Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Mengeksplor Jakarta lewat ‘Misteri-misteri’ di Dalamnya

18 Mei 2016   12:47 Diperbarui: 18 Mei 2016   13:14 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Khususnya kota Jakarta, yang kusadari masih terdapat ‘misteri2’, dimana Jakarta sudah ratusan tahun, yang berkembang dari kota Batavia Lama, sebuah kota kecil pelabuhan, lalu berkembang dan bertumbuh menjadi kota besar dan menjadi ibukota negara.

Mengapa aku berkata bahwa Jakarta masih banyak “misteri” didalamnya?

Ya ….. karena ketika Jakarta pernah dijajah selama 350 tahun oleh bangsa Eropa dan 3,5 tahun oleh bangsa Jepang, tidak percayakah kita, bahwa di “dalam” kota (dan negara Indonesia) pasti masih ada “sesuatu”, yang mungkin terus menjadi misteri?

Kita bukan berbicara tentang ‘misteri gaib’, ya! Tidak!

Aku berbicara tentang sebuah ‘misteri’ perkotaan, yang aku bayangkan ketika kita mengeksplor Jakarta sedemikian, serta berkreatif luar biasa, AKAN MENJADIKAN JAKARTA JAUH LEBIH BAIK DARI YANG SEKARANG!

Mengeksplor perkotaan ada banyak cara, salah satunya mengamati banyak hal dari fasilitas dan warga kota. Fasilitas2 serta warga kota bisa dijadikan focus untuk mengamati perkotaan. Misalnya saja, tentang kebudayaan Betawi yang harusnya merupakan identitas kota Jakarta.

Seberapa besarnya pemerintah kota peduli dengan budaya Betawi?

Atau, seberapa pedulinya pemerintah kota yang mau belajar tentang sebudayaan dunia yang sinergis dengan budaya Betawi jaman dan masa lalu, seperti kebudayaan China (daerah Pecinan Glodok) dan budaya Belanda dan Eropa umum (di KotaTua, dengan bangunan2 Eropanya?).

Bahkan area condet dan Jakarta selatan yang menjadi tolak ukur pusat kebudayaan Betawi sekarang pun, semakin memudar. Juga Pecinan Glodog yang semakin tergusur dengan dibangunnya mix-used modern disana!

Mengeksplor bukan melulu ‘mencari yang tidak ada’. Justru mengeksplor adalah ‘mengamati yang sudah ada’, tetapi mungkin semakin ‘hilang’ karena derasnya arus pembangunan kota yang sungguh tidak peduli …..

Lalu bagaimana dengan berkreatif?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun