Atau foto-foto tentang batching plant dimanapun, sebagai tempat pembuatan salah satu material konstruksi, beton. Dimana ada selalu ada percampuran banyak material, yang pastinya akan membuat udara akan bercampur debu, yang akan merusak lingkungan.
Apalagi batching plant penuh dengan material batu, kerikil, pasir dan semen serta agregat-agregat yang lain, dimana debu yang dihasilkan merupakan debu kalsium yang akan lebih merusak lingkungan.
Bisa dibayangkan. Debu asap kendaraan bermotor saja sangat merusak lingkungan. Bahkan udara di Jakarta sekarang ini sudah diambang batas sebagai kota yang sehat dan nyaman bagi warganya. Jakarta sangat penuh dengan polusi dan tidak sehat bagi warganya.
Hampir setiap hari ketika pulang kantor, coba kita membersihkan wajah kita dengan tissue. Tisu yang awalnya berwarna putih akan berubah menjadi hitam. Semakin digosok seluruh tubuh kita yang tidak tertutup pakaian, pasti berubah menjadi hitam. Itu karena debu yang sebagian besar adalah asap kendaraan bermotor.
Bagaimana jika ditambah lagi dengan debu kalsium? Debu itu sangat terlihat oleh mata. Berterbangan merusak lingkungan. Jalan-jalan menjadi putih. Masuk ke got dan gorong-gorong, diterbangkan angina tau dialiri air. Daun-daun hijau menjadi putih. Dan siapapun yang berada di lingkungan itu dengan radius tertentu, akan menghirup debu calsium putih, baik manusia termasuk hewan.
Apa yang bisa dibayangkan?
Debu kalsium beterbangan ke jalan-jalan di sekeliling batching plant tersebut. Membuat jalan menjadi putih. Lalu oleh petugas kebersihan dari pemda atau dari si pemilik batching plant, menyiramnya dengan sentoran air keras untuk 'menyapu' debu calsium di jalan-jalan untuk masuk ke got dan gorong-gorong, atau diterbangkan angin sehingga debu putih ini akan bercampur dengan air dan lingkungan hidupnya.
Â
Pohon-pohon yang awalnya berdaun hijau, jika tidak di siram oleh petugas atau air hujan, foto sintesis daun-daun itu akan terhalang dan lama kelamaan akan layu dan mati …..
Ikan sapu-sapu yang memang banyak berada di goto dan gorong-gorong, akan tercemar atau bahkan bisa mati, sehingga rantai makanan yang berhubungan dengan ikan sapu-sapu pun lama kelamaan akan lenyap.
Jika rantai makanan yang berhubungan dengan ini lenyap, maka ekosistem lingkungan itu pun akan berimbas dengan manusiannya.