Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

“L’Arco di Constantino”, Sebuah Gerbang Saksi Sejarah Besar

26 September 2016   15:25 Diperbarui: 26 September 2016   15:46 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

By Christie Damayanti

L’Arco di Constantino, yang bersebelahan dengan Colosseum, sebagai lambang kemenangan pertemuran Contantine, dan Colosseum sebagai lambang kemegahan dan kedigjayaan Romawi masa itu …..

Bukan hanya gapura ‘Arch’ seperti ‘Arc de Triomphe’ aja yang ada di Paris, tetapi di Roma ada beberapa gapura2 sejenis. Salah satunya adalah ‘Arch of Constantine’, atau L’Arco di Constantino. Tetapi jika Arc de Triomphe di Paris hanya ada 1 lengkungan, tidak dengan dengan L’Arco di Constantino, yang terdapat 3 lengkungan. Tetapi maknanya tetap sama, yaitu GERBANG!

Gerbang2 di Paris, atau di Roma, atau di beberapa kota di Eropa, tidak hanya 1 gerbang saja, Tetapi sejarah hanya  ‘memilih’ gerbang2 yang besar, atau terkenal tentang peringatan atau kebutuhannya saja, karena gerbang2 seperti ini pun banyak sekali sebagai gerbang dari daerah terrtentu saja.

Lokasinya, tepat di sebelah Colosseum, di Palatine Hill. Didirikan oleh Senat Romawi untuk memperingati kemenangan Constantine atas Maxentius, pada pertempuran Milvian Birge di tahun 312. Berada di sisi Colosseum, sepertinya mempunyai maksid tertentu.

Ilustrasi: www.commons.wikipedia.org
Ilustrasi: www.commons.wikipedia.org
Sama2 melambangkan kedigjayaan Romawi saat itu …..

L’Arco di Constantino dan Colosseum, di Roma modern …..
L’Arco di Constantino dan Colosseum, di Roma modern …..
Dimana Colosseum merupakan bangunn termegah dan terbesar yang berapa di pusat kota Roma, L’Arco di Constantino, menjadi sebuah gerbang utama ketika melewat kejayaan jaman Constantine dalam Kerajaan Romawi.

Sebagai negara Eropa dimana konsep desain klasikal arsitekturnya memang terkenal dimana2 mulai jaman dahulu, desain dekoratif gapura ini memang khas. Lengkungan dibawah gelagar beton atau batuan marmer putih. Dari konsep Yunani dan Romawi kuno lewat tiang2 Doric, Ionic dan Corinthian, membuat sebuah gapura jaman itu sesuai dengan maknanya.

Deatil desain dan pengerjaannnya sangat artistic! Bahkan sangat detail! Kecantikan pahatannya tidak lekang dimakan jaman ……
Deatil desain dan pengerjaannnya sangat artistic! Bahkan sangat detail! Kecantikan pahatannya tidak lekang dimakan jaman ……
Sumber : apuntes.santandessaless.es
Sumber : apuntes.santandessaless.es

Material gapura dari batuan marmer, dimana Italy merupakan negara yang mempunyai batuan2 tua. Marmaer dan granit yang ada semuanya bermutu tinggi dan mahal. Sampai sekarang pun sangat terkenal di seluruh dunia.

Relief utama menggambarkan kekaisaran Romawi di abad ke-2. Dan relief2 yang lain benar2 sangat detal. Termasuk desain malaikat2 di ujung lengkungan, serta cerita tentang pengorbanan dan peperangan.

Coba lihat detailnya! Tidak ada cacat cela sama sekali!
Coba lihat detailnya! Tidak ada cacat cela sama sekali!
www.tessoridiroma.net
www.tessoridiroma.net

Pahatannya sangat halus, bahkan sejak lebih dari 2000 tahun lalu sampai sekarang, pahatannya tetap terlihat cantik. Memang bbeberapa titik ada yang gumpil, tetapi tidak mengurangi kecantikan pahatan relief serta patung2 yang ada. Ini membuktikan bahwa batuan pegunungan Italy memang sangat keras. Ya ….. batuan pegunungan Italy memang batuan tua yang sangat keras, sesuai dengan harganya, sampai sekarang …..

Catatan :

Benua Eropa memang benua tua, berbeda dengan benua Asia. Asia, termasuk Indonesia juga mempunyai pegunungan batuan yang mengandung marmer, tetapi tidak ada granit. Marmer Indonesia pun cantik, berada di Sukabumi, Marus Sulawesi dan di Lampung. Tetapi marmernya cenderung berwarna putih dan cream pucat. Ya, karena batuan marmernya masih ‘muda’.

Pahatan dan relief di gapura Contantine ini, ada di semua titik. Dari ujung atas sampai kaki kolomnya, sangat cantik dan detail. Pemahat2 mereka memang luar biasa!

Ada 3 lengkungan dari L’Arco di Contantino. Lengkungan gapura ini yang tertinggi (utama), setinggi 21 meter, 25,9 meter dan lebar 7,4 meter kedalam. Lalu 11,5 meter tinggi dan 6,5 meter lebar. Di atas lengkungan itu, terdapat loteng, dengan tampak seelilingnya berpahat kehidupan kekasisaran Romawi dengan rapih dan detail!

www.draltramont.it: 1 lengkungan utama dan 2 lengkungan kecil serta diatasnya terdapat loteng, denga tampak sekeliling sebagai pahatan2 kehidupan Romawi jaman itu …..
www.draltramont.it: 1 lengkungan utama dan 2 lengkungan kecil serta diatasnya terdapat loteng, denga tampak sekeliling sebagai pahatan2 kehidupan Romawi jaman itu …..

***

Ada banyak kontroversi tentang asal-usul lengkungan2 tadi. Beberapa teori mengatakan, lengkungan ini memang khusus untuk merayakan kemenangan Constantine, tetapi ada juga yang mengatakan bahwa lengkungan ini berasal dari jaman Maxentius, bahkan berbeda dengan teori Domitianus. Tetapi untukku sendiri, sebagai yang awam tentang sejarah, aku melihat ini dari kacamata seorang arsitek dan urbaner.

Bahwa, desain dan konsep arsitek bagi gapura ini, sangat strategis sebagai ‘lambang kemenangan’. Sengaja dibuat dan di desain serta di pahat dengan sangat cantiknya, bahkan sampai sekarang mampu membuat decakan kagum di dunia modern ini!

Konsep kota Roma memang sanat ‘kuat’. Simbol2 kekaisaran Romawi itu mampu mempengaruhi dunia modern sekarang. Bangunan2 di kota Roma, sangat mempengaruhi bangunan2 modern sekarang di seluruh dunia.

Konsep desain Yunani-Romawi kuno pun, kuat membahana di dunia sekarang. Tetapi justru, ada yang beranggapan bahwa ‘kekuatan’ konsep arsitektur jaman Romawi ini, justru merupakan ‘kerapuhan’ mereka. Karena dengan gampangnya, ‘kekuatan’ itu terus di bangun di banyak negara modern, tanpa menimbang tentang ‘hak cipta’. Bahkan, di kota2 yang tidak mempunyai aliran klasikal Eropa (misalnya, negara2 Asia dengan konsep arsitektur oriental), pun muncul desain klasikal.

Kekuatan mereka justru menjadikan kerapuhan mereka. Kepastian konsep klasikal dunia Eropa, memang tidak diragukan lagi. Tetapi dengan globalisasi, konsep klasik justru merambah dunia, sampai2 tidak tahu harus dikolaborasikan yang tidak sesuai, menjadi sesuai …..

***

Ketika kami tidak bisa masuk ke dalam Colosseum karena antriannya mengular seperti naga raksasa, kami pun mengarah kepada L’Arco di Constantino. Walau bangunan ini ‘jauh’ secra dimensi dan keterkenalannya dari Colosseum, dan anak2ku pun tidak tertarik untuk berjalan mengelilingi gapura ini, tetapi untukku, gapura ini juga merupaka saksi sejarah.

Dari desain arsitekturnya, dan kecantikan konsep desain serta pemahat2nya, membuat bangunan ini tetapi cantik, walau sudah lebih dari 2000 tahun. Dan pemerintah kota Roma pun tetap berkomitmen untuk selalu menjaga sejarahnya.

“Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai sejarah dan pahlawan2nya”,itu sangat tidak diragukan lagi. Walau sejarah kelam mewarnai banyak titik dan symbol kekaisaran Romawi jaman itu, tetapi dengan sejarah (bahkan sejarah kelam nya), membuktikan sebuah bangsa yang besar, yang mampu dengan tegar berdiri di salah satu titik dunia, dan yang sangat digandrungi wisatawan dunia, dengan kecantikkannya ……

p1380916aaaaa-57e8d013549773cb0bd664fe.jpg
p1380916aaaaa-57e8d013549773cb0bd664fe.jpg
Michelle, anaak berfoto dengan latar belakan L’Arco di Contantino, yang eksotis. Perpaduan Romawi kuno dengan gadis modern, untukku sangat menakjubkan! Tak heran, Roma benar2 diburu oleh wisatawan dunia …..

Ya, sekali lagi ….. Roma memang sebuah kota yang sangat istimewa ……

Sebelumnya :

Romantisme ‘Teatro di Marcello’

‘Tampio di Vesta’ : Kuil Pemujaan di Roma Modern

Sejarah Terkelam bagi Arsitektur Dunia lewat ‘Colosseum’

“Setan” itu Berjubah Rakyat Romawi di abad Sebelum Masehi

‘Catacombe’ Jaman Kekaisaran Roma : Lorong Bawah Tanah Tempat Jenazah yang ( Katanya ) Teraniaya

Ketika Singa-Singa itu Mencabik-cabik Mereka, dan Gladiator itu ‘Menghabisi’ Lawannya …..

Cerita Roh-Roh Bergentayangan di Seputar Colosseum

Panas Siang di Kota Roma …..

Konsep Tata Kota Roma, ‘The Ancient City’, dalam Arstektur Klasik dengan Special Lightingnya

“Basilica St.Pieters” : Gereja Terbesar dalam Sebuah Negara Terkecil di Dunia

Selamat Datang di ‘Vatican City’

Fontana del Tritone : Dewa Luat ‘Menguasai’ Kota Roma

Piazza Barberini, Hotel Bernini, dengan Segala Fasilitas Arsitekturnya

“La Botte Rome”, Italiano Restorante

Mengeksplore Roma, Mulai dari ‘Sistina Rue’

Bandara Dunia, ‘Leonardo da Vinci’, Aku dan Kaum Disabilitas

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun