Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Cerita “Pengadilan Terakhir”, Terekam Kuat pada Pintu Masuk Notre Dame Cathedral

6 Januari 2016   18:41 Diperbarui: 6 Januari 2016   19:01 365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

By Christie Damayanti

Dokumen pribadi : Notre Dame Cathedral

Siapa tidak mengenal Notre Dame Cathedral? Atau setidaknya, siapa arsitek yang tidak mengenal Notre Dame Cathedral?

Notre Dame Cathedral di Paris merupakan Gereja Katolik berarsitektur Gothic Perancis. Selain sebuah Rumah Tuhan, Gereja ini merupakan salah satu icon Paris untuk tujuan wisata. Salah satu yang terbesar dan paling terkenal sebagai bangunan Gereja di Dunia. Misa Kudus disana sesuai dengan aturan2nya, dan di beberapa ruang (terutama ruang utamanya) selain untuk Misa Kudus, wisatawan boleh memasukinya walau Misa Kudus sedang berlangsung.

Sebagai Katedral Keuskupan Agung Paris, Notre-Dame adalah paroki yang untuk umat Katolik. Tahun 1790, Notre Dame ini mengalami fase radikal dari Revolusi Perancis, ketia citra agama menjadi ‘rusak’ dan hancur. Restorasi bangunan ini pertama kali dilakukan tahun 1845 dan diawasi oeh Eugene Viollet-le-Duc. Dan restorasi pemeliharaan berlanjut sampai sekarang.

Gereja ini berada di luas tanah sekitar 5.500 m2 dengan bagia dalam / interiornya seluas sekitar 4.800 m2. Banyak patung2 kecil, di ukir dari marmer carara. Wisatawan yang ingin melihat Paris di puncak Notre Dame Cathedral, silahkan menaiki 387 anak tangga spiral dan akan membanggakan jika kita berada di Puncaknya, melihat Paris secara spektakuler.

Di bagian atas ketiga pintu utama Gereja ini, menceritakan tentang “The Judgement Day”, ketika kita berada di pengadilan terakhir, yang ada di dalam Kitab Wahyu. Jelas tergambar patung2 ‘hakim2’ terakhir dan di beberapa titik tergambar patung2 setan, yang akan membawa kita ke tempat yang diperkenankan Tuhan sebagai ‘hukuman’, yaitu neraka.

Ketika Tuhan sudah menetapkam kita dalam ‘penghakiman terakhir’, kita tidak aka bisa mengelakkannya. Dan ketika Tuhan sudah memutuskannya, ‘dunia bawah tanah’ itu akan menyergap kita …. Untuk itu, hedaklah kita terus berada dalam Rencana Tuhan, jangan pernah kita melalaikannya  …..

Untuk ku, ini sangat mengerikan. Ketika jaman itu sudah memberikan gambaran tentang ‘pengadilan terakhir’, dimana cerita tersebut berada di sebuah Gereja besar dan salah satu icon dunia, di atas pintu utama, itu adalah tdak main2. Kita dituntut untuk terus ingat dengan itu. Dan kita harus terus berusaha untuk melakukan yang terbaik bagi hidup kita, sesuai dengan perintah dan rencana NYA, dalam Kitab Sucinya …..

Jendela2 Gereja ini, terbuat dari kaca patri, berdesain khas Gothic, menunjukkan pengaruh berat naturalisme, 1 jendela berdesain bunga2 naturalis, berwarna warni dan jika matahari bersinar cerah, sinarnya akan menembus Gerja ini dan ketika Misa Kudus sedang berlangsung, pancaran sinarnya seakan memberikan pengaruh kuat untuk kita sebagai Sinaar Kasih Tuhan yang bersama dengan kita …..

Dari luar, kita bisa mengamati jendela2 Gereja cantik ini. Selalu memakai kaca patri dengan desain bunga dalam naturalism. Bahkan jendela terbesar, berada tepat di tengah2 bangunan secara tampak depan.

***

Kami mengatri cukup lama. Sedang ada Misa Kudus yang kesekian, mulai jam 13.00. Sebentar lagi selesai, dan kami akan memasuki Misa Kudus berikutnya. Karena aku sebagai insan disabled dan kedua anakku, petugas Gereja mengijinkan kami untuk mengantri di pintu khusus. Dan karena hanya aku dan anak2ku yang berada di pintu khusus tersebut, kami bebas berfoto dahulu untuk nantinya langsung masuk ke dalam gereja, tanpa mengantri ….. Puji Tuhan ……

Aku bebas ‘bergerak’ tanpa berada dalam antrian untuk masuk, sementara antrian semakin mengular …

Ketika aku sebagai insan pasca stroke, yang hanya bisa berwisata di atas kursi roda, banyak orang berkata, “Kasihan ya, Christie”. Tetapi sungguh, aku mau mengatakan sesuatu. Bahkan ini adalah yang terbaik untukku. Walau aku seperti ini, justru Tuhan memberiku Berkat2 yang luar biasa! Aku bisa berada lebih baik dengan keadaanku, dibandingkan orang2 yang sehat.

Seperti waktu itu, misalnya. Mungkin mereka sudah mengantri berjam 2 untuk masuk ke Gereja ini. Tetapi ketika petugas Gereja melihatku, aku dibebaskan untuk mengantri dan bisa langsung masuk ke dalam Gereja untuk mengikuti Misa Kudus. Sementara yang lainnya, mereka mengantri sesuai dengan aturan.

***

Kemarin waktu itu,  kami sudah berada di Gereja itu. Hari Sabtu yang mendung, dan kami mendapatkan berbagai permasalahan. Aku dilecehkan oleh beberapa ‘oknum’ warga atau wisatawan di pelataran ini. Dennis ‘menghilang’ di kerumunan ini, dan tiba2 dia ditipu ketika Dennis harus mengeluarkan uang 10 Euro, padahal polisi wisata sudah memperingatkan kami untuk berhati2.

Lalu kami sama sekali tidak mampu menerobos kerumunan mereka untuk masuk ke Gereja, sehingga kami sepakat meninggalkan Gereja untuk menyusuri Seine River, dan berakhir kedinginan dan kebasahan.

Tetapi hari Minggu itu, Tuhan mengirini langkah kami untuk bersujud di Altar NYA. Dengan kebahagiaan yang nyata selama pagi itu kami mendapatkan pengalaman dan pembelajaran yang nyata dari kota Paris. Dan Notre Dame ini merupakan akhir perjalanan kami, sebelum besoknya ditutup dengan berwisata ke Disneyland Paris ……

Waktu ku selesai sudah. Kerumunan orang keluar dari dalam Gereja. Misa Kudus sudah usai. Giliran kami masuk untuk Misa Kudus berikutnya. Dan Michelle mendorong kursi rodaku, untuk masuk kedala Gereja, tanpa harus mengantri.

Lagu2 Rohani berumandang membahana, ketika kami sesaat masuk melewati pintu khusus yang diperuntukkan bagi disabled person. Dan kami tercengang2 melihat interiornya ……

Sebelumnya :

Dari Trocadero dengan Taxi, Menyusuri Seine River, Menuju Notre Dame Cathedral

Romantisme Paris Justru dari Kacamata yang Berbeda

Cantiknya Place du Trocadero, “Terjajah” karena Eiffel Tower

‘Arc de Triomphe’ : Kisah Romantisme dan Kepahlawanan

Paris? Wisatawan? Disiplin?

Eiffel Tower ‘ala’ Disney di Champs Elysees

‘Artère commerçante’ [Shopping street] des Champs Elysées

Sepanjang Champs Elysees …..

Menunggu Teman vs ‘Menunggu’ Jawaban Tuhan …..

‘Bon Appétit’ : Pizza Mix Mozzarela ala Vesuvio Café di Champs Elysees

The New Eiffel Tower : Mari Kita ‘Melayang’ ……

Antara ‘Kepedulian’ dan ‘Ketidakpedulian’ di Paris

Indahnya Dunia dari ‘Kepakan Sayap Nya’ …..

‘Kemenangan’ Sebuah Teknologi di Eiffel Tower

Sejuta Cerita di Eiffle Tower

Eiffel Tower dan [Toilet] Kaum Disabled

Eiffel Tower yang ‘Cukup’ Bersahabat …..

‘Romantisme’ Kota Paris [dan Jakarta] …..

Paris …. Ooooo Paris …..

‘The Pompidou Centre’ : Bangunan Unik karya Kenzo Piano, Arsitek Favoriteku

Le Fumoir Café yang “Istimewa”

Untuk Sekian Kalinya, Tuhan Menolongku …..

Hujan Deras, Kedinginan, Tidak Ada Taxi, Uang ‘Cash’ Menipis

‘Le Louvre Museum’ : Kolaborasi Klasik dan [Super] Modern

Sekilas Pandangan Mata Kota Paris

Paris yang Mendung dalam Romantisme …..

Romantisme tentang Paris, Tumbuh dan Berkembang Lewat ‘Jardin Notre-Dame’

Paris? Romantis? Ah …..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun