Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Reformasi ‘Identitas Kota’ untuk Jakarta

16 Mei 2016   11:21 Diperbarui: 16 Mei 2016   12:52 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dan pemerintah pun belum terusik untuk mengajak mereka untuk peduli dengan rumah mereka sebagai budaya lama dan bisa menjadi saksi sejarah Jakarta sampai masa depan...

Menjamurnya pembangunan Jakarta tanpa mengindahkan konsep Jakarta yang harusnya peduli dengan perkembangan sejarah Jakarta dengan banyak unsur kebudayaan dunia (Belanda, China dan tradisional Betawi), menambah miris hatiku.

Semuanya ingin dijadikan “Jakarta Modern”. Padahal justru identitas Jakarta itu adalah dari SEJARAH nya! Bahwa Jakarta yang pernah diduduki bangsa asing, dengan pedagang2 China yang mencari rempah2, serta budaya local Betawi, akan semakin memberikan ICON dunia! Karena jika hanya kita membangun Jakarta Modern, lama2 siapa wisatawan yang akan tertarik ke Jakarta?

Karena Jakarta Modern hanya sebuah kota metropolitan (atau nanti sebagai kota megapolitan), HANYA SAMA SAJA DENGAN KOTA2 METROPOLITAN DUNIA yang lain, TANPA IDENTITAS Indonesia sebagai bangsa yang mempunyai budaya dan sejarah yang luar biasa!

Pembangunan yang gegap gempita mewarnai semua unsur ibu kota, dan lupa bahwa untuk membangun Jakarta, kita harus peduli dengan lingkungannya, peduli dengan dampak2 yang terjadi secara social dan budayanya, bahkan harus peduli dengan estetis kotanya...

Unsur sejarah kota (Jakarta) ini adalah salah satu paradox, yang menambah panjang permasalahan ibukota. Inilah yang merupakan tugas para perencana kota serta pemerintah kota, untuk menentukan kebijakkan2 demi sebuah kota yang mempunyai identitas serta peduli dengan kebutuhan warganya.

Bukan sekedar membangun kota tanpa aturan, yang penting kota kita mewah, ‘hidup’, modern dan pusat kota metropolitan saja!

Bukan hanya sekedar merasa bahwa “Jakarta adalah kota yang merdeka dan tidak mau di domplengi sejarah suramnya” saja!

Dan bukan hanya sekedar ‘merayakan’ dan berhura2 membangun Jakarta sebagai kota penuh dengan kegembiraan saja …..

Jadi, siapa yang bilang bahwa menjabat di pemerintahan kota itu menyenangkan? Siapa bilang? Karena Jakarta mempunyai tanggung jawab besar, untuk menjadikan Indonesia sebagai salah satu Negara ber-identitas dan sebagai salah satu icon dunia...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun