Ada lagi pohon palm kincir angin atau Windmill Palm dengan nama latin Trachycarpus fortunei, merupakan favorit di California. Karena pohon ini juga mampu tumbuh di iklim sedang (di atas iklim tropis), sehingga bisa membawa nuansa ‘negeri tropis’ di negara dingin.
Pohon palem Windmill ini, banyak sekali terdapat di Palm Spring. Di negara bagian Arizona, sudah bukan pesisir sub-tropis, tetapi masih beriklim sedang, menuju padang pasir....
***
Ini hanya beberapa pohon palm yang tumbuh subur di California, tetapi tidak ada di Indonesia. Ada sih … tetapi harus didatangkan dari negara lain, seperti yang aku lakukan waktu aku membangun sebuah mega proyek di Jakarta Barat. Coba lihat tulisanku di:
Phoenix Sylvestris, si Cantik yang Membuat Aku Jatuh Cinta
Dan seiring dengan tulisan ini, sungguh aku tidak mendapatkan pohon palem atau pohon kelapa yang bisa membuat Indonesia bangga sebagai negara tropis. Pohon-pohon palem atau pohon-pohon kelapa di sini, hanya sekadar ‘penghias’ yang tetap tidak terurus, bahkan sangat terbengkalai. Mereka mati-matian terus tumbuh di sini, dan berusaha tetap ‘menjulang’.
Pohon-pohon itu memang mungil dan cukup tumbuh subur di pantai-pantai, tetapi merana di perkotaan. Memang ada yang merawatanya, jika merupakan ‘proyek’, tetapi tidak dengan justru yang alami. Bahkan ‘proyek’ pemerintah pun, rasa-rasanya belum merupakan kebanggaan, seperti yang aku tuliskan di tautan atas. Hanya sebagai pelengkap negara tropis saja.
Tidak ada yang mau peduli, tidak ada yang sungguh bangga pada mereka…..
Sebelumnya:
- [Los Angeles] ‘Sayap Malaikat’ itu Menaungi Berjenis-jenis Pohon Kelapa
- Dari Padang Gurun Berumput sampai Hutan Cemara ‘Ponderosa Pine’
- Kawah Meteroit di Tengah Bebatuan Merah Rocky Mountain
- Route 66: Cikal Bakal Jalan Raya Amerika dari Chicago ke Santa Monica
- Geometris Tenun Indian (Navajo) dan Tenun Indonesia (Timur)
- ‘Dunia Terasing’ Suku Navajo, di Negara Super Modern
- Suku Indian ‘Navajo’ : Cerita Di balik Negeri Impian
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H