Beberapa menit kemudian, kami berada di depan Le Louvre Mussee, Quai Des Tuileries. Langit sudah biru cerah. Ingin rasanya kami kembali kesana. Tetapi aku ingin mengikuti Misa Kudus di Notre Dame Cathedral. Sekalian ingin menyalami Pastor nya disana. Ini hari Minggu, hari nya Tuhan. Biarlah kami tidak ke Le Louvre …..
Menyusuri Quai Des Tuileries, taxi itu menyusuri Quai Francois Mitterrand, menuju Notre Dame Cathedral, hingga sampailah kami di Quai de l’Hotel de Ville, tempat kami mulai petualangan kami di Paris. Makan siang kemarinnya, di Jardin Restorant. Dan Notre Dame Cathedral berada di tengah2 ‘pulau’ di tengah River Seine.
Taxi berbelok menyeberang Siene River, menuju ‘pulau’ itu. Dan sampailah kami di depan Notre Dame Cathedral. Aku membyar dengan karu kredit, sekitar 23 Euro. Dan aku menerima receipt nya, bergegas kami turun dari taxi setelah kami mengucapkan terima kasih kepada si supir taxi …… Mari memuji Tuhan di Rumah NYA …..
***
Suasana disana tidak yang seperti aku harapkan. Memang sudah aku bayangkan, bahwa ini adalah Hari Minggu. Selain wisatawan serta warga kota Paris ingin memji Tuhan di Cathedral ini, tetapi Notre Dame Cathedral juga merupakan salah satu icon kota Paris. Cathedral ini sangat besar, dan ada beberapa ruangan yang bisa digunakan untuk Misa Kudus. Dan 1 ruang utama yang juga bisa untuk Misa Kudus, tetapi pasti tidak terlalu kusyuk, karena di ruang utama ini wisatawan2 boleh masuk, walau Misa Kudus sedang berjalan …..
Â
Anak2 muda warga kota atau wisatawan dengan tingkah dan pakaian mereka yang sesuai dengan umurnya, seperti anak2ku
Untuk masuk ke ruang utama, kami harus mengantri. Aku di dorong di atas kursi roda. Anttrian cukup panjang. Mengular. Entah mereka mau masuk untuk mengikuti Misa Kudus, atau hanya sekedar mau melihat2 interior Notre Dame Cathedral ini, yang memang sangat luar biasa.
Sambil menunggu antrian, aku mengamati orang yang lalu lalang di seputar Cathedral ini. Untuk orang2 muda seumuran remaja, mereka memakai baju2 casual. Gaya mereka seperti anak2ku. Santai. Tertawa tertiwi, bahkan cuek bebek.