Kami duduk di dalam café, bukan di teras, karena suhu masih cukup dingin, walau matahari terus memancarkan sinarnya. Mungkin waktu itu suhu masih 16 derajat Celcius, dan angin cukup kencang, sehingga jika duduk di teras, lama2 tubuh kami seakan beku, karena hanya duduk sambil makan, tanpa bergerak.
Selama berwisata di Eropa sejak awal, kami selalu membawa panganan ringan yang kami beli dari beberapa supermarket dekat2 hotel. Dengan beberapa alasan Pertama, kami tetap berpikir jika kami harus segera makanan tapi tidak ada makanan yang kami suka, paling tidak snack atau cemilan itu bisa sedikit mengganjal perut kami.
Kedua, snack atau cemilan kami bisa berupa buah2an, biscuit, permen atau coklat. Kadang2 cemilan memang untuk iseng saja, ketika menunggu atau sedang ‘kepingin nyemil’, itu sangat membantu sekali. Dan cemilan2 itu disesuaikan dengan keinginan2 anak2ku. Bukan aku, karena aku tidak terlalu suka nyemil.
Jika kami sedang makan di café atau restoran, cemilan2 itu tetap aku buka diatas meja, untuk memberikan kesan ‘rasa’, jika makanan yang kami makan sebenarnya tidak sesuai dengan yang kami bayangkan.
Kami mengambil tempat yang berada di jendela besar, untuk bisa melihat orang2 yang lalu lalang tau mereka yang duduk di teras depan. Kadang2 kami menertawakan suasana atau sesbuah kejadian yang terjadi. Kadang2 kami hanya untuk mengobrol sambil diskusi sekedarnya. Sebuah suasana kekeluaargaan, aku bersama kedua anak2ku. Dan “quality time” antara ibu dan anak, terus terjaga …..
***
Berbeda ketika kami makan siang. Awalnya, karena anak2 selalu bermain yang membuat adrenalin ‘naik’, pastilah mereka akan kelaparan. Sementara aku hanya berada di toko souvenir atau duduk2 di taman saja, aku sangat mengerti bagaimana mereka excited, bermain bersama sambil terus bersenda gurau. Sehingga ketika mereka sibuk bermain, aku sedikit browsing restoran mana yang nyaman untuk kami makan siang.
Ada 2 jenis restaurant dari 29 restoran di Euro Disney ini. Yang pertama adalah restoran terbesar disana, bersebelahan dengan “Istana Cinderella”, Plaza Garden Restaurant. Restoran ini menyajikan semua jenis makanan. Dengan fokus memang makanan Eropa berupa sandwich besar, steak dan pizza. Ada juga makanan2 asia secara minimal. Konsepnya adalah ‘buffet’, sehingga kami hanya menyendok makanan2 yang kami inginkan dan membayar di ujung meja.
Tetapi suasananya sangat crowded dengan anak2 yang berlarian kesana kemari. Dan antriannya panjang sekali. Uh ….. ketika itu anak2 sudah lapar dan tidak sabar untuk makan. Sehingga, kami pun keluar dari antrian itu, menuju ke restoran pilihanku yang kedua.