Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Cerita Roh-roh Bergentayangan di Seputar Colosseum

5 September 2016   15:48 Diperbarui: 5 September 2016   16:31 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karena suasana panas di sekitar jam 2 siang itu, kami beberapa kali membeli beberapa botol minuman dingin. 1 botol soft drink dingin diharga 3,5 Euro. Astaga! Mahal sekali! Jika air mineral dingin dihargai 2,5 Euro. Hotdog atau sandwich aku beli sekitar 8,5 Euro. Wah wah wah …..

p1380919aaaaa-57cd2e06127b610345ac5ce3.jpg
p1380919aaaaa-57cd2e06127b610345ac5ce3.jpg
                                                Warung2 di seputar Colosseum, padat menjajakan makanan dan minuman ringan yang harganya selangit!!!

Bangunan amphitherater Colosseum itu sendiri tetap kokoh tak dimakan jaman. Batu2 dari gunung, menjadi material struktur utamanya. Pilar2 nya terlihat sangat kokoh, dan jendela2 tanpa daun itu pun membuat aku cukup ternganga, karena jaraknya sama, detainya pun hampir sama. Desainnya cantik, dan membuat Colosseum itu selain tetap brdiri kokoh, tapi juga ‘kecantikkannya’ sangat mengguguh rasa inspirasiku untuk bisa berkarya bagi sesama.

p1380937aaaaa-57cd32cded9673fd444de5b8.jpg
p1380937aaaaa-57cd32cded9673fd444de5b8.jpg
                      Posisi Colosseum, tepat di tengah2 kota, berada di bundaran jalan raya, dengan beberapa pintu masuk. Foto atas, adalah pintu masuk utama

p1390684aaaaa-57cd30849397738744cbacd5.jpg
p1390684aaaaa-57cd30849397738744cbacd5.jpg
                                                                                             Bagian belakang Colosseum, waktu itu sedang dipugar ……

Aku tidak tahu, dari jaman kapan, di dinding Colosseum itu berbagi dua warna. Ada yang berwarna coklat tanah (warna batuan natural) dan warna putih. Tetapi kombinasi khas ini membuat Colosseum itu semakin ‘berwarna’ …..

Berjalan berkeliling setelah kepastiannya, aku dan anak2ku tidak berminta untuk masuk kedalam Colosseum, membawa kami bertemu denan polisi2 wisata, yang memakai baju prajurit Romawi kuno, seperti prajurit2 di cerit komik Asterix. Menarik dengan badannya yang tegap, ramah menyambut kami untuk yang mau berfoto bersama, tanpa menarik bayaran.

p7020064aaaa-57cd32e350f9fd9942b6da95.jpg
p7020064aaaa-57cd32e350f9fd9942b6da95.jpg
p7020068aaaaa-57cd330a9397731444cbace0.jpg
p7020068aaaaa-57cd330a9397731444cbace0.jpg

                              Polisi wisata Italy, seorang pemuda tampan yang bercerita banyak tentang roh-roh bergentayangan di seputar Colosseum …..

Ternyata, banyak anak2 muda Italy yang memerankan prajurit2 Roma, berjalan2 sekitar Colosseum, memang ramah, tetapi ketika wisatawan berfoto bersama dengan mereka, mereka menarik bayaran sampai 10 Euro.

Polisi wisata ini bisa berbahasa Inggris yang terpatah2, tetapi kami cukup terhibur dengan ceritanya tentang Colosseum. Walau sebenarnya aku sudah ssering baca tentang Colosseum, tapi si polisi wisata itu sepertinya tidak sadar bahwa jaman sekarang gampang mengakses cerita2 mengenai sebuah obyek wista. Tetapi ketika dia bercerita tentang “hantu2” gentayangan di sekitar Colosseum, naaaahhhhh …… itu baru yang sangat menarik!!! Hihihi ……

Ya ….. dikatakan oleh si polisi wisata itu, karena dia bertugas untuk menjaga para wisatawan di wilayah Colosseum, dia pun sering kali sampai pagi disana. Karena ternyata wisatawan2 asing pun sering pensaran tentang “hantu2” atau roh2 yang mengelilingi kehidupan di era Colosseum masih di pergunakan sebagai awal dari “kejatuhan” dan kegagalan kehidupan Romawi Kuno.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun