By Christie Damayanti
Awal nama Castel Sant’Angelo, sebenarnya sangat familiar bagiku. Siapa yang tidak mengenal seorang pematung, pelukis, pemahat, pujangga bahkan seorang arsitek di jaman Renaissaince? Bagiku, Michael Angelo adalah seorang yang luar biasa denan bangunan-bangunan dan patungnya yang indah di seluruh kota Roma, dan calon arsitek harus terus belajar darinya.
Tetapi ternyata aku salah besar! Salah kaprah!
Bahwa Castel Sant’Angelo ternyata bukan makam atau museum dari karya2 besar Mhicael Angelo. Castel Sant’Angelo merupakan makam dari salah seorang Kaisar Romawi Handrian, dengan keluarganya.
Bangunan ini berbentuk silinder dan pernah menjadi bangunan tertinggi di Roma di jamannya. Digunakan oleh para Paus sebagai benteng dan kastil (istana kecil), dan sekarang menjadi sebuah museum.
Terletak di sebuah area disebut Parco Adriano di Roma, bangunan ini menjadi salah satu titik sentral bagi kota Roma sekarang. Posisinya berada di salah satu sisi sebuah sungai di Roma, dan untuk masuk kesana, harus melewati jembatan yang memang khusus untuk diarahkan kesana.
Bus wisata kami selalu berputar mengelilingi bangunan ini, membuat mata kami sebagai wisatawan terus tertancap untuk mengikuti bentuk bangunan ini sampai sedetil2nya.
Castel Sant’Angelo sendiri terletak di tepi kanan sungai Tiber, seperti yang aku tuliskan diatas. Dibangun sekitar tahun 134 Masehi. Bentuknya memang unik, seperti bulat dan silinder. Dan setelah aku sedikit mengamati, ternyata jaman keemasan Romawi kuno, justru lebih memilih bangunan berbentuk unik, bulat dan silinder, dibandingkan dengan bangunan kotak-kotak, yang dipilih untuk dibangun karena lebih mudah untuk membangunannya.
Coba bayangkan, ketika jaman modern sekarang ini pun, sebagai arsitek atau ahli konstruksi, akan tetap memilih membangun bangunan dengan dasar bentuk adalah kotak, bukan bulat atau silinder. Mengapa?
Karena untuk membangun bangunan berbentuk dasar bulat atau silinder itu membutuhkan ketelitian banyak garis-garis melegung dengan diameter-diameter yang sesuai denan bentuknya. Sedangka dengan basar bangunan kotak-kotak, sangat mudah untuk menghitung konstruksinya. Berbeda dengan bangunan dengan bentuk dasar bulat atau silinder! Perhitungan konstruksinya akan sangat susah dan membutuhkan ketelitian untuk membangunnya.
Konsep unik arsitektur makam Kaisar Handrian. Susah membangunannya dengan dasar bangunan bulat atau lingkaran, serta konsep ramp nya.
Sehingga dalam pengamatanku, bangsa Romawi kuno ini memang merupakan bangsa yang besar dan pintar, serta mempunyai konsep-konsep yang unik dan artistic sebagai bangsa yang mampu bertahan dengan keunikkannya, terlepas dengan banyak intrik dan permasalahan sebagai bangsa besar yang ‘sombong’ dan ‘pemarah’.
***
Kaisar Handrian, mungkin tidak terlalu dikenal di dunia. Tetapi justru Kaisar Handrian ini (dan keluarganya) yang mempunyai makam yang terpusat, berbentuk unik dan berada di titik pusat sungai Tiber, itu yang membuat aku tersadar.
Tersadar tentang apa?
Bagini :
Bahkan di jaman Romawi kuno pun, atau di zaman keemasan semua negara dunia, manusia tetap mempunyai keinginan yang hakiki sebagai manusia, yaitu INGIN DIKENAL atau INGING TERKENAL.
Ketika seorang Kaisar yang notebene tidak terkenal (mungkin tidak terkenal karena tidak ada ‘prestasi’ atau justru berprestasi yang baik sebagai manusia yang baik, yang menerobos arus karena tidak mau ikut2an tentang ‘keganasan’ bangsanya), dia memakai kuasanya untuk membangun makam dirinya sendiri beserta keluargnya, supaya dia terkenal atau dikenal karena makamnya berada di salah satu pusat kota Romawi kuno ……
Bahwa manusia dari jaman itu sampai jaman modern sekarang ini, memang membutuhkan ‘apresiasi diri’, bahkan ketika manusia itu tidak terkenal, karena tidak memiliki prestasi.
***
Kaisar Handrian meninggal dan ditempatkan disana disekitar tahun 138 Masehi, juga istrinya bernama Sabina dan anak adopsinya Lusius Aelius, ditempatkan disana ketika mereka sudah meningga setelah than 138 Masehi.
Bangunan silinder itu memang sangat unik. Dahulu, diatap bangunan itu dihiasi taman atas, tetapi sekarang lebih kepada dengan pohon-pohon cantik sebagai penghijauhan lokal.
Kaisar Handrian pun membangun patung malaikat tinggi dan besar, sebagai konsep unsure kesengsaraan Yesus Kristus.
Makam Kaisar Handrian dan keuargnya ini, diobrak abrik oleh seseorang, dan hilang, sekitar tahun 410 Masehi dan unsur-unsur dekoratif makam-makam teresebut pun hilang ketika Roma di kepung sektar tahun 537 Masehi.
Dan setelah itu di jaman Renaissance, Castel Sant’Angelo justru menjadi sebuah museum dengan focus arah jalam ke Basilikan Santo Petrus, sebagai sebuah Negara Vatican. Dan Santo Petrus merupakan focus kota Roma modern untuk “menjaring” wisatawan asing, walau sebenarnya tidak demikian. Santo Perus merupakan ‘rumah’ para Paus sebagai tampuk pimpinan tertinggi umat Katolik sedunia.
Ada sebuah legenda, berhubungan dengan kepercayaan :
Bahwa malaikat Michael muncul diatas makan ini dan menyarungkan pedangnya, sebagai tanda wabah yang terjadi di sekitar tahun 590 Masehi. Sebuah wabah berkepanjangan dimusim kering yang membuat banyak rakyat Romawi kuna meninggal karena kelaparan dan kekeringan. Dan itu yang berhubungan dengan nama dari bangunan ini.
Legenda malaikat Michael yang menyarungkan pedangnya, ditafsirkan sebagai tanda bahwa murka Tuhan sudah reda.
***
Keunikkan bangunan Castel Saint’Angelo ini merupakan salah satu keunikkan kota Roma. Dengan sejarah panjang Romawi kuno yang sangat arogan, serta warga kota yang mempunyai kepintaran2 tersendiri dan berhasil membangun kota yang luar biasa indah dengan bangunan2 ber-arsitektur cantik, membuat tidak dapat dilukiskan jika sikut Romawi kuno ‘hilang’ dalam peradaran dunia.
Dan Castel Saint’Angelo, sudah membuktikannya ……
Sebelumnya :
Dan ‘Circus Maximus’ pun Tetap Diam Seribu Bahasa …..
Suasana Magis dan Erotis “Circus Maximus” di Kota Roma
Dentang Lonceng di ‘Basilica Santa Maria Maggiore’
“L’Arco di Constantino”, Sebuah Gerbang Saksi Sejarah Besar
Romantisme ‘Teatro di Marcello’
‘Tampio di Vesta’ : Kuil Pemujaan di Roma Modern
Sejarah Terkelam bagi Arsitektur Dunia lewat ‘Colosseum’
“Setan” itu Berjubah Rakyat Romawi di abad Sebelum Masehi
‘Catacombe’ Jaman Kekaisaran Roma : Lorong Bawah Tanah Tempat Jenazah yang ( Katanya ) Teraniaya
Ketika Singa-Singa itu Mencabik-cabik Mereka, dan Gladiator itu ‘Menghabisi’ Lawannya …..
Cerita Roh-Roh Bergentayangan di Seputar Colosseum
Konsep Tata Kota Roma, ‘The Ancient City’, dalam Arstektur Klasik dengan Special Lightingnya
“Basilica St.Pieters” : Gereja Terbesar dalam Sebuah Negara Terkecil di Dunia
Selamat Datang di ‘Vatican City’
Fontana del Tritone : Dewa Luat ‘Menguasai’ Kota Roma
Piazza Barberini, Hotel Bernini, dengan Segala Fasilitas Arsitekturnya
“La Botte Rome”, Italiano Restorante
Mengeksplore Roma, Mulai dari ‘Sistina Rue’
Bandara Dunia, ‘Leonardo da Vinci’, Aku dan Kaum Disabilitas
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H