Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Antara Gengsi dan 'Kebutuhan'

1 Desember 2016   10:10 Diperbarui: 1 Desember 2016   10:30 387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: tosimasipil.blogspot.com

Ketika mereka “merasa” membutuhkan sepeda motor, tetapi sebenarnya tidak demikian (karena tingkat ekonomi mereka belum mampu dan kegiatan hidup mereka hanya disekitar rumah mereka), maka dengan menabung hanya untuk DP motor yang sangat murah (tetapi tidak mampu untuk cicilannya), mereka mempunyai motor. Akibatnya mereka semakin sering berkeliling Jakarta, menambah beban lalu lintas Jakarta, sementara pemerintah belum mampu meningkatkan panjang dan lebar jalan kota …..

Akibatnya jelas terpikir, bahwa kemacetan semakin melanda. Belum lagi ‘kran’ motor tidak ditutup, lalu berkembang menjadi ‘gengsi’ jika tidak memiliki mobil. Dimana mobil2 murah (bahkan dibawah 100 juta, banyak sekali), melanda pasar bisnis kendaraan bermotor, dengan target warga Jakarta menengah kebawah. Dan lagi2, pemerintah belum mampu membangun panjang dan lebar jalan Jakarta, secepat datangnya kendaraan2 bermotor di pasar Jakarta.

Sumber: tosimasipil.blogspot.com
Sumber: tosimasipil.blogspot.com
Motor2 menyerbu Jakarta, seperti lalat bersuara kencang di telinga kita …..

Kenyataan ini memang beralasan, karena ‘gengsi’, mereka bertahan dengan keinginan duniawi, dan keadaan ini dituding sebagai penyebab ketergantungan warga kota. Sebenarnya bukan karena gengsi saja, tetapi memang ada kata ‘kebutuhan’ untuk memiliki kendaraan pribadi. Padahal sekarang ini pemerintah kota sedang gencar untuk membawa warga kota untuk ‘meninggalkan’ kendaraan pribadi, dan beralih ke kendaraan umum.

Berbagai studi mengatakan bahwa transportasi yang sekarang tidak terkendali ini adalah yang mengakibatkan penurunan kualitas kehidupan perkotaan, buruknya kualitas udara perkotaan, meningkatnya korban kecelakaan lalu lintas, meningkatnya tekanan kejiwaan karena macet dan berkurangnya aktifitas fisik, karena warga kota lebih memilih dalam mobil dingin ber-AC.

Secara logika saja deh …..

Sistem transportasi perkotaan yang disandarkan pada penggunaan kendaraan pribadi, pasti dan terbukti mengkonsumsi energy yang berlebihan, bukan!

Coba banyangkan :

Motor2 yang dikendarai anak2 muda yang kebut2an, memacu motor dengan gas yang berlebihan, bensin boros, dan tingkat kecelakaan meningkat. Lalu mobil2 pribadi, dengan AC yang berlebihan karena udara luar lebih panas dari dalam mobil, sehingga pengendara full ‘menggeber2’ pedal gas untuk meningkatkan energy bagi AC. Da mobil2 pribadi yang besar2, diatas 2000 cc, pengunaan bensin nya pun kian boros ….. itu berarti energy yang terpakai semakin berlebihan …..

Sumber: dokterkuonline.com
Sumber: dokterkuonline.com
Bagaimana mereka sehat dan kuat, dan bagaimana masa depan mereka mampu menjadi ujung tombak Indonesia?

Studi transportasi di Jakarta mengatakan bahwa kerugian akibat kemacetan laulintas mencapai  lebih dari 1 juta per-kapita per-tahun. Dan ironisnya adalah bahwa sebagian besar dampak ini harus dipikul oleh pihak2 yang justru umumnya tida memiliki akses terhadap penggunaan kendaraan pribadi!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun