Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Bersahabat dengan Dunia lewat Karya Filateli...

10 Desember 2015   13:59 Diperbarui: 11 Desember 2015   10:01 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

By Christie Damayanti

Dokumen pribadi, 2011 - Persahabatan dalam Filateli ..... 

Jika cerita tentang Michael, pemuda ganteng asal Belanda yang berkeliling ke 60 negara selama 4 tahun belakangan ini, cerita tentang persahabatan lewat filateli dan postcrossing pun banyak ditemui dengan ku dalam media yang berbeda.

Lihat tulisanku : Michael “Starring You”, Penebar Inspirasi bagi Dunia

Aku, Michael dan sahabat2 dari komunitas Postcrossing Indonesia di rumahku, 2015 ….. 

Sesaat aku memutuskan untuk bergabung dengan beberapa komunitas filateli sejak aku terserang stroke, tahun 2011 adalah awal dari semuanya. Dari aku diundang masuk ke banyak grup filateli di Facebook, sampai aku pertama kali pameran tunggal di TMII, April 2011, persahabatan yang terus menginspirasi, bahwa lewat filateli pun kita bisa bersahabat dengan banyak media.

Aku berkenalan dengan sahabat2ku yang sekarang benar2 sebagai sahabat dan saudara. Bersama membangun mimpi tentang Filateli Indonesia, lewat berbagai macam cara. Mengedukasi masyarakat dengan talenta dan prosefi masing2.

Ada pak Al Johan, adalah sahabatku dari Kompasiana yang pertama mengajakku untuk keluar dari kepompongku setelah aku terserang stroke. Dan jika beliau tidak mengundangku untuk berpameran tunggal serta berbicara di depan 300 orang guru Bahasa Indonesia tentang ‘Menulis’ di TMII, aku tidak akan bisa seperti sekarang ini.

Aku dengan pak Al Johan di TMII, 2011

Lihat tulisanku :

Kompasiana dan Museum Perangko, Membuat Aku Mulai Bisa Merefleksikan Diri di Balik Ketidak-sempurnaanku

Pertama kali aku ‘keluar dari kepompongku’, setelah aku terserang stroke, karena filateli, 2011 ….. 

Ada pak Lutfie, yang awalnya sangat mengharapkan aku bisa sembuh dari filateli, dan beliau lah yang sempat berkenalan dengan papaku dan sering bertandang ke rumahku untuk berdiskusi tentang filateli. Malahan, sekarang kami satu profesi sebagai juri lomba filateli kreatif sejak 2 tahun belakangan ini.

Aku dengan pak Lutfie, yang menggagas ‘aku sembuh lewat prangko’ , 2011….. 

Ada bapak Widyawan Yohanes, waktu itu tahun 2011 sebagai Kepala Divisi Prangko dan Filateli dari Kementerian Kominfo RI serta bapak Tugiman, yang aku sekarang memanggilnya “daddy”, karena aku merasa mendapat ayah lewat kelembutannya. Termasuk tim mereka, ada mba Yuly, mba Diaz, bu Togi atau Fadh.

Pak Iwan dan pak Tugi, yang aku panggil ‘daddy’, karena kepedulian dan kelembutannya, menggantikan papa ku yang sudah dipanggil Tuhan … dan beliau lah yang selalu dan terus mendukungku untuk Filateli Indoesia, 2015 …..

Ada mas Lukman Hakim, yang senantiasa menemaniku kalau ada acara filateli. Bahkan dia sering ke rumahku untuk diskusi tentang filateli.

Aku dengan mas Lukman Hakim, di launching Tanjung Lesung 19 Mei 2015 

Ada mba Novie, yang sampai sekarang selalu membantuku untuk mendesain Sampul Peringatan (SP) pameran2ku, serta SP launching buku2ku. Bahkan dia benar2 rela membantuku memasang materi2 pameranku disaat2 genting, sewaktu aku berpameran bulan April 2015 di Hotel Whiz Kelapa Gading, dan bula Oktober 2015 di Central Park Mall. Luar biasa, dia datang dari Semarang khusus untuk membantuku!

Pertama aku bertemu dengan mba Novie, dengan 2 orang anak2nya yang lucu2 di TMII …..

Mba Novi dan Celin yang membantuku untuk pameran Wisata Eropa di Hotel Grand Whiz Kelapa Gading, tengah malam 

Mba Novie (baju merah) dan mas Lukman Hakim yang membantuku untuk pameran Fauna di Central Park, dari jam 22.00 sampai jam 7.30 esok paginya, 2015 …..

Lihat tulisanku :

Momentum-11-11-11 Dalam Komunitas Hobi di Taman Mini Indonesia Indah

Keliling 7 Negara Eropa dalam Kartupos, Filateli, dan Fotografi 

Persiapan “Gallery of Animals” di Lokasi Hanya 5,5 Jam Saja!

Ada juga Celin, yang selalu memanggilku ‘mama’, karena dia memang seumuran (kakak) anak2ku, dan dia juga yang selalu datang membantuku bahkan sering menginap di rumahku untuk membantuku. Aku juga ikut membimbingnya untuk melakukan hal2 positif lewat filateli, seperti aku untuk edukasi masyarakat.

Aku dan Celin (memelukku) serta sahabat2 postcrossing, di Kantor Pos Pusat Jakarta

Celin membantu bongkar pameran Fauna di Central Park Mall, 2015 

Masih banyak sekali teman2 dan sahabat2 yang menghimpun energy positif untuk memanjangkan tali persahabatan dankan sebagai saudara lewat filateli. Dan dari filateli serta postingan2ku tentang filateli kreatif, membuat aku sedikit ‘terkenal’ di dunia maya. Bahkan dari sini pula, banyak media memburuku untuk bersaksi bahwa filateli membantuku untuk sembuh ….. dan terbukti lah keinginan pak Lutfie supaya aku sembuh dari filateli, dari prangko ……

Aku, Tyler Wood dan teman2 postcrossing, 2015 

Lihat tulisanku : “Saya Ingin Christie Sembuh Lewat Prangko”, kata Sahabat Filatelisku

Cerita tentang filateli memang tidak ada habisnya. Dari mengumpulkan prangko, lalu berkembang dengagn menulis surat, sejak aku duduk di SD semuanya sudah aku lakukan. Lalu berkembang lagi dengan Postcrossing serta persahabatan lewat komunitas2 ini dalam dunia maya, bahkan berakhir dengan kopdar, dengan sahabat2 se tanah air dan seluruh dunia.

Aku dengan komunitas Filateli, Postcrossing dan Tintin Indonesia, 2015 .... 

Sejak SD aku bannyak bertemu dengan teman2 sahabat penaku jika aku berwisata ke negara mereka. Lalu sempat berhenti ketika aku lulus SMA, kuliah, bekerja dan menikah. Mulai lagi setelah aku terserang stroke sejak 2010 dan berkomunitas filateli sejak 2011 sampai sekarang.

Lalu aku bertemu dan bersahabat dengan seorang filatelis dunia dari Belanda, Arie Zontjee, yang justru membuat aku bertandang ke Amsterdam untuk bertemu dengannya, setelh dia beberapa kali bertandang ke Indonesia.

 

Berbincang dengan Arie Zontjee tentang pameran filateli, di Amsterdam dan di rumahnya (Castricum), 2014 .....

  Aku dengan Arie Zontjee, 2 kali ke rumahku (tahun 2013 dan tahun 2014), berbincang tentang koleksi2ku ….. 

Lihat tulisanku :

"You Never Know Whom Will You Meet in Your Life", kata Sepupuku 

‘Perburuan’ itu Dimulai : Dunia Filateli Amsterdam ……

Anak-Anakku, Sahabat dan Keluargaku di Belanda …..

Laluaku bertemu dengan sahabat2 baruku di dunia Pstcrossing, juga bertemu dengan Tyler Wood, dari Amrika yang sampai sekarang masih berkirim kartupos dan saling berkomentar di dunia maya. Dan setelah itu aku bertemu dengan Michael “Starring You”, yang sudah juga aku tuliskan di link diatas ….

Tulisan2ku ada ratusan artikel tentang filateli, bisa di cari dari blog ku di www.kompasiana.com/christiesuharto. Semua sudah aku tuliskan sebagai kesaksianku lewat media filateli. Karena dari sinilah aku sangat ingin Filateli Indonesia terus berkembang, berkarya bagi dunia …..

Ratusan tulisan, ratusan sahabat2 dan teman2 baruku lewat persahabatan dari media filateli. Tidak ada yang bisa menangkisnya, jika Tuhan berkenan. Dan filateli merupakan duniaku sekarang, yang berbalikan dengan dunia pekerjaanku sebelum ini…..

***

Tadi pagi sebelum aku ke kantor di APL Tower Central Park, aku sempatkan datang ke KFJ (Kantor Filateli Jakarta). Aku memang sengaja untuk membeli ‘maximum card’ tentang Puspa Indonesia, produk terbaru dari PT POS Indonesia dan produk terakhir untuk tahun 2015 ini.

Tiba2 ada seseorang masuk dan mencari banyak prangko untuk dibeli. Seorang anak muda, membawa koper dan jaket, sepertinya dari luar kota atau mau ke luar kota. Dan dia duduk di sebelahku, sementara aku sibuk untuk ‘menciptakan’ maximur card ku sendiri.

Pemuda itu sibuk bergumam sendii dalam bahasa Inggris (kupikir dia dari negeri tetangga, mungkin dari Malaysia atau Thailand, atau Brunei?). Dia berbicara dengan petugas KFJ pun dengan bahasa Inggris. Dan aku terus sibuk dengan kegiatanku, karena aku harus ke kantor setelah ini.

Aku mendengar nama ‘Christie’ beberaa kali selintas ditelingaku, tetapi tidak terlalu aku hirukan karena pemuda itu seakan tidak mau menyapaku. Aku pun terus sibuk dengan kegiatanku. Sampai akhirnya dia menyapaku tetapi tidak menatap wajahku, “Ini  mba Christie, ya?” atau kata2 senada dengan itu.

Aku berhenti sejenak dan tersenyum, “Ya, aku Christie”, jawabku. Aku tidak atau belum nengenalnya, tetapi dia mengenalku karena postingan2ku tentang kegiatan2ku dengan filateli.

Barulah dia mulai ‘terbuka’ dan mengajakku berbicara. Hahahaha ….. sungguh, aku geli sekali dengan tingkahnya. Dia seperti anak2 muda yang malu2 menyapa. Padahal dari pembicaraanku disana, ternyata dia sudah mapan bekerja sebagai tekniker kimia di Bontang. Dia sedang yugas di Jakaarta dan mau menuju ke Bandung.

Aku dengan Wildan Habibi di KFJ …..

Setelah cair, kami banyak tertawa dan berdiskusi serta sharing tentang filateli ….. hahaha …. Masih geli mengingat tingkah wajahnya. Dia bernama Wildan Habibi, dan lansung aku masukkan namanya sebagai ‘friend FB’. Ya ….. dunia filateli memang merupakan dunia inspirastif yang keren, serta membuka peluang persahabatan serta peluang untuk berkarya bagi dunia …..

Siapa yang tidak mau bersahabat dengan banyak orang dari seluruh dunia (seperti yang aku lakukan), bahkan dengan orang2 terkenal? Mari kita lakukan bersama lewat dunia filateli …..

Akhirnya, setelah sekian lama bergelut dengan filateli, menjadi juri nasional, berpameran belasan kali, diburu semua media nasional, aku berada di majalah Belanda, 2 kali tahun 2013 dan 2015 ..... Puji Tuhan .....

Sebagian kecil sahabat2 filatelisku (Celin - Jakarta, mba Novie - Semarang, mba Watik - Yogya, mba Sabrina - Semarang) Semarang 2015 ……

Salam Filateli …..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun