mungkin dia menjadi bisu …..

Aku pun tidak tahu, apakah dia benar-benar veteran Amerika yang dahulu bertempur untuk Amerika, atau dia bertugas tentara sekarang di negara-negara konflik, dan menjadi cacat karena tugasnya, ataukah dia hanya mengelabuhi kita saja? Itu pun entahlah, aku tidak tahu …..

***

Sebenarnya, tidak ada yang aneh, ketika sebuah negara besar mempunyai veteran yang berlaga di medan perang pada PD I dan cacat, dan pemerintah pun sudah mempunyai badan sosial dan organisasi untuk membantu mereka. Juga tidak terlalu mengherankan, ketika beberapa orang dari para veteran tersebut tetap menggelandang hanya, dengan alasan2 tertentu.

Tetapi yang aku sedikit heran, ketika orang ini sepertinya tidak benar-benar ingin mendapatkan uang. Terbukti, dia hanya sekedar duduk beralaskan kardus bekas, tanpa terlihat berharap kepada yang datang. Dan bahwa posisinya untuk meminta-minta, berada di ujung Scripps Park paling ujung, jauh dari keramaian, buka justru ditengah keramaian.

***

Manusia yang terlihat memang bisa menipu. Kita bisa melihat dengan mata kita, tetapi kita tidak bisa melihat dalamnya hati manusia. Apa yang diinginkannya, apa yang diharapkannya. Jika kita terbuka, mungkin kita bisa membantunya, tetapi jika kita tertutup, sama sekali kita tidak akan mengetahuinya …..

Seperti seorang veteran Amerika ini, yang menggelandang di La Jolla, kota yang sarat dengan kemewahan, tetapi tidak terlihat terlalu mengharapkan uang. Sebenarnya, apa yang diinginkannya? Aku tidak tahu.

Yang kutahu, dari tulisannya di papan tripleks bercat putih yang di pajangnya di belakangnya, dia adalah ‘homeless’ dan membutuhkan donasi, serta dia adalah veteran Amerika. Dan aku hanya bisa membantunya, sesuai dengan yang aku bisa ……

Tidak juga mengerti, mengapa dia tidak mendatangi organisai veteran Amerika ini …..

Semoga, bapak itu bisa mendapatkan apa yang dia butuhkan, dan tidak menggelandang lagi ……

Penutup :

Mendung gelap bergayut manja di awan La Jolla. Tetapi sinar matahari tetap bisa menembusnya, kehangatannya mampu menghangatkan hatinya. Dia hanya duduk di atas selembar kartus bekas, diatas hamparan hijau rumput cantik.

Dia tidak terlalu memgharapkan uang, tetapi sepertinya dia sedang mengharapkan kepedulian ….. Dan keinginan tentang kepedulian itu, tercermin dari dia memilih posisi untuk menggelandang, kecuekkannya serta senyumnya dari wajah dan matanya …..

Dan mendung dihatinya, perlahan akan tercerahkan oleh sinar matahasi siang itu, yang menembus tingkap awan kelabu, di La Jolla .....

Dia hanya ditemani oleh burung-burung camar yang terus berputar-putar disana, dan sesekali berjalan di hamparan hijau rumput yang cerah dan segar| Dokumen pribadi
Dia hanya ditemani oleh burung-burung camar yang terus berputar-putar disana, dan sesekali berjalan di hamparan hijau rumput yang cerah dan segar| Dokumen pribadi
                            

Sebelumnya :

Kota La Jolla yang ‘Cut & Fill’, Tetapi Tetap Ramah untuk Disabilitas

Scripps Park, La Jolla Cove : Taman dengan 'Pepohonan Bonsai Raksasa'

Pinguin, Burung Camar, Anjing Laut dan Singa Laut di La Jolla

Awal Perjalanan ke San Diego

Serasa Menjadi ‘Pretty Woman’ di Rodeo Drive, Beverly Hills

Hollywood juga Sebuah ‘Kota Biasa’

“Hollywood”, Siapa yang Tidak Ingin Kesana?

“Walt Disney Concert Hall” :  Mengekspresikan Jiwa Muda Los Angeles

‘Chinatown’ versus ‘Little Tokyo’ di Los Angeles

Menikmati Keceriaan di ‘DownTown Disney’

“Anaheim”, Salah Satu Kota Keceriaan Dunia

Kota Malaikat Los Angeles, dengan ‘Sayap’ nya

‘Los Angeles’, Kota Impian Dunia

Ada Berapa Jenis Pohon Palem di California?

[Los Angeles] ‘Sayap Malaikat’ itu Menaungi Berjenis-jenis Pohon Kelapa

Dari Padang Gurun Berumput sampai Hutan Cemara ‘Ponderosa Pine’

‘Kawah Meteroit’ di Tengah Bebatuan Merah Rocky Mountain

“Route 66” : Cikal Bakal Jalan Raya Amerika dari Chicago ke Santa Monica

Geometris Tenun Indian (Navajo) dan Tenun Indonesia (Timur)

‘Dunia Terasing’ Suku Navajo, di Negera Super Modern

Suku Indian ‘Navajo’ : Cerita Dibalik Negeri Impian

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun