Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Hollywood Juga Sebuah Kota Biasa

16 Februari 2017   12:35 Diperbarui: 16 Februari 2017   13:09 1904
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Iklan “Hollywood” yang terkenal seantero jagad, awalnya hanya sebuah iklan pembangunan perumahan

By Christie Damayanti

Selain Universal Studio dan Walk of Fame, mungkin tidak ada atau jarang yang punya waktu untuk berkeliling kota Hollywood. Karena mereka sudah terbius dengan kehidupan selebritis Hollywood, membuat wisatawan jarang yang berpikir untuk berkeliling koya,sekedar sightseeing …..

Karena kami sering kesana, dan sering pula ke tempat2 wisata, kmi pun menyempatkan untuk berkeliling kota, seperti liburan kali ini.

Hollywood

Hollywood sendiri tidak berbeda dengan kota2 wisata di Amerika. Dengan konsep ‘entertainment’, membuat kota ini dipenuhi oleh ‘lingkaran enterteinment’. Bussiness center (kompleks bisnis yang terdiri banyak retail atau ankor terkenal, seperti Walmat, Target atau Ross) yang merupakan konsep andalan di Amerika, banyak terdapat disana. Sedangkan mall sebenarnya tidak banyak, tetapi lebih kepada ‘shoping street’, yang memang lebih disukai oleh warga Amerika dan Eropa.

Shoping street dan business center, konsep pertokoan yang dipakai oleh pemerintah Amerika untuk memenuhi kebutuhan warga nya. Hampir setiap sudut kota, terdapat iklan film| Dok pri
Shoping street dan business center, konsep pertokoan yang dipakai oleh pemerintah Amerika untuk memenuhi kebutuhan warga nya. Hampir setiap sudut kota, terdapat iklan film| Dok pri
Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Hollywood Highland, mall di Hollywod yang berkonsep ½ ruang terbuka seperti ini, ½ ruang tertutup seperti mall2 kebanyakkan|Dokumen pribadi
Hollywood Highland, mall di Hollywod yang berkonsep ½ ruang terbuka seperti ini, ½ ruang tertutup seperti mall2 kebanyakkan|Dokumen pribadi
***

Berbeda dengan warga Asia, mereka lebih memilih konsep mall untuk tempat belanja mereka, terutama untuk negra2 beriklim tropis. Karena konsep mall adalah pertokoan di dalam bangunan besar yang full fasilitas AC, sedangkan business center atau shoping street, lebih kepada pertokoan exterior, dan mereka lebih senang terkena matahari

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Konsep Amerika sendiri dalam mendesain kota atau suburb nya adalah mencerminkan besarnya negara tersebut. Dengan panjang sepanjang Indonesia (dari Sabang sampai Merauke), tetapi dataran Amerika benar2 daratan, tanpa lautan. Hanya di West Coast, East Coast serta sedikit Texas sampai Florida, yang bersisian dengan laut.

Sedangkan Indoesia, sebagian adalah daratan dan sebagian lagi adalah lautan, yang membuat dataran Indonesia menjadi padat dan semakin sesak ketika warga Indonesia lebih memilih tingga di Pulau Jawa saja …..

Selain kota2 besar di Amerika (minimal ibukota negara bagian dan beberapa kota besar selain itu) yang merupakan pusat bisnis Amerika bahkan dunia, kota2 di Amerika lebih memilih desain bangunan mendatar, alias antara 1 sampai 8 lantai saja. Karena toh mereka mempunyai tanah dataran yang sedemikian luas. Untuk apa mendesain bangunan tinggi, dengan biaya yang lebih mahal dan resiko2 kompleksitas nya yang sedemikian tinggi?

Apartemen pendek 4 lantai, banyak terdapaat di Hollywood dan kota2 lain di Amerika. Untuk rumah2 orang kaya disana, selalu diberi pagar yang sangat tertutup, sehingga kita tidak bisa melihat bahkan tidak bisa mngintip, sperti apa rumah2 itu, seperti foto diatas| |Dokumentasi pribadi
Apartemen pendek 4 lantai, banyak terdapaat di Hollywood dan kota2 lain di Amerika. Untuk rumah2 orang kaya disana, selalu diberi pagar yang sangat tertutup, sehingga kita tidak bisa melihat bahkan tidak bisa mngintip, sperti apa rumah2 itu, seperti foto diatas| |Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Begitu juga di Hollywood. Walau kota atau suburb ini merupakan suburb yang terkenal di seluruh dunia, Hollywood tidak semerta2 latah untuk membangunan ‘hutan beton’. Bisnis entertainment nya justru di suguhkan  sedemikian dengan kekhasannya sebagai salah satu kota di Amerika.

***

Hollywood berada di sisi Rocky Mountain, dengan suasana yang cukup nyaman, dan bangunan2 rendah seperti foto diatas ini|Dokumentasi pribadi
Hollywood berada di sisi Rocky Mountain, dengan suasana yang cukup nyaman, dan bangunan2 rendah seperti foto diatas ini|Dokumentasi pribadi

Mengapa banyak warga Hollywood berpenghasilan rendah?

Ini yang aku ceritakan di beberapa artikel di link dibawah ini. Bahwa kota Los Angeles merupakan kota terdekat dari Asia (dimana justru warga Asia lah yang terus merambah Amerika karena mereka merasa bahwa Amerika adalah ‘negeri impian mereka).

Sedangkan, dari kota Los Angeles justru mereka mencari tempat2 yang nyaman untuk tempat tinggal mereka yang baru. Dan Hollywood adalah salah satu yang paling menarik mereka untuk merantau mencari uang. Karena selain mencari uang, mereka juga bisa mencoba2 berbisnis entertainment, mencoba casting atau setidaknya mereka bisa bertemu bahkan menjalin pertemanan dengan selebritis Hollywood!

Kota ini berpeduduk padat, berlingkungan dengan ragam etnis dari seluruh dunia dan ternyata banyak juga warga Hollywood yang berpenghasilan rendah|Dokumentasi pribadi
Kota ini berpeduduk padat, berlingkungan dengan ragam etnis dari seluruh dunia dan ternyata banyak juga warga Hollywood yang berpenghasilan rendah|Dokumentasi pribadi
Suasana di perumahan warga kelas menengah di Hollywood. Dengan rumah 1 lantai (jarang yang 2 lantai), tetapi lebar dan luas. Rapih dan nyaman untuk ditinggali. Tetapi walau sepertinya rumah2 itu sederhana, jangan lupa! Ini adalah Hollywood dan harga rumahnya sangat mahal, serta kehidupan yang juga mahal …..

Didirikan tahun 1870 awalnya hanya sebagai sebuah komunitas kecil, dan tahun 1903 baru dimenjadi sebuah suburb dan tahun 1910, Hollywood dikonsolidasikan denan kota Los Angeles dan industry film mulai bermunculan.

Pada tahun 1923, tanda Hollywood didirikan di Hollywood Hills, disebut "Hollywoodland," tujuannya sebagai “iklan” untuk pembangunan perumahan. Tetapi lama kelamaan, “Hollywood” bukan hanya untuk iklan perumahan tetapi justru berkembang sebagai sebuah suburb besar dari kota Los Angeles.

Mulai awal tahun 1950-an, Hollywood membangun Hollywood Freeway dan sejak freeway ada, semakin banyak orang datang kesana, mencari sesuap nsi bahkan pemerintah koa semakin memanjakan warga nya (notebene : selebritis) dengan membangun Walk of Fame (untuk penghormatan bagi insane entertainment), karena mereka adalah ‘ujung tombak’ devisa Amerika.

Walau ini di area sedikit kumuh, fasilitas pedestrian yang sesuai dengagn kebutuhan warga kota, tetapi terjaga. Dengan ramp untuk disabled memakai kursi roda dan lebar miminal 4 sampai 5 meter| Dokumentasi pribadi
Walau ini di area sedikit kumuh, fasilitas pedestrian yang sesuai dengagn kebutuhan warga kota, tetapi terjaga. Dengan ramp untuk disabled memakai kursi roda dan lebar miminal 4 sampai 5 meter| Dokumentasi pribadi
Perfilman America terkenal diseluruh dunia dengan film2 yang memang luar biasa, bahkan cara membuat film nya pun menjadi ladang bisnis Amerika! Semakin kesini, semakin banyak fasilitas2 yang dibangun oleh Hollywood, salah satunya adalah The Dolby Theatre tahun 2001, sebagai tempat menerimaan Oscar, yang terkenal itu ……

Kota Hollywood sendiri ukup menarik untuk disambangi. Hanya berkeliling kota dengan mobil kami, aku mampu melihat2, memotret bahkan merekam sekeliling kota itu. Bangunan2 cantik bersejarah, toko2 kecil unik untuk para wisatawan, taman2 fasilitas umum warga kota yang indah, pedestrian2 lebah impian bagi semua orang, dan sebagainya.

Oya, sekali lagi kukatakan bahkan California Amerika di bagian selatan, sebagian merupakan daerah beriklim sub-tropis. Sehingga, walau Amerika mempunyai 4 musim, disana tidak ada salju walau di musim dingin. Bahkan walau suhunya bisa saja hanya 0 derajat (bahkan minus), tetapi sinar matahari menyapa lembut (matahari bersinar sepanjang tahun), sehingga suhu minus pun tidak terlalu terasa ….

Berbeda dengan kota2 di Amerika yang beriklim sedang bahkan iklim kutub, yang bisa saja matahari menyapa hanya di musim panas saja, selebihnya langit mendung kelabu …..

Tetapi di beberapa areal suburb ini, memang terlihat ‘slum area’. Memang tidak terlalu kumuh, tetapi jika dilihat berdekatan  dengan kehidupan perfilman Hollywood, menurutku rasa2nya daerah slum tersebut tidak seharusnya berada disana ……

Tetapi mau diapain lagi?

Amerika memang sebuah negara adi kuasa, merupakan negara impian setiap orang. Untuk tinggal disana, bekerja disana, atau setidaknya bertandang kesana sebagai wisatawa. Dan sudah menjadi resiko, ketika sebuah negara besar seperti Amerika, menjadi incaran imigran2 dari seluruh dunia. Baik yang legal maupun illegal. Walau pemerintah sudah membatasi imigran2 tersebut, justru semakin banyak lah imigran2 gelap yang datang kesana ……

Amerika memang sebuah negara impian, tetapi Hollywood juga sebuah kota biasa yang tidak hanya tempat hidup kaum jetset dan selebritas, tetapi warga kota biasa ……

Hollywood juga puunya keterbatasan …..

Sebelumnya :

“Hollywood”, Siapa yang Tidak Ingin Kesana?

“Walt Disney Concert Hall” :  Mengekspresikan Jiwa Muda Los Angeles

‘Chinatown’ versus ‘Little Tokyo’ di Los Angeles

Menikmati Keceriaan di ‘DownTown Disney’

“Anaheim”, Salah Satu Kota Keceriaan Dunia

Kota Malaikat Los Angeles, dengan ‘Sayap’ nya

‘Los Angeles’, Kota Impian Dunia

Ada Berapa Jenis Pohon Palem di California?

[Los Angeles] ‘Sayap Malaikat’ itu Menaungi Berjenis-jenis Pohon Kelapa

Dari Padang Gurun Berumput sampai Hutan Cemara ‘Ponderosa Pine’

‘Kawah Meteroit’ di Tengah Bebatuan Merah Rocky Mountain

“Route 66” : Cikal Bakal Jalan Raya Amerika dari Chicago ke Santa Monica

Geometris Tenun Indian (Navajo) dan Tenun Indonesia (Timur)

‘Dunia Terasing’ Suku Navajo, di Negera Super Modern

Suku Indian ‘Navajo’ : Cerita Dibalik Negeri Impian

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun