Hari Selasa 23 Agustus 2016 kemarin, sangat membanggakan bagiku, menjadi bagian dari kreatifitas PT Pos Indonesia. Ketika aku sebagai insan pasca stroke, filatelis dan penulis, diminta untuk melakukan 'sesuatu' bagi PON ke-19 lewat karya, kreatifitas pun bermunculan.
"Medali emas"sebagai hadiah kemenangan para atlit2 terbaik di ajang PON ke-19 ini pun, juga merupakam 'hadiah' filatelis2 terbaik Indonesia, untuk berkarya dalam kreatifitas.
“Medali Emas”, itu sangat ‘muncul’ dengan desain seperti ini. Benar2 seperti medali emas sungguhan. Seperti 3 dimensi …..
Mungkin sebagian besar tidak tahu tentang filateli, yaitu kegiatan mengumpulkan benda2 pos. Tetapi aku sudah mulai bergerak debagai filatrlis sejak SD. Dan sejak 6 tahun belakangan ini, aku mampu menggerakkan massa, terutama anak2 dan remaja, untuk memulai tahu dan mengerti tentang prangko, lewat karya nyata dengan berpameran tunggal belasan kali dalam Filateli Kreatif. Bahwa mengumpulkan prangko terbukti tidak kqlah gengsi dengan hobi2 modern, seperti 'Pokemon Go".
Berburu prangko lebih mengasikkan dibandingkan dengan berburu Pokemon, bahkan koleksi prangko justru akan mendatangkan keuntungan materi. Bukan itu saja, koleksi prangko akan mampu membawa nama harum Indonesia di dunia, lewat ‘championship’ ajang internasional ......
Kembali lagi tentang karya kreatifitas.
Ketika Selasa sore kemarin aku diminta datang ke Museum Nasional untuk wawancara rencana kegiatan PON ke-19 di Jawa Barat serta penerbitan prangko seri PON ini, aku pun diminta bersaksi tentang 'arti sebuah kemerdekaan' untuk Christie, yang terkukung dalam keterbatasan. Dan setelah wawancara selesai, aku merupakan salah satu filatelis yang beruntung, yang bisa melihat, memegang, meraba bahkan mengagumi sebuah kreatifitas nyata berbentuk "medali emas" dalam prangko!
Ya! Sungguh aku sangat mengagumi "medali emas" berbentuk prangko ini.
Mungkin orang berpikir,