Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

‘Wibawa’ Kantor Pos Johar Semarang Dipertaruhkan

26 November 2015   19:44 Diperbarui: 26 November 2015   20:41 724
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

By Christie Damayanti

Kantor Pos Johar, Semarang

 

LINK Kota Tua Semarang :

Antara Peranakan China Jawa, Jepang dan Sunda di Bangunan Belanda …..

“Kesalahan Kecil” di Sebuah Bangunan ala Belanda di Kota Tua Semarang

Metamorfosa ‘Spiegel Bar & Bistro’ : Eropa Lama di Semarang

‘Gereja Blenduk’ Semarang, Salah Satu Gereja Tertua di Jawa Tengah

***

Kantor Pos Johar di Semarang memang merupakan inti tujuanku ke Semarang, sebagai salah satu dewan juri dari Lomba Pameran Filateli Kreatif secara nasional, tahun 2015 ini.  Yang aku tahu bahwa Kantor Pos Johar di Semarang ini bukan hanya untuk berkirim surat saja, atau hanya untuk pembayaran2 saja, tetapi beberapa sahabat filatelisku banyak bercerita bahwa Kantor Pos Johar ini adalah tempat untuk berdiskusi dan berinteraksi antara teman2 filatelis dan postcrossing yang ada di sekitar kota Semarang.

Seperti di kota2 di Indomesia bahkan di dunia, kantor pos adalah bangunan yang sangat ambil bagian untuk berkomunikasi, terutama di jaman2 dunia sudah mengerti tentang berkomunikasi dengan surat. Bahkan jaman colonial Belanda, mereka harus terus berhubungan dengan negara merekadi Eropa, sehingga mereka membangun banyak kantor pos di kota2 di Indonesia untuk lebih mudah mengirim kabar ke negara mereka.

Untuk konsep menulis kabar melalui surat itu sudah ada sejak lebih dari seabad yang lalu. Berarti kantor2 pos yang ada skarang di seluruh dunia (kantor pos pusat), merupakan bangunan2 lama. Itu memang kenyataannya, termasuk kantor2 pos di Indonesia sudah ada sejakdi jaman pemerintahan colonial Belanda.

Konsep sebuah kantor pos pun jelas. Bahwa bangunan ini harus berada di pusat kota, secara fungsinya merupakan hal yang sangat penting! Untuk mengabarkan berita melalui (salah satunya) surat. Bangunan kantor pos pusat harus mempunyai akses mudah dan cepat, sehingga masyarakat bisa dengan mudah mengirimkan berita.

Di jaman sekarang ini, kantor pos mempunyai fungsi yang lebih banyak. Selain untuk mengirimkan surat, kantor pos di seluruh dunia juga memberikan fasilitas2 penuh dan nyaman untuk membeli barang2 yang berhubungan dengan pos. Kartu pos, kertas surat, amplop, prangko dan benda2 lainnya. Itu untuk mengirimkan surat. Juga banyak menjual benda2 yang berhubungan dengan pos, untuk koleksi. Kantor pos akan banyak berhubungan dengan komunitas2 filatelis ( orang yang mengkoleksi benda2 pos ),dan tempat berkumpul yang nyaman untuk berdiskusi dengan sesama filatelis.

Di Indonesia sendiri, kantor pos juga di peruntukkan untuk membayar iuran bulanan listrik, air dan sebagainya untuk kebutuhan rumah tangga, sehingga di Indonesia dari kantor pos yang sepi ( karena Indonesia belum sadar akan sebuah komunikasi lewat surat, dengan adanya internet yang lebih cepat ), menjadi sangat ramai, apalagi jika di awal bulan …..

Kantor Pos Johar di Semarang, merupakan salah satu bangunan bersejarah dari jaman pemerintahan colonial belanda. Di bangunan ini dibangun untuk pelayanan jasa pos di Indoneisa hampir lebih dari setengah abad. Sebelumnya, ketika lembaga pos yang dibentuk oleh J.P. Theben Tervile ini tahun 1862 mulai beroperasi, gedung ini menempati area Kota Lama Semarang.

 

Semarangtempodoeloe.blogspot.com

Gahar, gagah dan berwibawa …..

Kota Semarang sendiri merupakan salah satu dari 3 kota pertama di Indonesia yang mempelopori jasa pos. Gedung ini pernah digunakan sebagai Kantor Pos dan Telegrap, namun sekarang hanya digunakan oleh kantor pos saja. Dan di depan Kantor Pos Besar Semarang ini, terdapat Tugu Titik Nol KM Semarang. Sedangkan nama Kantor Pos Johar, karena bangunan ini berada di depan Pasar Johar, Semarang.

Keberadaan Kantor Pos Johar ini secara geografis berkaitan erat dengan perkembangan lingkungan sekitarnya, sebuah ‘Little Netherland’ di Kota Tua Semarang. Dan Pasar Johar dulu adalah sebagai pusat perbelanjaan tradisional Kota Semarang, dan lingkungan Jembatan Berok menuju ke Kota Tua Semarang.

Lingkungan Jembatan Berok sendiri adalah pelabuhan kecil yang memungkinkan perahu2 kecil bisa berlabuh, sehingga aktifitas di daerah itu sangat ramai, dimana sebuah kantor pos memang diperuntukkan untuk posisi yang ramai, mudan dan cepat untuk dicapai.

Menurut referensi yang aku baca tentang kota Semarang, kata ‘BEROK’ sendiri berasal dari bahasa Belanda “BRUG” yang artinya adalah jembatan. Resmi dari jaman pemerintaha  colonial Belanda adalah ‘Gouvernements Brug karena letaknya berdekatan dengan De Groote Huis ( Kanor Gubernur VOC ). Dan keaslian jembatan tersebut sampai sekarang masih dipertahankan.

Kawasan Pasar Johar sendiri mulai berkembang sejak tahun 1860. Semakin ramai dikunjungi orang, tahun 1898 pasar Johar semakin berkembang pesat, sehingga pemerintahan waktu itu memutuskan untuk membangun los2 pasar lewat seorang arsitek Thomas Karsten.

Ketika Semarang semakin berkembang,  dibangunlah Kawasan Simpang Lima, Peterongan dan Jalan Muda. Sehingga kawasan Pasar Johar menjadi ‘pasar tradisional’, dan daerah ini semakin tidak karuan karena bermasalah dengan perparkiran.

Kantor Pos Semarang sendiri sudah mengalami pembangunan 2 kali. Kantor Pos lama dibangun tahun 1906, dan Kantor Pos lama dibangun tahun 1920. Tahun 1979, pernah dilakukan pemugaran pada gedung ini, serta penambahan ruang2 pada bagian belakang bangunan.

***

Ketika aku datang ke Kantor Pos Johar sebagai salah satu dewan juri, 2 minggu lalu, melewati depan bangunan tua itu, mataku terkesima. Sebuah bangunan jaman Belanda yang cantik. Warna strip garis orange, khas lambang Pos Indonesia, menambah wibawa bangunan Kantor Pos Semarang itu.

Beranjak mendekatinya, aku mengamati sebuah keadaan yang cukup ironis. Dari jauh, kantor pos ini memang sangat megah dan berwibawa dengan konsep bangunan arsitektur Belanda, simetris dan kaya akan cita Eropa jaman lama.

Tetapi ketika kami mendekatinya, sangat ironis dengan tampak depan yang dipenuhi oleh orang2 yang berjualan, mobil2 yang parkir sembarangan, serta becak dan motor2 yang terus bergerak lambat, membuat secara kedekatan fisik, bangunan ini hilang kewibawaannya …..

Kantor pos yang secara tampak depan terhalang dengan penjaja, motor2 yang parkir serta kesemrawuan jalan Pemuda, didepannya …..

Taksi yang kami tumpangi sebenarnya ingin kami masuk dari depan bangunan itu, tetapi dengan sesaknya aera pintu masuk dan taksi yang kami tumpangi susah untuk berhenti, supir taksi teersebut menyarankan kami turun di belakang bangunan saja. Dan akhirnya taksi mengantarkan kami kesana, dan sekali lagi suasana penuh sesak terus menyelubungi kami, sebelum kami masuk kedalam bangunan kantor pos besar ini, melalui pintu belakang.

Memasuki bagian dalam bangunan tua ini, seperti biasa aku mengalami aura excited yang tinggi. Tetapi karena bangunan ini sampai sekarang masih dipakai menjadi jasa pos, semakin kesini sepertinya bangunan ini terus ‘bertumbuh’. Sehingga ketika kami sedang bertugas menjadi juri, aku tidak ‘menemukan’ aura yang sama, sewaktu aku berjalan2 ke bangunan Kota Tua Semarang yang lainnya. Kecuali dinding2nya yang tinggi dan bercat putih, lantainya yang memakai keramik lama, serta besaran ruangan utamanya, membuat tidak dipungkiri lagi, bangunan ini memang berasal dari jaman keemasan pemerintahan colonial Belanda.

Karena memang bangunan ini tetap digunakan sebagai ‘kantor pelayanan jasa pos’, dimana pegawainya cukup banyak serta harus disekat2dinding dan ruangan untuk mereka bekerja, memang lama kelamaan suasana dan ‘aura magis’ sebagai banguan lama semakin pupus. Tidak bisa disalahkan, memang. Walaau sebenarnya, untuk mengatasi adanya penambahan pekerja dan ruang2 tempat mereka bekerja, tidak ada salahnya jika memberikan arsitek yang khusus menangani renovasi bangunan2 tua.

Karena untuk merenovasi bangunan tua, ada cara dan ketentuannya. Bahkan ada peraturan2nya, sesuai denan perundang2an. Tidak bisa sembarangan saja ……

Untukku sendiri sebagai arsitek yang peduli dengan bangunan2 lama, apalagi ingin sekali Indonesia selalu menghargai sejarah arsitekurnya, Kantor Pos Johar ini sebearnya sangat potensial untuk mengangkat citra Semarang, melalui Kota Tua nya.

Sama seperti Jakarta, yang masih susah diajak peduli dengan bangunan tuanya, serta kota2 lain di Indonesia. Karena untuk ku sendiri, akan sangat berharga dimata dunia ketika Indonesia menjadi bangsa yang besar karea menghargai sejarah bngsanya, termasuk peduli dengan Kota Tua nya …..

Salam dari Kantor Pos Johar, Semarang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun