Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

“Istana Cinderella” Itu Bukan Hanya Sekedar Istana Mainan Anak-anak

16 Februari 2016   17:30 Diperbarui: 16 Februari 2016   18:49 678
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

By Christie Damayanti

[caption caption="Euro Disney, Paris. Dokumen pribadi"]
[/caption]Setelah sarapan kedua yang membuat hatiku sedikit galau karena hanya sekedar makan 2 sandwich, 2 softdrink dan secangkir teh susu, aku harus membayar Euro 39 yang setara dengan 635.700 Rupiah, kami melanjutkan perjalanan wisata kami, untuk menyusuri Euro Disney Paris.

Semakin siang, memang semakin banyak wisatawan yang datang, walau demikian, Euro Disney ini tetap “sepi” dibandingkan Disneyland di negara-negara yang lain. Ketika aku berlibur disana, jangankan sempat makan-makan dan duduk-duduk di café, untuk duduk dan makan sekedar di taman saja, sangat sulit ditemukan. Jadi, biasanya kami selalu membawa burger dari luar, dan kami akan makan sambil berjalan.

Dari Café Delicatessen tempat kami makan pagi, kami mengikuti alur pengunjung. Arahnya pastilah ke pusat “kota” Euro Disney, yaitu Istana Cinderella.

Cinderella adalah salah satu karakter Disney, yang sudah ada sejak puluhan tahun lalu. Aku sudah sangat menyukai cerita Cinderella, sejak aku SD sekitar tahun 1970an. Dan ketika Istana Cinderella di Disneyland menjadi icon bagi Dunia Disney, mimpiku terus terbayang bahwa suata saat istana itu bisa aku ‘dapatkan’.

Putri Cinderella sendiri (anak sekarang menyebutnya Princess Cinderella) terlahir dan terinspirasi dari sebuah kisah fiksi yang sangat terkenal. Konsep Istana ini muncul dari beberapa konsep kastil-kastil di Eropa, antara lain di Fountainebleau, Versailles, Chateaux, Pierrefond, Chamborf, Chaumond, semua dari Eropa Barat, serta kastil Neuschwanstein, Bavaria, Polandia, dan kastil di Praha di Ceko, di Eropa Timur. Dan dari konsep-konsep beberapa kastil Eropa ini, Herbert Ryman, menciptakan sebuah Istana Cinderella, untuk Disneyland di California, Amerika Serikat. Sebagai  “Sleeping Beauty Castle”.

[caption caption="Perbandingan antara Disneyland Anaheim, California USA (Sleeping Beauty Castle) dengan Euro Disney Paris (Cinderella Castle)."]

[/caption]

[caption caption="Perbandingan antara Disneyland Anaheim, California USA (Sleeping Beauty Castle) dengan Euro Disney Paris (Cinderella Castle)."]

[/caption]Istananya memang jauh lebih besar dan lebih tinggi. Yang ada di pikiranku adalah karena Disneyland di California adalah Disneyland yang pertama dibangun. Juga karena lahan di Anaheim untuk permainan anak-anak memang memang lebih padat, sehingga istana nya pun disesuaikan dengan betuk dan besar lahan disana.

Dan di Euro Disney Paris adalah termasuk yang baru, lahan untuk permainan masih lebih luas disbanding dengagn yang di California.  

Istana ini, pertama kali selesai dibangun tahun 1971, selama konstruksi 18 bulan. Tinggi benteng yang tertinggi adalah 56 meter, setara dengan 14 lantai bangunan modern. Dan untuk Istana Cinderella di Euro Disney ini, tingginya lebih dari 30 meter dibandingkan yang di Disneyland, di California Amerika Serikat. Entah mengapa dibuat lebih tinggi dan lebih besar.

Konsep khusus Istana ini sebenarnya adalah Gothic akhir, tetapi di per-modern dengan warna-warna pastel yang mencerminkan ‘princess’ dan warna anak-anak. Materialnya pun sangat modern, yaitu anodize aluminium, yang tidak akan bisa luntur walaau terkena hujan dan panas selama bertahun-tahun.

[caption caption="Jembatannya merupakan jembatan beton yang tidak dapat dinaik-turunkan. Berbeda dengagn di Disneyland yang lain. Tetapi pintu pagarnya tetap bisa dibuka tutup, sesuai dengagn konsep sebuah kastil jalam abad pertengahan"]

[/caption]

[caption caption="Jembatannya merupakan jembatan beton yang tidak dapat dinaik-turunkan. Berbeda dengagn di Disneyland yang lain. Tetapi pintu pagarnya tetap bisa dibuka tutup, sesuai dengagn konsep sebuah kastil jalam abad pertengahan."]

[/caption]Konstruksinya dari baja dengan ketebalan dinding beton bertulang 10 inch (sekitar 250 mm). Di beberapa titik di cor fiberglass. Dan kekuatan konstruksi Istana di semua Disneyland, bisa mencapai 175 km/hour untuk menahan badai, seperti yang selalu terjadi badai di Disneyland Florida (Walt Disney World).

[caption caption="Interior Istana Cinderella, disesuaikan dengan konsep ceritanya. Walau demikian, untuk menghindarkan seperti bangunan tua yang menyerampan bagi anak-anak, materialnya memakai material modern. Seperti dinding ini, memakai batu buatan, dengan nuansa warna kehijauan."]

[/caption]

[caption caption="Tetapi detailnya memang konsep Gothic akhir, dengan pintu-pintu kayu dan devider (pembatas) memakai marmet Creama Marfil dari Spanyol."]

[/caption]Jadi, jangan main-main! Walau Istana Cinderella ‘hanya’ merupakam istana anak2, dengan terlihat sebagai istana boneka yang berwarna pink + putih seperti layaknya ‘rumah Barbie’, tetapi untuk mendesain dan membangun nya, dibutuhkan waktu yang tidak singkat, membawa para arsitek dunia, memakai konsep serius Gothic akhir, mencontoh istana2 Eropa, dan bernilai entah berapa banyak.

Ya, The Walt Disney Company memang serius dalam menangani ‘anak-anak’ di seluruh dunia. Bukan hanya sekedar membangun tanpa konsep yang akhirnya terbengkelai karena tidak tahan cuaca, tetapi justru Istana ini akan menjadi icon dunia anak-anak, tempat yang paling berbahagia di dunia.

The Happiest Place on Earth

Istana ini, seperti Istana di Disneyland yang ada di seluruh dunia, selalu dikelilingi parit atau kolam, dimana selalu diisi oleh ikat-ikat cantik dan angsa putih serta bebek. Di beberapa Disneyland, istana disana mempunyai jembatan yang bisa dinaikkan (ditutup), tetapi tidak di Euro Disey, karena untuk membuat jembatan yang bisa di naik-turunkan, memerlukan biaya yang lebih banyak. Tetapi justru Istana di Euro Disney ini, mempunyai komsep yang sangat berbeda dengan Istana2 di Disneyland yang lain.

Dsini, di kolam yang mengelilingi Istana ini, mempunyai air mancur bernyanyi dan menari dengan konsep sinar laser yang luar biasa! Dengan bentukan karakter Disney, membuat parade malam hari sangat berbeda dengan istana-istana di Disneyland di dunia.

[caption caption="Tiang-tiang di kanan-kiri istana ini untuk gantungan lampu-lampu laser, jika malam hari akan menyala untuk parade Disney"]

[/caption]Di Istana Cinderella ini, terdapat sebuah restoran mewah. Jujur, aku tidak tahu bahwa memang ada restoran, karena pengunjung atau wisatawan sudah sangat excited untuk hanya sekedar berjalan-jalan, tanpa mencari restoran mewah yang sangat tertutup.

Dari referensi yang aku baca, restoran di Istana ini memang hanya untuk tamu-tamu eksklusif dan untuk keluarga Walt Disney saja. Dan dari sejak tahun 1982 aku pertama kali ke Disneyland pun, aku tidak tertarik untuk naik ke menara istana, sepertinya begitu pula bagi para wisatawan yang lain. Karena masih banyak yang bisa dilihat, bahkan sampai sekarang pun, aku belum pernah benar-benar menjajagi Disneylad lebih detail, karena memang terlalu banak yang harus di eksplore.

***

Setiap kami ke Disneyland, kami pun pasti mengunjungi Istana Cinderella. Sedikit mengeksplore, dan pasti berfoto ria disana. Begitu pun anak-anakku. Bahkan Dennis sebagai fotografer junior, mampu memotret Istana Cinderella denan sangat artistik. Dan aku mengembangkan istana ini sebagai kartupos lewat jepretan Dennis. Sungguh sebuah karya nyata. Dari ‘quality time’ antara ibu dan anak, berkembang dengan karya anak dan ibu, menjadi sebuah karya nyata.

[caption caption="Dennis asik memotret Istana Cinderella, dengan hasil yang luar biasa"]

[/caption]Foto-foto Dennis itu, aku kembangkan menjadi desain-desain kartupos yang menjadi ‘branding name’ Dennis sebagai fotografer muda. Juga kubagikan untuk teman-temanku, saling bertukar kartupos lewat komunitas Postcrossing, bahkan ku jual lewat online.

[caption caption="Beberapa desain kartupos dari dasar hasil jeretan Dennis, yang laku dijual dan untuk dibagikan sebagai oleh-oleh dari Euro Disney Paris"]

[/caption]Sungguh, liburan kali ini memang lebih bergairah dan lebih menghasilkan wujud nyata. Anak-anak pun sungguh merupakan harta yang tak ternilai untukku. Banggaku untuk mereka dengan apa yang mereka nyatakan sebagai wujud kasih mereka untukku, mamanya yang membutuhkan banyak bantuan untuk  berkarya.

Sebelumnya :

‘Quality Time’ Ibu dan Anak, sambil Tercengang Membayar Tagihan Jutaan Rupiah untuk Makan Siang! Duh …..

Suatu Pagi di Euro Disney, Paris …..

City Walk Menuju “Dunia Disney”

Mengapa ‘Euro Disney Paris’ [bisa dikatakan] Sepi?

Bergerak Menuju ke ‘Euro Disney’, Dunia yang Penuh Kebahagiaan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun