By Christie Damayanti
Aku dan Ms Tresnawati Prihadi, Direktur Museum Philatelic Singapore
Sebelumnya :
Bertemu Ray Choo, ’Postcrosser’ Singapore
Sungguh, aku tidak pernah mengira bahwa Ms Tresnawati Prihadi adalah seseorang yang benar2 ramah dan murah senyum. Pertama ali aku ‘melihat’ Ms Tresnawati lewat intrnet, beliau seakan seorang perempuan tegas dan mungkin agak keras dan susah untuk diajak tersenyum. Dengan posisinya yang tinggi, sebenarnya aku sangat mengerti karakter seorang pemimpin, seperti juga atasan2ku yang memang sebagai pemimpin di perusahaan besar …..
Tetapi ketika aku dihadapkan oleh Ms Tresnawati, aku bisa melihatnya sebagai seorang perempuan yang ramah dan bersahaja. Dengan memakai baju sederhana, kata2nya lembut berirama.
Awalnya, aku berusaha untuk berkomunikasi memakai Bahasa Inggris, seperti surat2 dan proposalku yang memang memakai Bahasa Ingrris. Tetapi ketika aku tersewrang stroke, walau aku masih mampu untuk mengerti bahkan menulis durat dalam Bahasa Inggris, tetapi aku sungguh susah untuk berkomunikasi dengan Bahasa itu.
Ingatanku masih jernih bahkan hafal semua yang aku pelajari, tetapi melafalkannya itu yang susah. Sangat sengau, ditambah aku memang masih belum fasih untuk ‘berbicara’ dengan lidah yang masih kaku dan susah untk ‘mengeluarkan’ kata2 dari dalam otakku …..
Ketika aku mulai berbicara dengan Bahasa Inggris, seringkali kata2ku tidak mampu keluar, sehingga aku sering tergagap lalu sambil tersenyum aku meminta maaf untuk melanjutkan dengan Bahasa Indonesia, karena aku tahu bahwa Ms Tresnawati memang berasal dari Indonesia. Walau aku belum yakin bahwa beliau “masih ingat” Bahasa Indonesia, secara beliau sudah tinggal lama di Singapore.