Khususnya kota Jakarta, yang kusadari masih terdapat ‘misteri2’, dimana Jakarta sudah ratusan tahun, yang berkembang dari kota Batavia Lama, sebuah kota kecil pelabuhan, lalu berkembang dan bertumbuh menjadi kota besar dan menjadi ibukota negara.
Mengapa aku berkata bahwa Jakarta masih banyak “misteri” didalamnya?
Ya ….. karena ketika Jakarta pernah dijajah selama 350 tahun oleh bangsa Eropa dan 3,5 tahun oleh bangsa Jepang, tidak percayakah kita, bahwa di “dalam” kota (dan negara Indonesia) pasti masih ada “sesuatu”, yang mungkin terus menjadi misteri?
Kita bukan berbicara tentang ‘misteri gaib’, ya! Tidak!
Aku berbicara tentang sebuah ‘misteri’ perkotaan, yang aku bayangkan ketika kita mengeksplor Jakarta sedemikian, serta berkreatif luar biasa, AKAN MENJADIKAN JAKARTA JAUH LEBIH BAIK DARI YANG SEKARANG!
Mengeksplor perkotaan ada banyak cara, salah satunya mengamati banyak hal dari fasilitas dan warga kota. Fasilitas2 serta warga kota bisa dijadikan focus untuk mengamati perkotaan. Misalnya saja, tentang kebudayaan Betawi yang harusnya merupakan identitas kota Jakarta.
Seberapa besarnya pemerintah kota peduli dengan budaya Betawi?
Atau, seberapa pedulinya pemerintah kota yang mau belajar tentang sebudayaan dunia yang sinergis dengan budaya Betawi jaman dan masa lalu, seperti kebudayaan China (daerah Pecinan Glodok) dan budaya Belanda dan Eropa umum (di KotaTua, dengan bangunan2 Eropanya?).
Bahkan area condet dan Jakarta selatan yang menjadi tolak ukur pusat kebudayaan Betawi sekarang pun, semakin memudar. Juga Pecinan Glodog yang semakin tergusur dengan dibangunnya mix-used modern disana!
Mengeksplor bukan melulu ‘mencari yang tidak ada’. Justru mengeksplor adalah ‘mengamati yang sudah ada’, tetapi mungkin semakin ‘hilang’ karena derasnya arus pembangunan kota yang sungguh tidak peduli …..
Lalu bagaimana dengan berkreatif?