Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mereka Ada...

26 Januari 2016   12:22 Diperbarui: 26 Januari 2016   14:52 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

www.theguardian.com

Cacat...

Siapa yang mau cacat? Tidak ada. Apalagi ketika lahir menjadi cacat. Tetapi Tuhan memberikan kecacatan kepada sebagian dari umatnya. Mengapa? Tidak ada yang tahu. Yang pasti Dia mempunyai rencana dan itu adalah rahasia Tuhan...

Ketika aku menjadi seorang cacat atau disabled atau difabel atau apapun, itu tidak menjadi halangan aku untuk berkarya. Lumpuh 1/2 tubuh kiriku memang "memberatkan" aku dengan seberat-beratnya, karena tubuh kananku menjadi seperti mayat yang berat.

Tetapi ketika aku berserah kepada-Nya, aku merasa "ringan" dan justru memberi inspirasi bagiku untuk berbuat sesuatu, untuk banyak hal. Bukan hanya diriku sendiri saja, melainkan justru untuk sesama yang juga dalam kecacatannya.

Pelayananku ini sudah dimulai sejak tahun 2012. Ketika buku pertamaku terbit. Juga setelah aku diminta menjadi nata sumber utama dalam program Weekend Spirit di Radio RPK 96.3 FM setiap Hari Sabtu jam 4 sampai 5 sore, sejak awal tahun 2013 lalu (sampai sekarang).

Semakin ke sini pelayananku mendapat sambutan hangat dari sesama yang membutuhkan. Memang pelayananku sangat kecil yang mungkin tidak berarti apa2 dimata banyak orang. Aku datangi rumah-rumah satu demi satu. Aku banyak mengobrol dengan mereka-mereka yang terpuruk. Dan aju mendapat spirit dan inspirasi dari mereka. Dan justru mereka lah yang membentuk jaring-jaring kasih yang semakin rapat bersama-sama mereka untuk memulai langkah masa depan yang lebih baik.

Awal tahun ini, ternyata almarhum papa sangat ingin aku membuat sebuah Malam Pujian dengan konsep donasi. Kami, aku dan sahabatku yang paling luar biasa, Valen, berdiskusi untuk menyelesaikan konsep yang papa inginkan. Dan terbentuklah ide-ide awalnya .....

Kami membangun komunitas baru untuk orang-orang yang peduli sesama, "Christie & Friends". Kami berada dalam 1 wadah di semua lapisan teman-temanku. Bersama untuk menuju event besar. Even besar yang sungguh besar untuk Tuhan. Malam Pujian dan Charity Day...

Huge... besar sekali. Pekerjaan Tuhan besar sekali... Apakah kami mampu melakukannya?

Lalu apa hubungannya dengan cacat? Dengan disabled atau difabel? Mungkinkah ada benang merahnya?

Konsep even ini adqlah merangkul kaum disabled untuk lebih baik. Selain untuk memberikan pelatihan-pelatihan untuk menunjang hidupnya, diharapkan system pembelajaran ini menulari semangat disabled yang lain.

Kami tidak akan memberikan uang dari donasi ini kepada mereka, tetapi hasil event ini akan kami berikan kail untuk memancing ikan. Supaya kaum disabilitas ini bisa mencari ikan sebanyak-banyaknya .....

Dua event besar ini akan dituangkan di akhur tahun 2016 ini. Bulan Oktober tahun 2016, "Malam Pujian bersama Christie Damayanti", akan terselenggara. Konsepnya adalah KKR atau Kebaktian Kebangunan Rohani. Dengan puji-pujian kepada Tuhan. Diisi oleh paduan suara beberapa Gereja, artis yang memang rindu untuk melayani dan pwrorangan dan beberapa komunitas disabled untuk mengisi acara.

Ditambah dengan beberapa pembesar yang ingin bersaksi untuk menyemangati penonton bahwa kita semua BISA!

Hasil Malam Pujian ini akan kami berikan penuh untuk kami disabilitas dan kepada Gereja2 di pelosok tanah air untuk membangun dan merangkul masyarakat di lingkungan mereka.

Setelah Malam Pujian, event berikutnya adalah Charity Day pada tanggal 5 November 2016 di The Breeze BSD. Konsepnya adalah seharian melakukan bentuk kegiatan2 tang intinya adalah tetap charity, berbagi kasih untuk kaum disabled. Para kaum disabilitas menjual kartanya beserta demo nya, sehinggal masyarakat tahu bahwa MEREKA ADA...

Charity nya sendiri bukan berarti kami memberikan uang (atau ikan)nya. Charity di sini berhubungan pemberdayaan dan spririt atau semangat untuk mereka. Charity bisa berupa membelian kursi roda untuk mobile mereka jika mmbutuhkan, atau pembelian mesin jahit untuk mereka berkarya, atau beli juicer untuk membuat jus dan mereka bisa berjualan. Ini tetap berbentuk charity, bukan? Ini membutuhkan dana untuk membeli pancingnya…

Puncak acaranya adalah malam keakraban tetap di The Breeze. Di panggung yang nyaman dilindungi pepohonan rindang. Semua pengunjung dipersilahkan untuk mengambil tempat-tempat duduk berkelompok sambil bersantai dan menikmati acara-acara yang disajikan.

Kaum disabilitas pun diberi kesempatan untuk mengisi acara, supaya masyarakat tahu bahwa MEREKA ADA... dan aku ingin penonton serta masyarakat sadar bahwa MEREKA memang ADA di sekeliling kita. Mereka adalah sesama kita yang juga harus kita kasihi...

Jadi, sejak awal tahun 2016 ini kami terus memantapkan konsep dan merapatkan barisan untuk merangkul "mereka", seperti yang Tuhan inginkan untuk kuta perbuat bagi mereka...

Ketika Tuhan sudah memberikan hidup yang kuar biasa pada kita, mempunyai keluarga yang saling mengasihi, sekolah dan lulus dengan baik dan bekerja serta menghasilkan banyak materi, bahkan mampu untuk selalu berwisata dengan keluaarga, bagaimanakah kita berterima kasih kepada Tuhan, yang memberikan itu seua untuk kita?

Tuhan tidak perlu uang kita. Tuhan kaya sekali dan mempunyai segalanya. Tuhan adalah Maha Kuasa. Yang Tuhan mau adalah, kita hanya diminta untuk mengasihi sesama kita, terlebih yang memang tidak mempunyai kelebihan apa-apa, bahkan cacat dan ‘papa’. Karena mengasihi sesama kita, berarti juga mengasihi Tuhan kita …..

Mari, kita bersama begandengan tangan dengan merangkul mereka, untuk yang membutuhkan pertolongan kita. Terutama kaum disabilitas dan kaum ‘papa’ …..

http://charity.chistiesuharto.com

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun