Ketika siang sore itu aku tiba di titik terakhir, sampailah ke sebuah monument yang sangat terkenal, yang melambangkan kemenangan Perancis, Arc de Triumphe. Monumen ini mulai direncanakan sejak tahun 1806 oleh Napoleon Bonaparte, setelah kemenangannya di peperangan Austerlitz. Proses konstruksi dan pondasinya sebagai dasar menumen ini memakan waktu selama 2 tahun. Arsitek monument ini adalah Jean Chalgrin, tetapi dia meninggal tahun 1811, dan pengerjaannya dilanjutkan oleh Jean Nicolas Huyot.
Desainya memang klasik dengan material-material yang memang mewah. Arc de Triumphe terletak di persimpangan 12 jalan, yaitu Avenue des Champs-Élysées sebagai jalan utamanya dan avenue de la grande-armee. Lalu Avenue Marceau, Avenue d'Lena, Avenue Kleber, Avenue Victor Hugo, Avenue Foch, Avenue Carnot, Avenue Mac-Mohan, Avenue Wagram, Avenue de Friedland, dan Avenue hoche.
Â
Suasana romantic Arc de Triomphe. Dengan pepohonan hijau dan daun yang kekuningan, melambai kearahnya…
Â
Dokumentasi pribadi (Foto & Postcard : Christoforus Dennis)
Suasana romantic Arc de Triomphe, dengan awan kelabu dan orang2 dengan baju hangatnya walau ini di musim panas (yang aneh) ….. Dua cuaca di 1 tempat (Arc de Triomphe) di waktu yang sedikit berbeda
Menurut literatur yang aku baca, monument ini tingginya 51 meter dan lebarnya 45 meter. Arc de Triumph merupakan 'pintu gerbang' kota Paris, selain sebagai tempat berziarah dan peletakan karangan bunga, secara monumen ini memang merupakan konsep dari Napoleon Bonaparte untuk mengenang jasa2 tentara Perancis.
Aku memutari monument ini. Tidak banyak wisatawan yang datang, karena ini adalah hari kerja. Kadang-kadang aku berhenti untuk menikati desain cantik serta detail2 dan dekoratifnya yang sangat menarik. Konsepnya memang bangunan klasik, tetapi ke-klasik-annya dieliminir dengan konsep-konsep modern, dengan detail-detail yang tidak terlalu klasik. Aku membeli buku panduan tentang monument kebanggaan Perancis ini. Dan aku memotret beberapa bagian pada kaki monumen ini.