Begitu juga dengan rumah-rumah di Mesir yang mini dengan bukaan (jendela-jendela).
Kota Roma, tidak melulu dipenuhi dengan bangunan-bangunan klasik khas Eropa saja (walau pada kenyataannya, masing-masing kota di Eropa, mempunyai perwujudan desain perkotaan serta desain arsitekturnya pun sangat berbeda antara 1 kota dengan kota yang lain), tetapi kota Roma ini merupakan kolaborasi permasalahan social, ekonomi serta budaya warga kotanya, juga kolaborasi antara banyak desain bangunan dunia.
Bahkan bangunan-bangunan kuno klasik nya pun jika jaman berganti, bergantii pula konsep desain bangunannya. Dari Zaman Yunani dan Romawi kuno. /lalu masuk ke jaman Renaissance bercampur dengan Baroque. Belum lau sejarah Romawi kuno adalah tentang kepercayaan dengan dewa-dewa yang menguasai jagad alam, dengan ratusan desain air mancur yang ditengerai sebagai kekuasaan dewai air.
Lalu ketika jaman Romawi kuno bertempur dan saling serang dengan bangsa2 yang lain, maka konsep desain arsitekturalnya berkolaborasi lagi, seperti bentuk dari Mesir dan Nubia lewat bangunan pyramid dan obelisk.
Pengalaman dan pengamatan yang nyata serta luar biasa untukku. Keran wisataku kali ini bersama dengan 2 orang anak-anakku, bukan hanya sekedar berwisata ke Eropa saja, tetapi aku memang sengaja menabung selama hampir 4 tahun, untuk berkeliling Eropa barat selama 1 bulan, untuk pengamatan arsitektural serta urban planning.
Dan hasilnya?
Luar biasa! Berwisata, ‘quality time dengan 2 oang anakku, belajar serta pengamatan secara arsitektural dan urban planning..
Dan kota Roma memang sangat luar biasa!
Sebelumnya :
Hari Minggu, Ibadah dan Wisatawan di Eropa