Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Selamat Datang di ‘Vatican City’

1 September 2016   13:15 Diperbarui: 1 September 2016   13:25 617
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ya ..… Vatican adalah negara di dalam negara ……

Dan anak2ku sangat excited, mau tahu, bagaimana Vatican disebut “negara dalam negara?”

Dulu, ketika aku pertama kali ke Vatican tahun 1991, paspor kami dicap, keluar dari Italy ke Vatican. Juga sebaliknya, ketika pulang sore hari dari Vatican, paspor kami pun di cap keluar dari Vatican kembali ke Italy.

Waktu itu kami ikut rombongan tour dari Trafalgar London, sehingga semua paspor rombongan (dalam bus besar dari London sekitar 40 orang wisatawan) oleh ketua rombongan dari Tou Trafalgar. Sehingga ketika kami berada di sebuah negara (waktu itu kami berkeliling ke 12 negara dalam 1 bulan liburan kami bersama orangtuaku dan 2 orang adikku), pasti kami diminta menunggu dulu di bus dan ketua rombongan mengurus dokumen2 paspor kami.

Kemudian tahun 2006 aku kesana lagi. Paspor ku tidak harus dicap untuk keluar masuk ke dari Vatican, tetapi jika ingin dicap, silahkan saja dengan membayar beberapa puluh Lira (waktu itu masih mata uang Lira), yang setara sekitar 1 juta rupiah. Dan tahun 2014, aku mencari2 yang bisa minta cap keluar masuk Vatican, tidak kutemukan. Jadi aku hanya berpikir, bahwa dari Italy ke Vatican atau sebaliknya, tidak ada yang hrus dilaporkan, berarti memang demikianlah adanya.

Bahwa Vatican, negara hanya dengan Gereja Basilika San Peter, itu seakan sudah ‘meleburkan’ diri sebagai bagian dai Italy. Ya … bahkan konsumsi makanan warga Vatican pun dari Italy …..

Vatican pun lebih dikenal sebagai kota, bukan negara. Luasnya hanya sekitar 44 hektar dan populasi nya hanya dibawah 1000 jiwa. Mereka yang bergabung untuk mendukung Paus, dan tinggal di Vatican. Tetapi ketika aku sedikit ngobrol waktu itu, ereka pun tidak tinggal di Vatican saja, melainka di Roma (Italy). Ada yang tinggal di apartemen2 atau di rumah2 landed house, secara di Vatica benar2 hanya sebuah Gereja saja, tanpa apartemen, tanpa landed house.

blogenciclopedic.blogspot.com
blogenciclopedic.blogspot.com
Vatican hanya dibatasi leh tembok kota Roma yang dulunya untuk menahan serangan2 kepada Paus, dengan luas sekitar 44 hektar. Bangunan2nya hanya sebuah Gereja Basilika San Peter, dan beberapa gereja yang sambung menyambung. Serta beberapa museum2 cantik …..

Kota Vatican terletak di atas sebuah bukit, sebelah barat laut kota Roma, beberapa ratus meter dari Sungai Tiber. Perbatasan antara kota Roma dan Vatican adalah dinding tembok kota, yang dahulu dibangun untuk melindungi Paus dari serangan2.

p1380560aaaaa-57c7c73ef67a61b440aac4d9.jpg
p1380560aaaaa-57c7c73ef67a61b440aac4d9.jpg
p1380563aaaaa-57c7c74981afbd9b4065a62e.jpg
p1380563aaaaa-57c7c74981afbd9b4065a62e.jpg
Jalan utama menuju Vatican City. Kami sudah turun dari bus wisata, dan berjalan menyusuri Via Della Contifionze, Vatican. Seperti biasa, permukaan pedestrian dari con-block dengan desain kipas, khas klasik …..

 Paus adalah kepala negara, selain sebagai Kepala umat Katolik sedunia. Dan juga menjai seorang gubernr untuk mengurusi keperluan Vatican sehari2. Pendapatan Vatican salah satunya cukup banyak dari pos dan prangko. Karena Vatican adalah negara yang lain dengan negara yang lain, bagi filatelis (orang2 yang mengumpulkan benda2 pos), kota ini sangat spesifik, sehingga prangko2 Vatikan dengan benda2 pos lainnya, sangat dicari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun