Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Si "Leher Botol" yang Bisa Membuat Jakarta 'Collapse!'

5 Desember 2016   13:47 Diperbarui: 5 Desember 2016   14:04 447
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.darkroastedblend.com

Jadi untuk aku pulang di jalan ini saja harus melewat beberapa ‘bottle-neck’, yang sepertinya akan berlanjut terus entah sampai kapan ……

***

Cerita diatas bukan hanya sebuah ceita saja, walaupun ini adalah kenyataan. Inti dari cerita ini merupakan sebuah ‘peringatan’ bagi semuanya. Bukan untuk pemerintah saja, yang membangun jalan dan harus melihat permasalahan2 detail yang ada, tetapi juga untuk pemgembang2 untuk melihat semuanya dalam lingkungannya, ketika membangun sebuah (mega) proyek!

wikimedia-commons-58450d4409b0bdca06fcb7c6.jpg
wikimedia-commons-58450d4409b0bdca06fcb7c6.jpg
Konsep sebuah leher botol, penyempitan ruas jalan ….. || www.wikipediacommons.org

Bahwa, jika pemerintah mau membangun jalan yang memang harus dibangun di titik tertentu, analisa lah sampai sedetail2nya. Di riset dahulu, termasuk bagaimana dengan bangunan2nya dan apakah kemungkinan2 ada yang akan membuat jalan akan menyempit. Jangan lupa tentang putaran jalan, karena lajur untuk memutar juga akan menjadi ‘bottle-neck’ …..

Bottle-neck sekali lagi, salah satu permasalahan yang besar, di sebuah perkotaan, jika tidak ada yang sempat berpikir untuk menyelesaikannya.

www.darkroastedblend.com
www.darkroastedblend.com
Dari pintu tol yang sangat banyak, lalu keluar sampai ke jalanannya yang standard! Sama saja bohong, dengan pintu tol yang banyak tetapi lebar jalanan tidak diperbesar. Membuat pintu tol pun, bukan hanya membangun saja tanpa dipiirkan efek samping nya …..

Jika bottle-neck di Casablanca karena jembatan yang ada di cerita diatas ini, sekarang sudah dibongkar dan leher botol ini sudah lurus, tetapi ttidak membuat jalan ini menjadi  longgar. Volume kendaraan yang luar biasa ini, sebenarnya adalah yang terpenting.

Jika jam2 pulang kantor, atau jam2 berangkat pagi, volume kendaraan seperti air bah, searusnya tidak demikian di jam2 bekerja atau jam2 sekolah. Tetapi ang terjadi disana, selalu macet … cet dan cet …..

Karena aku ingin membuktikan bahkan ingin ikut ‘membangun Jakarta Baru’, aku melakukan riset kecil2an. Ketika jam2 longgar seperti hari Sabtu atau Minggu, bahkan hari kerja antara kam 10 pagi sampai sekitar jam 3 sore (ketika aku tidak bekerja), jalan tersebut tetap saja macet dan sangat padat, masalahnya adalah Kokas itu!

Sebuah mall yang memang cukup menarik di daerah Tebet dan sekitarnya (ini adalah mall yang terdekat di daerah itu), besar, luas serta menampung makanan2 menarik disana, adalah penyebab utamanya.  Sabtu dan Minggu, justru ke Kokas adalah rekreasi bagi sebagian besar warga. Dan setelah melewati ‘bottle-neck’ lajur ke Kokas, jalanan longgar, kerutama di hari Sabtu dan Minggu!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun