Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

'Chinatown' versus 'Little Tokyo' di Los Angeles

13 Februari 2017   15:41 Diperbarui: 13 Februari 2017   16:07 923
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.expedia.com dan www.travelbook.com

Bukan suatu yang aneh jika China “menjajah” seluruh dunia dengan warganya. Ya, karena penduduk terbanyak di dunia adalah negara China. Dan bangsa China memang sudah terkenal sebagai pengembara dari dahulu sehingga ketika kita mulai mempelajari sejarah dunia, bangsa China benar2 memberikan dampak yang luar biasa, dengan bermukin di seluruh penjuru dunia.

Lalu sejak mereeka ada di seluruh penjuru dunia, merekaakan membentuk koloni nya sendiri. Warga dan bangsa China selalu mempunyai komunitas2 nya sendiri, yang menjadi awal mulai nya ‘chinatown’. Karena semakin banyak bangsa China yang mengembara, mereka selalu mencari koloninya (seperti juga bangsa2 lain jika merantau ke negara lain), dan semakin besar dan luaslah “Chinatown”.

Hampir di setiap negara, mempunyai Chinatown. Mereka mempunyai “kekuatan” tersendiri dengan membuat banyak kehidupan, terutama budaya dan kulinernya, yang justru menjadi “mitra” wisata dari kota atau negara yang menaunginya.

Seperti Chinatown di Jakarta, adalah sekitar Jalan Gajah Mada, Jakarta Kota sampai Pluit. Bahkan Jakarta sekarang mempunyai tempat2 yang dikataka dipenuhi oleh warga keturunan, seperti daerah kelapa Gading dan Jakarta Barat. Itu sah-sah saja, karena mereka berkembang pesat lewat perkawinan antar bangsa (awal mulanya) dan menjadikan keturunannya, sebagai bangsa di negara yang menaunginya …..

Bagitu juga Chinatown di Los Angeles. Dimana Los Angeles merupakan kota strategis dan terdekat dari China, pintu masuk ke Amerika. Dan kota Los Angeles merupakan kota paduan dan asimilasi budaya2 dunia. Disana mempunyai banyak koloni bangsa2 yang lain, sehingga Los Angeles benar2 merupakan kota yang segala bangsa ada disana ……

***

Lokasi China Town berada di pusat kota Los Angeles dan merupakan pusat komersial dan bisnis Asia, terutama China, yang terbentuk di tahun 1938. Meliputi bisnis central adalah restoran dan toko2 Asia. Juga mempunyai gallery seni, taman kota, pusat kesehatan serta fasilitas2 umum seperti rumah sakit, sekolah dan ‘pasar umum’ dan lingkungan perumahan berpenghasilan rendah.

Kehidupan Chinatown Los Angeles tidak berbeda dengagn kehidupan Chinatown2 di negara lain. Dan ChinaTown Los Angeles ini, benar2 menjadi 1 paket wisata. Dan warga Indonesia yang berada di Los Angeles, juga mempunyai komunitas2 nya disana.

Tetapi seperti yang aku katakana diatas sebelumnya, Los Angeles memangkota’semua bangsa ada’, termasuk bangsa Jepang. Jepang adalah ‘negara tetangga’ terdekat dengan Amerika, 10 jam terbang dari Jepang ke Los Angeles, bergandengan tangan dengan Samudra Pasifik. Sehingga, tidak heran jika di Los Angeles juga terdapat koloni bagsa Jepang, disebut ‘Little Toyo’ …..

***

Little Tokyo merupakan suburb Amerika dengan sebagia besar keturunan bangsa Jepang. ‘Little Tokyo’ yang lain ada di San Jose dan di San Francisco. Di Los Angeles didirikan di tahun 1995, dan semakin besar ketika bangsa Jepang mulai menjadi wisatawan dunia, dengan mengunjungi banyan negara2 di dunia. Dan bangsa Jepang walau bukan sebagai bangsa perantau, tetapi keberadaannya tidak bisa disangsikan lagi. Karena mereka adalah bangsa yang ‘kaya’, sehingga banyak uang keluar dari Jepang untuk berwisata.

Aku tidak mau berbicara banyak tentang keberadaan mereka di Los Angeles, karena itu akan menyangkut banyak hal, terutama asimilasi kebudayaan. Budaya China dengan Amerika, atau kebudayaan Jelang dan Amerika. Atatu asimilasi keduanya, yang itu kebudayaan China – Jepang – Amerika. Dan sekali lagi, semuanya sah-sah saja!

Seorang arsitek yang kepo seperti aku, mempunyai ke-kepo-an yang luar biasa, termasuk kepo tentang hal ini. Yaitu arsitektur Amerika dan Asia, yang dalam hal ini arsitektur China dan Jepang. Jadi, aku hanya ingin banyak membahas tentang arsitekturnya …..

***

Bangunan2 di Chinatown dan Little Tokyo pun bermunculan, apalagi semakin kesini semakin dijadikan Los Angeles sebagai derah wisata. Perubahan besar dengan mendesain bangunan2 khas kedua ngara tersebut, serta banyak even disana, membuat wisatawan2 semakin merasakan suasana Asia disana. Apalagi dengan kuliner2nya, yang benar2 mencerminkan kedua negara besar di Amerika.

www.carthograpicPerspective.com
www.carthograpicPerspective.com
Dengan berada antara 3 blok dari Chinatown, Little Tokyo sangat strategis baik dilihat dari konseptual perkotaannya (sama2 untuk daerah wisaya dan unuk area komersial dan bisnis Asia), asimilasi antara kedua negara dan budaya Amerika pun semakin kuat.

Susana China di Chinatown, sepertinya identik dengan suasana Jepang di Little Tokyo. Bagunan warna warni nya sendiri, terlihat ‘buatan’. Bangunan tua di Chinatown yang berasal dari awal pembuatannya pun sudah berganti rupa dengan warnaa warni baru. Tidak mengapa, sih … tetapi untukku sendiri warna warni bangunan2 yang ada disana, hanya untuk sekitas saja.

Maksudnya, pandangan mata warna merah menyala yang memang merupakan warna khas China, dan warna warna yang lain, lebih kepada kesan China untuk dunia wisatanya.

www.erickim.com
www.erickim.com
Jika kita lihat foto diatas, terlihat warna warni ‘wisata’ yang cerah ceria, wlau bentuk desain bangunan ini memang khas China. Warna hijau, lebih kepada bangunan Islam, banyak terdapat di Chinatown di Singapore dan Malaysia.

www.losangeleschinatown.com
www.losangeleschinatown.com
Termasuk dengan foto diatas, terlihat suasana “taman hiburan”, dengan warna warni nya. Memang sangat menarik dan meriah ….. tetapi menurutku tidak sesuai denan “alam”nya …..

www.zillow.com
www.zillow.com
Asimilasi ebudayaan jelas terlihat dari bangunan2 di Chinatown. Bangunan diatas adalah aparteen dan perkantoran disana, dengan desain modern khas Amerika, dan warna merah khas China. Serta gapura naga emas lambang China, yang sungguh menarik sebagai bagian kota wisata Los Angeles …..

Lalu, bagaimana dengan Little Tokyo?

Tidak berbeda dengan Chinatown. Konsepnya sendiri di daerah ini merupakan benar2 sesuai dengagn ‘dunia Jepang’. Dengan bangunan2 khas Jepang berpadu dengan bangunan modern, dan warna2 Asia atau oriental sangat merasuk disana. Dan pernak pernih serta kuliner dan toko2nya nya memang memanjakan wisatawan.

downtownnews-58a169dad07a615212570abe.jpg
downtownnews-58a169dad07a615212570abe.jpg
www.downtownnews.com
www.downtownnews.com
Suasana yang serupa di Little Tokyo, seperti ‘taman bermain’, memang sangat enak dan cozy bagi wisatawan, apalagi berhubungan dengan ala Jepang nya.

www.helenchaj.wordpress.com
www.helenchaj.wordpress.com
Bangunan Jepang dengan asimilasi budaya China, menghasilkan perpaduan cantik! Mungkin hanya berdada di kota2 yang bisa berintteraksi antar beda budaya, bukan di negara masing2 ……

www.zillow.com
www.zillow.com
Apartemen2 modern dengan konsep bangunan modern Jepang berpadu dengang postmodern Amerika. Tanpa warna Asia, terlihat sedikit ‘kalah’ ditambah dengan pohon kelapa khas Los Angeles, kota pesisir sub-tropis.

Yang tinggal di Chinatown sekitar 100 ribu orang dan 30 ribu orang di Little Tokyo, memang terlihat sebagai bangsa besar di dunia. Dengan berinteraksi bersama dalam sebuah negara Aerika di kota Los Angeles, menghasilkan perpaduan kebudayaan baru.

Dan pemerintah kota Los Angeles benar2 menata kota untuk koloni dan komunitas masing2, sehingga kota Los Angeles benar2 di desain untuk wisatawan dunia …….

***

Sangat berbeda dengan Chinatown di negara2 lain, dimana Chinatown mereka benar2 ‘asli’, dengan kesemrawutannya ang khas. Benaaar2 berasimilasi dengan warga sera budaya khas kota dan negara tersebut. Seperti Chinatown di Singapore.

chinatown-singapura-58a16a38d47e61673102f0c7.jpg
chinatown-singapura-58a16a38d47e61673102f0c7.jpg
Chinatown di Singapore, terlihat nature, apa adanya dengan kesemrawutan yang khas sebagai Chinatown. Walau tetap di tata secara perkotaan oleh pemerintah kota Singapore.

Hampir sama dengan Chinatown di Sydney Australia. Pemerintah kota Sydney juga menata Chinatown nya dengan baik, tetapi tetap ‘membiarkan’ kesemrawutan’ khas Chinatwon tetap terjaga.

***

Setiap negara atau kota memang mempunyai konsep yang berbeda untuk menata kota atau egaranya. Tetapi keberagaman ini justru menjadikan khas masing2 kota dan negara. Kesemuanya baik adanya, apalagi berhubungagn dengagn manusianya, yang berinteraksi sebagai makhluk social.

Bukan memaksakan kota atau negara nya sesuai dengan kemauannya!

Dan selera pun berbeda2. Jika aku lebih memilih semuanya adalah ‘natural’ ketimbang dibuat2, bagaimana dengan yang lain???

Sebelumnya :

Menikmati Keceriaan di ‘DownTown Disney’

“Anaheim”, Salah Satu Kota Keceriaan Dunia

Kota Malaikat Los Angeles, dengan ‘Sayap’ nya

‘Los Angeles’, Kota Impian Dunia

Ada Berapa Jenis Pohon Palem di California?

[Los Angeles] ‘Sayap Malaikat’ itu Menaungi Berjenis-jenis Pohon Kelapa

Dari Padang Gurun Berumput sampai Hutan Cemara ‘Ponderosa Pine’

‘Kawah Meteroit’ di Tengah Bebatuan Merah Rocky Mountain

“Route 66” : Cikal Bakal Jalan Raya Amerika dari Chicago ke Santa Monica

Geometris Tenun Indian (Navajo) dan Tenun Indonesia (Timur)

‘Dunia Terasing’ Suku Navajo, di Negera Super Modern

Suku Indian ‘Navajo’ : Cerita Dibalik Negeri Impian

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun