Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Cantiknya Place du Trocadero, “Terjajah” karena Eiffel Tower

5 Januari 2016   16:15 Diperbarui: 6 Januari 2016   03:03 1116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hanya 1 blok dari Eiffel Tower, menjadikan Trocadero sebagai “bangunan terjajah”, untuk wisatawan mengabadikan Eiffel Tower, dan Trocadero justru “terlupakan” ….. Taman dengan air mancur menyanyi dan menari, di depan istana Place du Trocadero.

Kali ini, aku memang tidak ngotot dengan supor taxi Paris, ketika kami harus cepat2 ke Trocadero. Karena aku melihat mendung bergayut di atas langit Paris, dan waktu sangat mepet, untuk bisa mengabadikan kami dengan latar belakang Eiffel Tower.

Uang cash Euro ku memang hanya sekitar 200 Euro, tetapi aku tetap harus memperhitungkan waktu kami untuk melakukan sesuatu. Dari Arc de Triomphe sebenarn hanya sekitar 15 menit atau sampai 20 menit ke Trocadero. Tetapi kota Paris adalah kota metropolitan, dimana kota yang yang padat dengan manusia dan kendaraan, membuat jarak 15 atau 20 menit bisa menjadi 2x lipatnya. Dimana juga berhubungan dengan pembayarannya …..

Aaahhh ….. memang tidak mudah memutuskan tentang skala prioritas. Tetapi, aku selalu berdoa untuk semua yang aku akan lakukan. Sehingga jiga harus dipikirkan, aku akan takut untuk menjalankannya. Jadi, berdoa dan melakukan yang terbaik untuk anak2ku, selanjtnya aku yakin, Tuhan yang akan melengkapi sisanya …..

Benar saja. Paris macet. Hari itu adalah hari Minggu. Pagi tadi, Paris masih kosong. Warga Paris masih di alam istirahat, atau ibadah di Gereja2. Siang ini setelah makan siang, warga Paris mulai berkeliaran untuk melakukan sesuatu. Jadi, ini lah Paris …..

Aku sedikit tegr ketika tetes2 air hujan muai menitik. Memang tidak deras. Hanya sekali2. Tetapi tidak menutup kemungkinan, lama2 tetes2 air hujan itu menjadi semakin deras. Supir taxi nya pyn sedikit grogi, ketika aku meminta dia menerobos lalu lintas yang padat. Untung si supir taxi nya lumayan mengerti. Bahkan dia mengajak aku tertawa untuk mengusir kegelisahanku.

Aku melihat anak2ku. Dennis, juga sedikit tegang. Dia merasa belum puas untuk foto2nya tentang Eiffel Tower, dan dia ingin mengabadikannya lebih banyak lagi. Sedangkan Michelle? Dia hanya merenung melihat kita Paris yang pada serta titik hujan semakin cepat, lewat jendela taxi.

Sedikit lagi ….. sedikit lagi, kami sampai ke Trocadero. Cepatlah sampai ….. ooo hujan, tolonglah untuk tidakturun dulu, sebelum kami bisa mengabadikan kami dengan latar belakang Eiffel Tower …..

***

Semakin aku memikirkan tentang hujan, semakin pula aku stress. Sehingga aku mengebaskan pikiranku dari hal2 yang tidak menyenangkan, untuk sedikit mengobrol dengan si supir taxi yang ramah itu …..

Cerita tentang Trocadero, bermula dari si supir taxi itu, dengan beberapa tambahan referensi tentang itu dari beberapa bahan bacaanku :

Trocadero merupakan sebuah bukit di Paris ( kota Paris sedikit berbukit2 ), dan tempat tersebut dibangun untuk menghormati Pertempuran Trocadero, dibangun pada abad ke-16. Pertempuran Trocadero di pimpin oleh Duc d’Angouleme. Daerah itu sekarang ini dinamakan Place du Trocadero.

Place du Trocadero terdiri dari 2 area. Pertama adalah sebuah bangunan istana cantik, dimana posisinya merupakansegaris dengan Eiffel Tower. Sehingga tempat ini sejak dahulu menjadi tempat utama untuk mengabadikan Eiffel Tower dengan sempura.

Dokumentasi pribadi (Foto & Postcard : Christoforus Dennis)

Patung kuda beserta ‘tuannya’ yang menjaga Place du Trocadero

Kerena Eiffel Tower cukup tinggi untuk diabadikan justru di area menara tersebut. Tidak akan mungkin untuk melihat lehat teropong kamera. Sehingga Place du Trocadero sangat nyaman untuk mengabadikannya, yang hanya berjarak 1 blok saja.

Lalu area yang kedua, disebut  Jardin du Trocadero, merupakan taman dan kolam air mancur bernyanyi dan menari, tepat di depan Place du Trocadero. Jika alam bersahabat dengan langit biru serta awan putih berarak, manajemen akan menyalakan air mancur bernyanyi dan menari. Air manur tersebut berlenggak lenggok mengikuti irama lagu2 klasik khas Perancis. Ibdah sekali. Sayangnya, ketika itu tidak ada air mancur menyanyi dan menari karena alam yang tidak bersahabat ….. terus mendung bahkan hujan …..

Dennis memotret Tocadero, dari atas (lantai ke-2) Eiffel Tower

Aku dengan latar belakang Trocadero, dari atas (lantai ke-2) Eiffel Tower

Ketika kami sampai ke Trocadero, kami meminta supir taxi memutar lewat Place du Trocadero. Karena jika kami turun di depannya, Jadin du Trocadero, alamat kami akan kehujanan dan harus menapaki puluhan anak tangga untuk mencapai istana nya ( Place du Trocadero ). Sehingga, kami diantar ke bagian belakang istana tersebut untuk langsung melihat Eiffel Tower.

Aku membayar taxi, yang puji Tuhan, mau menerima kartu kredit. Cepat2 menyelesaikan pembayaran, kami bergegas turun. Puji Tuhan juga, titi2 air hujan menghilang walau angin cukup kencang dan mendung berat bergayut di awan. Ah, ini pun erupakan tanda kebesaran Tuhan. Dengan doa dan terus mengajak DIA mengiringi langkahku, kami berhasil mengabadikan berbagai pose kami, dengan latar belakang Eiffel Tower …..

Jardin du Trocadero sendiri, taman dengan kolam dengan air mancur menyanyi dan menari ini, menempati ruang terbuka yang dibatasi di daerah Barat Laut istana Trocadero, bagian sayapnya. Dimana di daerah Tenggara nya dibatasi oleh Seine River dan Pont d’lena. Taman dengan kolam air mancur itu, memiliki luas sekitar 93.930 m2, di desain oleh ‘Teknik Exposition Internationale des Arts la Vie Moderne’ tahun 1937 oleh arsitek Roger Henri. Dan si landscaper nya adalah Jean – Charles Alpand.

***

Walau mendung bergayut tebal dan angin kencang berhembus, kami dan wisatawan yang lain pun tetap excited untuk mengabadikan Eiffel Tower di puncak Place du Trocadero. Bahkan di ujung kanan kami berada, ada sepasang pengantin berfoto2 dengan latar belakang mendung berat dan Eiffel Tower.

Kami, aku diatas kursi roda, dengan latar belakang awan mendung dan Eiffel Tower. Lihat lah, rambut yang berantakan karena angin kencang, serta wajah yang excited karena pemandangan klasik yang cantik …..

Latar belakang ku dan latar depan Eiffel Tower, sepasang kekasih berpelukan ….. sebuah suasana yang romantic bagi semua orang yang berada disana ……

Kalau kupikir, ternyata mendung bergayut dengan Eiffel Tower yang melatar belakanginya itu, sangat romantic. Bahkan tetes2 hujan yang semakin cepat pun, kulihat justru membawa jepretan foto si fotografer yang meladi sepasang pengantin tersebut, semakin excited.

Pengantin perempuannya, justru terbahak2 lepas, dengan ramput yang disanggul dan tetes air hujan mengalir di ujung kepalanya, mungkin justru sangat indah. Dan si pengantin lelaki, menggendong si pengantin perempuan dan berputar2 dan baju si pengantin perempuan berkibar menutupi si pengantin lelaki. Sayang …. Pandanganku tidak mampu untuk mengabadikan lewat kamera poketku, serta banyaknya wisatawan yang menutupinya. Dan Dennis tidak tertarik untuk mengabadikannya. Dennis sedang focus untuk mengabadikan Eiffel Tower serta Jardin du Trocadero …..

Dari referensi yang aku baca, Place du Trocadero justru tahun 1937 ‘dihancurkan’ dan digantikan dengagn Palais de Chaillot. Memang, desain dan bentukan istana Place du Tocadero sedikit berubah. Yang ada sekarang adalah Palais de Chaillot. Tetapi ternyata nama Place du Trocadero, masih berkibar, mengalahkan Palais de Chaillot, yang di desain oleh arsitek Perancis, Louis Hippolyte Boileau, Jacues Carlu dan Léon Azema.

Eiffel Tower memang membuat mata menancap dan terus membahana di hati. Bahkan semua memaksa diri untuk mengabadikan Eiffel Tower ini, dengan ‘menjajah’ bangunan2 disekitarnya. Mencari lahanuntuk mengabadikan Eiffel Tower untuk latar belakang. Dan membuat bangunan lain, tidak dipedulikannya. Padahal bangunan itu, Place du Trocadero itu, juga cantik untuk diabadikan, secantik Eiffel Tower …..

Salam dari Trocadero …..

Sebelumnya :

‘Arc de Triomphe’ : Kisah Romantisme dan Kepahlawanan

Paris? Wisatawan? Disiplin?

Eiffel Tower ‘ala’ Disney di Champs Elysees

‘Artère commerçante’ [Shopping street] des Champs Elysées

Sepanjang Champs Elysees …..

Menunggu Teman vs ‘Menunggu’ Jawaban Tuhan …..

‘Bon Appétit’ : Pizza Mix Mozzarela ala Vesuvio Café di Champs Elysees

The New Eiffel Tower : Mari Kita ‘Melayang’ ……

Antara ‘Kepedulian’ dan ‘Ketidakpedulian’ di Paris

Indahnya Dunia dari ‘Kepakan Sayap Nya’ …..

‘Kemenangan’ Sebuah Teknologi di Eiffel Tower

Sejuta Cerita di Eiffle Tower

Eiffel Tower dan [Toilet] Kaum Disabled

Eiffel Tower yang ‘Cukup’ Bersahabat …..

‘Romantisme’ Kota Paris [dan Jakarta] …..

Paris …. Ooooo Paris …..

‘The Pompidou Centre’ : Bangunan Unik karya Kenzo Piano, Arsitek Favoriteku

Le Fumoir Café yang “Istimewa”

Untuk Sekian Kalinya, Tuhan Menolongku …..

Hujan Deras, Kedinginan, Tidak Ada Taxi, Uang ‘Cash’ Menipis

‘Le Louvre Museum’ : Kolaborasi Klasik dan [Super] Modern

Sekilas Pandangan Mata Kota Paris

Paris yang Mendung dalam Romantisme …..

Romantisme tentang Paris, Tumbuh dan Berkembang Lewat ‘Jardin Notre-Dame’

Paris? Romantis? Ah …..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun