Tidak banyak berkata2 dan juga tidak terlalu lama kami menjelajah disana karena beberapa menit lagi, bus wisata kami yagn berwarna bitu itu akan menjemput kami untuk ke titik wisata berikutnya. Jadilah, kami menjelajah cepat, sedikit mengamati dan berfoto2 walau tidak bagus hasilnya, karena saat itu mendung dan sedikit berkabut …..
***
Sedikit sejarah yang aku dapatkan dari beberapa brour disana, bahwa tahun 549 Masehi, Romawi berada di bawah pengepungan, dan Porta San Paolo mempunyai cerita tersendiri, sebagai benteng pertahanan di selatan kota.
Seperti konsep sebuah pintu gerbang dan benteng pertahanan, selalu di pintu gerbangnya terdapat sebuah Chapel kecil (gereja kecil) dengan salib nya, untuk berdoa, sebelum seseorang masuk ke dalam benteng atau sebelum seseorang dari dalam benteng keluar. Konsep Kristiani sebagai negara atau kota yang sebagian besar (bahkan hampir semuanya) adalah umat Kristiani, termasuk di tempat2 yang mungkin tidak terpikirkan untuk dibangun sebuah Chapel.
Karena kami tidak masuk kedalam Porta San Paolo, aku tidak bisa menggambarkan pengamatanku. Tetapi yang jelas, benteng pertahanan ini mampu untuk bisa melindungi warga kota, bukan hanya lewat fisik dan peperangagn dijaman itu, tetapi bangunan ini juga mampu membuat orang2 yang datang kesana, untuk ‘membersihkan dirinya’ lewat doa2 di Chapel nya.
Perpaduan bangunan berarsitektur berbeda sejak jaman Romawi kuno, membuat kota Roma modern bsa memberikan ‘hawa’ yang berbeda di setiap sudut kotanya. Ketika kami berada di Vatican City dan di beberapa gereja dan basilica di tengah kota, kota Roma modern membuat kami terpengarah dengan desain arsitekturnya yang indah luar biasa, masa Renaissance dan Baroque.
Kota Roma modern di sudut2 gereja dan basilikanya, juga member kelegaan jika kita mengikuti mis2 yang dibawakan oleh Romo2 disana. Teduh. Bersahaja.
Kota Roma modern pun mampu memberikan suasna eksotis, ketika kami berada di Sircus Maximus, dengan bearnya stadion belapan kereka kudanya. Suasana eksotis juga menyelimuti diri kami, ketika kami membayangkan pacuan kuda disana, drngan angin sepoi bertiup ….
Kota Roma modern juga memberikan sebuah suasana yang ‘mengerikan’. Ketika kami masuk ke dalam arena kejahatan dan kebengisan warga kota Romawi kuno di bangunan berarsitektur stadium Colosseum. Aroa darah dan bau anyir sepertinya masih segar dalam ingatanku, ketika aku masuh ke basement stadium itu, untuk diperlihatkan suasana penjara2 dan tempat singa2 yang merobek2 umat Kristiani yang tidak mau menyembah Kaisar jaman itu ……