Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Artikel Utama

Pemotor Nekat Masih Terus Gunakan Jalan Layang Casablanca

17 November 2016   11:04 Diperbarui: 17 November 2016   12:41 441
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Akhir-akhir ini Indonesia, termasuk Jakarta tentu, sedang mengalami banyak permasalahan. Wajar, ketika sebuah negara sedang mencari jati dirinya untuk membangun bangsa. Tetapi menjadi tidak baik ketika permasalahan utama menghambat kinerja.

Aku tidak mau bicara tentang masalah yang sedang melanda Indonesia. Aku percaya bahwa Indonesia akan baik-baik saja, selama kita sebagai warga negara selalu mendoakan yang terbaik dan memberikan juga yang terbaik bagi bangsa dan negaranya.

Untukku sendiri sebagai warga negara, khususnya sebagai warga Kota Jakarta, dan sebagai seorang pengamat perkotaan, aku selalu mengamati banyak hal ketika aku berada di dalam mobil di perjalanan. Pengamatanku bukan hanya sekedar rekaman dalam memoriku saja, tetapi aku rekam dalam digital foto dan aku tuliskan ke dalam blog pribadiku, termasuk ke Kompasiana. Di bawah ini, adalah kumpulan artikel-artikelku tentang Jakarta.

Ketika dalam beberapa minggu ini aku merasa kemacetan semakin tinggi (salah satunya karena hujan), aku lebih sering mengamati infrastruktur jalan raya, mobil yang ternyata luar biasa banyaknya serta motor yang menurutku, sudah tidak sesuai dengan perbandingan kepadatan lalu lintas Jakarta.

Dan pengamatanku tentang lalu lintas, dimulai dari keluar dari komplek tempat tinggalku pagi-pagi menuju kantor, lalu pulang kantor menuju rumahku di waktu malam. Beruntung aku mempunyai seorang supir, sehingga fokus pemikiranku adalah yang aku amati.

Perjalananku dari Tebet rumahku ke Grogol kantorku, selalu melewati jalan layang Casablanca, lalu berbelok ke jalan Penjernihan, memutar di jalan layang daerah perempatan Palmerah lanjut sampai jalan S.Parman, sampai ke Grogol. Begitu juga pulang kantor, selalu melewat jalan layang Casablanca ke rumahku di Tebet.

Tentang jalan layang Casablanca

Aku menulis tentang jalan layang Casablanca beberapa kali dalam berbagai macam topik. Salah satunya

Tetapi aku memang belum menyoroti tentang banyaknya sepeda motor yang melintas diatas jalan layang Casablanca. Di mana secara peraturan tidak boleh. Bahkan beberapa tahun lalu, ada kecelakaan tragis yang menjadikan sepeda motor semakin dilarang melintasi jalan layang Casablanca.

Aku sendiri merasakan 'hal-hal yang sedikit tidak nyaman' ketika melintasi jalan layang Casablanca.

Pertama, karena pertama kali jalan ini dibuka, kualitas jalannya memang sangat buruk, ‘grunjalan’, dan workmanship-nya sembarangan. Sehingga memang jika kita melintas di sana, dalam mobil pun tidak nyaman. Seakan kami berada dalam truk besar yang pernya keras dan kasar. Sehingga, jika melintasi jalan itu, aku selalu memperingatkan kepada supirku untuk jalan perlahan saja. Dan itu berlanjut sampai sekarang, karena sudah terbiasa dan trauma dengan jalan yang ‘grunjalan’ tersebut.

Kedua, aku pun sangat merasakan gelombang angin cukup keras ketika melintasi jalan layang Casablanca. Mobilku sedikit oleng jika terlalu cepat melintas, serta karena permukaan jalannya tidak rata, walau aku tidak mengendarai sendiri, aku sangat merasa tidak nyaman di sana!

Ketiga, ketika sepada motor terus sembunyi-sembunyi (bahkan sekarang semakin berani) melintasi jalan layang Casablanca ini. Karena mereka tahu sebenarnya sepeda motor dilarang masuk, tetapi mereka tetap masuk dan melintas, akibatnya mereka sedikit ‘ketakutan’ dan melintas dengan kecepatan tinggi, mendahului mobil dengan seenaknya ke kanan bahkan ke kiri, tanpa peduli keselamatan kita semua!

Akibatnya, pengendara mobil pun sering harus semakin berhati-hati ketika tiba-tiba motor melintas di sebelah kanan, dan sedetik kemudia melintas sebelah kira! Dan mereka sering tidak memakai helm! Dengan mesin motor yang menderu, suasana semakin tidak nyaman, ketika mobil-mobil pun merasakan ketidak-nyamanan karena permukaan jalan, angin yang bertiup sampai karena kemacetan.

Belum lagi ketika jika di ujung jalan itu terlihat petugas polisi menghadang dan menangkap sepeda motor, si pengendara sepeda motor tanpa ragu langsung berbalik arah, berhadapan muka dengan mobil-mobil, untuk menghindari petugas polisi! Sangat berbahaya!

Aku pernah mengalami kejadian yang membuat aku semakin trauma dengan sepeda motor, khususnya di jalan layang Casablanca:

Suatu malam pulang dari kantor menuju rumahku sekitar jam 8 malam, kami berada di atas jalan layang Casablanca. Mobil kami cukup cepat melintas, karena waktu itu jalan tidak macet, dan cukup nyaman dilintasi.

Seperti biasa, sepeda motor melintasi kami, dengan kecepatan yang lebih tinggi dari mobil kami. Tapi tiba-tiba beberapa sepeda motor yang barusan melintasi kami dengan kecepatan tinggi, berbalik arah ke arah kami, dan langsung kabur! Membuat mobil kami dan mobil-mobil di belakang kami berhenti mendadak, bahkan ada mobil di belakang kami suara remnya sampai berdecit, dan aku takut tiba-tiba akan terjadi kecelakaan!

Sebelum kami sadar dengan apa yang terjadi, beberapa petugas polisi berteriak kepada si pengendara sepeda motor. Untung saja, petugas polisi tidak mengejar karena jika itu terjadi, sungguh, aku tidak tahu apa yang akan terjadi! Karena pasti kan terjadi kecelakaan beruntun.

Hatiku sangat galau, jantungku berdebar-debar waktu itu, aku sempat membayangkan jika mobil kami atau mobil-mobil di belakang kami bertabrakan dengan si pengendara beberapa sepeda motor itu, lalu mereka bisa ‘terjun bebas’ melewat pagar jalan layang, karena secara refleks masing-masing pengendara akan menghindari kecelakaan dengan cara membelokkan setir, dan bisa menabrak pagar dan terjungkal.

***

Sekarang, setelah semuanya berlalu dan terhindar dari kecelakaan itu, apakah pengemudi sepeda motor akan sadar dengan bahayanya melintasi jalan layang ini?

Ternyata, TIDAK tuh!

Mereka tidak peduli! Bahkan ketika kecelakaan tragis sebuah sepeda motor terjungkal terjun dari jalan layang itu, mereka hanya 'berduka' beberapa hari saja! Setelahnya, mereka semakin berani masuk dan melintas di jalan layang itu. Bahkan ketika aku sedikit 'memarahi' mereka waktu di sana macet dan aku membuka jendela mobilku, mereka malah lebih galak dariku. Mereka memakiku untuk tidak usah ikut campur ……

Beberapa pengamat bahkan media pun pernah mewawancari pengendara sepeda motor yang kedapatan melintasi jalan layang Casablanca. Mengapa mereka melakukan itu? Jawab mereka dengan entengnya:

“Karena lebih cepat”
“Buru-buru karena takut terlambat”.
“Memang ga boleh ya? Memang ada laragannya?”

Duh....Indonesia....

***
Pagi ini aku dibuat BT oleh petugas @NTMCLantasPolri. Sudah beberapa minggu ini, hampir sekali hari aku twit dengan foto tentang motor-motor yang semakin banyak melintas jalan layang Casablanca. Ku-share ke beberapa instansi. @NTMCLantasPolri, @TMCPoldaMetro, @DivHumasPolri bahkan ke beberapa media. Juga kepada Bapak Ahok atau yang mewakilinya.

Tidak ada tanggapan. Biasanya ketika aku komplain atau share tulisan-tulisanku kepada Gubernur DKI, walau tidak ada tanggapan langsung lewat twitter, yang jelas beliau menanggapinya lewat eksekusi yang beliau lakukan. Dan aku tahu, itulah kepedulian beliau dan tanggung jawab beliau untuk merangkul warganya.

Saat ini aku tahu, Bapak Ahok sangat sibuk, sehingga aku pun tidak terlalu banyak berharap. Tetapi seharusnya, para petugas di instansi tetap serius untuk menegakkan peraturan.

Ketika aku men-twit sejak beberapa waktu ini, awalnya petugas berjanji akan menindaklanjutinya. Bahkan di twit yang berikutnya, sampai mereka DM (direct massage) kepadaku untuk bersabar sebelum tindak lanjut. Berarti twit ini bukan mesin, kan? Ada seseorang yang menghubungi aku dengan sebutan ‘mbak’ untukku. Dan aku yakin ada orang yang memang selalu menjawab berbagai komplen masyarakat.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Tetapi pagi ini, setelah beberapa twit ku tentang ini dengan foto terbaru setiap hari, belum ada petugas yang datang ke jalan layang Casablanca, baik pagi, siang (aku selalu minta supirku mengamati tentang petugas yang berjaga) apalagi malam, tidak ada seorang pun petugas yang berjaga!

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dan jawaban mereka lewat twitter ku, seakan memang hanya 'mesin saja'. Sungguh, aku sungguh kecewa. Apakah memang mereka tidak bisa melakukan ini karena kurang orang? Ataukah merasa tidak ada yang memerintah untuk bertugas? Ataukah memang benar-benar tidak peduli?

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
“Christieeeeeee...pagi-pagi koq BT karena petugas polisi yang ga peduli?”
“Lah, kan aku justru sangat peduli tentang Jakarta? Memang ga boleh?”

Ah, sudahlah.

“Hahahaha.... Christieeeeeeee, ini masalah kecillllllllll, ga usah ikut-ikutan ah. Santai saja dan ikut-ikutan ga peduli aja, supaya ga stress....”

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun