By Christie Damayanti
‘Raksasa Jakarta’ itu mulai bertumbuh …..
Jakarta memang merupakan ‘kota tumbuh’. Bukan kota yang memang di desain sedemikian menjadi sebuah kota yang sangat ideal. Seperti misalnya, kota Washington DC, ibukota Amerika Serikat dan kota Canberra, ibukota Australia. Ini adalah benar2 kota yang di desain dengan sangat ideal, sehingga jika mau menyalahkan kota itu, salahkanlah perencana kotanya, mengapa tidak mendesain yang teerbaik …..
Tetapi tidak dengan Jakarta, dan hampir semua kota2 dunia. Jakarta bertumbuh sangat cepat sekarang ini. Tidak seperti dahulu. Dengan cepatnya Jakarta tumbuh, membuat Jakarta semakin besar, semakin me-raksasa sebagai kota Megapolitan!
Kota2 kecil disekeliling Jakaarta, menjadi berbaur dengan Jakarta. Sekarang ini sudah ada Dejabotabek = Depok Jakarta Bogor Tangerang Bekasi. Dan semakin lama, Jakarta akan semakin besar, menggilas kota2 disekitarnya. Juga memunngkinkan batas kota Jakarta bisa sampai Subang, belasan tahun kemudian (?).
Tetapi, apakah pemekaran ibukota membawa dampak yang membuat Jakarta semakin baik, sesuai dengagn keinginan warga kota? Tiak juga! Bisa dibaca di artikelku sebelumnya Ancaman ‘Raksasa Jakarta’. Bahkan menurutku, justru pemekaran Jakarta akan membuat Jakarta lebih tidak manusiawi!
Untuk sebuah pemekaran kotta, khususnya Jakarta sebagai ibukota Indonesia, harus benar2 bisa menjalankan minimal 3 aspek :
- Perencanaan fisik kota.
Pembangunan2 fisik, transportasi, peruntukkan lahan, tata ruang kota, serta infrastruktur. Dalam perencanaan fisik kota, tentu tidak sembarangan. Tentu tidak grasa grusu dan menampilkan berbagai hasil analisa dari berbagai bentuk sumber. Perencanaan fisik kota harus membawa ‘penambahan nilai’, jika Jakarta semakin menjadi ‘raksasa’.
- Perencanaan sumber potensial.
Sumber potensial ini termasuk sumber daya manusianya. Warga Jakarta yang peduli tentang kota kita. Sumber potensial lainnya adalah tentang alam, teknologi sampai keuangan kota. Sumber daya alam Jakarta, harus segera dibenahi, seperti RTH (ruang terbuka hijau), pepohonan sebagai paru2 kota atau pun tanah sebagai lahan untuk penyerapan, supaya mengurangi banjir.
- Perencanaan social-budaya.
Keberagaman budaya ini akan mendapatkan identitas kota. Jika Jakarta masih membangun tanpa identitas, nantinya Jakarta yang Megapolitan ini semakin menjadi ‘ancaman’ bagi komunitas metropolitan dan megapolitan dunia …..
Bagaimana dengan kemanan,pertahanan atau kependudukan? Arena kaum urban pun akan melekapi ‘ancaman’ Jakarta jika Jakarta terus memekarkan diri …..