Bangunannya sangat terawat, dan ini merupakan tempat yang sangat nyaman. Tempat aku berburu prangko dan belajar banyak tentang Filateli Kreatif Singapore. Aku membeli 2 tiket dan kami mulai memasuki ‘alam filateli’, yang ceritanya akan kutuliskan segera.
Aku bertanya kepada receptionist nya, bagaimana caranya aku bisa bertemu dengan Ms Tresnawaty. Kata receptionisnya, Ms Tresnawaty sedang meeting, mungkin sampai sore. Aku kecewa, tetapi aku tetap memberikan souvenir2 yang aku sudah bersiapkan untuk Ms Tresnawaty :
Sampul Hari Pertama GERHANA yang sekarang sudah ‘sold out’, bahkan banyak filatelis di Indonesia belum mempunyainya. Juga Sampul Hari Pertama Kain Nusantara Jakarta, serta Sampul Peringatan Lambang Propinsi Jakarta.
1,5 jam aku berkeliling museum dengan sesi2 pemotretan yang seakan tidak habis2nya, dan aku mulai menyambangi toko souvenirnya. Banyak yang harus aku buru. Banyak prangko yang aku harus dapatkan, dengan banyak kartupos Singapore, termasuk kartupos Singapore jadul (repro), dengagn latar belakang jaman Inggris berjaya disana.
Ditengah2 aku berburu prangko, si receptionist itu menghampiriku dan berkata bahwa Ms Tresnawaty ada disini! Sontak hatiku membubung  …..
Bersambung …..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H