Bayangkan, pyramid ini sudah berumur 2016 tahun + 18 tahun sebelum masehi! Semua material pun punya masanya, termasuk batuan alam.
Tahun 2001 dan tahun 2015, Pyramid Cestius direstorasi, wisatawan bisa masuk kedalamnya (sayang, aku kesana tahun 2014), dengan perjanjian, karena takut merusak situs yang ada.
***
Sebagi konsep bentuk pyramid, ada 1 ujung yang runcing. Sejarah tentang bangunan berbentuk pyramid di Roma ini, berhubungan dengan pyramid Nubia, dimana tahun 23 Sebelum Masehi, diserang oleh Roma, sehingga Cestius membangun makam dirinya sendiri untuk ‘peringatan’ tentang sebuah penyerangan yang dimenangkan oleh bangsa Romawi kuno.
Pyramid-pyramid di Mesir itu konsep yang berbeda dengan yang ada di Roma ini. Dan ketika penyerangan Romawi kuno ke Nubia di benua Afrika, ada beberapa konsep arsitektural yang “terbawa” ke Roma.
Salah satunya Pyramid Cestius. Lalu ada obelisk Mesir di Circus Maximus. Ada juga sebuah pyramid Romulus (katanya, dekat dengan Basilika Santo Petrus di Vatican, yang dipercaya debagai makan seorang bernama Remus, dan makam tersebut terucap sebagai Pyramid Romulus), walau kecil dan tidak disinyalir sebagai salah satu titik wisata kota Roma.
Bagi aku sebagai arsitek, kolaborasi bangunan-bangunan dunia dalam 1 kota seperti di Roma ini, merupakan situs yang luar biasa! Bayangkan dari gambar dibawah ini, sebuah pyramid yang notebene berasal dari Mesir, berada di tengah kota Roma, yang padat dengan bangunan-bangunan klasiknya!
Catatan :
Mengapa pyramid berasal dari Mesir?
Secara fisik bangunan, pyramid merupakan bentuk dasar bangunan yang tidak mempunyai lubang-lubang. Karena Mesir adalah negara gurun dan panas menyengat melanda dimusim panas dan dingin yang luar biasa dimalam hari, apalagi di musim dingin, membuat bentuk dasar pyramid mempunyai arti dan makna tentang kenyamanan dan kebutuhan.