Aku sedikit bercerita teang banjir Jakarta. Bahwa ketika papa masih ada, beliaau banyak memberikan tulisan2 dan solusi2 tentang banjir Jakarta. Tetapi sebelum pak Jokowi sebagai Gubernur Jakarta, ternyata tidak ada satupun dari mereka yang menanggapi tulisan2 papaku. Padahal sudah dikirim ke beberapa media daa langsung kepada Gubernur. Padahal juga papa adalah pensiunan pemba Jakarta, dan gubernur2 sebelum pak Jokowi dulu, merupakan teman2nya sebelum pensiun …..
Aku membalik lembaran tentang banjir Jakarta dan memberikan kepada pak Jokowi, tentang sedikit solusinya, sesuai yang papa tuliskan. Semoga pak Jokowi langsung membaca nya dan segera bisa mengesekusinya. Dan dalam pengamatanku sekilas, beliau cukup tertarik dengan cerita2ku. Terbukti beliau terus 'lengket' dengan clear holderku, sampai tim istana meminta beliau untuk maju untuk berbicara .....
Tidak lupa, aku memberikan 2 draft proposal program dan rencana yang ingin aku lkukan berhubungagn dengan istana dan pak Jokowi. Dan memang aku sedang mempersiapkannya untuk beraudiensi bersama dengan pak Jokowi. Ini merupakan program edukasi dan persahabatan dunia. Juga tentang edukasi dalam penghijauan Indonesia. Semoga saja, pak Jokowi bisa mendukungku dalam bentuk apapun, supaya aku bisa langsung bersiap, dan berkarya bagi Indonesia …..
***
Sebenarnya masih banyak yang ingin aku uraikan tentang program2ku. Tetapi aku tahu, bukan aku saja yang harus beliau dengarkan. 100 kompasianer yang ada di ruangan tersebut pun ingin didengar suaranya. Sehingga ketika pak Jokowi menyilahkan kami untuk mengambil makan siang kami di tempat yang sudah disediakan, kami pun mengambil bagian masing2.
Aku diantar oleh anakku, mengambil sisi kiri, karena lebih sepi. Yang lain mengambil di sisi kanan, karena pak Jokowi berada di sisi kanan. Aku justru mencari yang sepi2 karena aku harus berjalan dengan lambat dan anakku membantuku untuk mengambil makanan2nya.
SAmbil makan di 1 meja bersebelahan dengan pak Jokowi, merupakan pengalaman yang benar2 tak terlupakan. Beliau makan dengan sederhana. Sedikit sekali, bahkan aku tidak ingat beliau makan dengan nasi. Yang aku ingat, beliau mengambil satu sapi manis, itupun tidak dihabiskan. Juga ‘sayur goreng’, entah apa namanya. Beliau makan dengan lambat, sambil mendengarkan kami yang berada dalam 1 meja itu, berbicara juga dengan santai.
Sampai selesai, beliau tidak menghabiskan makannnya, demikian juga aku. Lalu beliau mengambil es buah segar, menyentapnya tetapi itupun tidak dihabiskan …..
Ah ….. pak Jokowi. Mungkin karena beliau memang sedang sakit dan belum 100% sembuh …..
“Cepat sembuh, pak Jokowi ….. Berkat Tuhan untuk bapak dan keluarga ……”
Bersambung …..