Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Anak-anak itu Mengalahkan Ayahnya dalam Lomba ‘Filateli Kreatif’

23 November 2015   12:18 Diperbarui: 23 November 2015   12:21 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Sebelumnya :

Yang Mengagumkan dalam Kreatifitas lewat ‘Filateli Kreatif’

Cerita tentang filateli kreatif yang minggu lalu diperlombakan di Semarang secara nasional, baru aku tuliskan tentang kelas bebas atau instalasi. Ada 3 kelas frames, yang juga diperlombakan. 

Kelas A adalah untuk dewasa diatas umur 18 tahun. Kelas B untuk remaja antara umur 13 tahun sampai 17 tahun. Dan kelas C untuk anak2 antara umur 5 tahun sampai 12 tahun dengan pendampingan orang tua atau guru2 mereka. Dan ini sangat menarik, ketika anak2 SD sudah mampu untuk berkreasi dengan kreatif lewat prangko dan benda2 filatelinya.

Dari kelas dewasa memang jelas sebuah karya kreatif yang mempunyai kualitas prima. Seperti tentang "Buah". Dimana seorang ibu yang memang bekerja di kebun buah, mempunyai referensi yang baik mrngenai tema buah. Beliau pun mempunyai koleksi benda2 filateli tentang buah. Dalam sebuah frames untuk dilombakan, ibu tersebut mempresentasikan dengan sangat baik tentang buah (lewat cerita dalam narasinya dengan benda2 filatelinya), dari biji2an, jenis2 buah, penyakit2 buah dan sebagainya. Salut untuk kreatifitasnya dengan kebun buah nya dalam frame!

Presentasi “Buah” karya seorang ibu yang memang bekerja di kebun buah. Referensinya luar biasa dengan koleksi benda2 filatelinya juga luaar biasa!

Lalu juga seorang ibu yang mempresentasikan tentang kepeduliannya kepada "PMI". Dimana beliau bekerja sebagai perawat dan banyak kegiatannya lewat donor darah. Ibu itu berkreasi lewat benda2 filateli dan asesoris tentang donor darah, bahkan suntikan asli pun di pamerkan dalam frame nya! Cantik dan membuat siapapun yang melihat ingin memegang dan menelisiknya!

Presentasi tentang “PMI”, dengan alat2 kesehatan mainan yang membuat yang melihatnya pasti ingin tahu tentang PMI ini …… perfek!

Dikelas B ada remaja2 yang penuh nasionalisme. Kelas ini di lomba saat ini semuanya berkarya tentang "Para Penyambung Lidah Rakyat Indonesia". Macam2 pahlawan lewat narasinya dan benda2 filatelinya. Termasuk uang Indonesia yang banyak bergambar pahlawan bangsa. Tetapi mereka belum trampil dengan kreatifitas yang penuh. Tetapi mereka penuh percaya diri dengan salah satu dari mereka mrmbacakan aspirasi mereka tentang nasionalisme nya.

Presentasi seorang anak yang sempat membacakan aspirasinya tentang Indonesia

Mereka memang masih berkreasi dengan sederhana. Dan karena Filateli Kreatif harus tampil full dengan kreatifitas, sebagai juri (dan sebagai desainer), aku memberi banyak masukan kepada mereka untuk berkreasi full dan 'liar'. Karena kreteria Filateli Kreatif itu merupakan bagian dari edukasi kepada masyarakat untuk mulai mengenal prangko lagi. Dan untuk mengajak terutama anak2 dan remaja untuk berhobi filateli yang 'keren abis' ini ......

Di kelas C ini, aku cukup takjub. Ada 2 anak perenpuan ternyata kakak adik, tampil dengan keren dan percaya diri. Bahkan ayah mereka justru tidak masuk nominasi di kelas A, justru kedua anak2nya lah menduduki juara! 

Anak2 itu tampil presentasi dengan penuh percaya diri. Berdiri dengan tegap dan mempresentasikan karyanya dengan baik serta menjawab pertanyaan2 juri dengan santai tanpa guup. Mereka mungkin belum terlalu mengerti tentang benda2 filatelinya tetapi merekq dengan fasih menjelaskan tentang tema mereka. Yaitu tentang "Pakaian Daerah" dan "Pahlawan Nasional". Kata2 mereka cukup baik dan yang sangat membuat aku dan para juri kagum adalah tentang percaya diri mereka! Mereka masih kelas 3 dan 5 SD (kalau tidak salah), dimana belum tentu teman2 seumuran mereka mampu melakukan nya dan tidak malu2. Perfecto!!

 

Kakak beradik yang mengalahkan ayahnya, untuk predikat juara. Jadi, sebuah kreatifitas itu bukan karena umur atau apapun. Kreatifitas berada dalam semangat dan ‘hati’ masing2 individu untuk sebuah karya dalam hal apapun …… tetap semangat dan selalu berkarya, anak2 ……

Dari 20 orang nominasi yang kami pilih sejak 2 hari lalu, ada 15 hadiah (piala, sertifikat dan sejumlah uang sesuai dengan juaranya), yang bisa dibawa pulang. Konsep penjurian kami bukan berdebat antar juri, untuk memilih juara. Kami tidak mau saling pubya jagoan dan mungkin justru bisa memecah belah kami.

Sebagai juri, kami hanya menilai masing2 nominasi. Tertutup, dan diserahkan kepada panitia. Panitia mengisi di konputer dan dirata2 dengqn masing2 kriteria dalam prosentase nya yang sudah dibicarakan dengan terbuka sebelum proses penjurian dimulai. Sehingga, dewan juri pun awalnya tidak mengetahui dengan pasti siapa yang juara. Menunggu hasil perhitungan lewat computer.

Terakhir, semua penilaian dewan juri adalah asli dan ditanda tangani. Selebihnya panitia lah yang berjuang untuk menghitung penilaian pada juri. Dari cara ini, kami yakin tentang hadilnya tanpa terbentur dengan perdebatan yang pastinya lebih rumit karena menyangkut masing2 "jagoan" kami ......

***

Dan di hari selanjutnya adalah hari penganugerahan perhargaan, juga di Hotel Ciputra, hotel yang sama waktu presentas semua nominator peserta lomba. Mengundang Dirjen PPI Kementerian Kominfo diwakili oleh Bp Yohanes Widyawan dan Gubernur Jawa Tengah diwakili oleh Wakil Gubernur Jawa Tengah termaksud. Sebuah apresiasi yang luar biasa oleh pemerintah lewat lomba Filateli Kreatif, bukan?

 

Penandatanganan Sampul Peringatan (SP) dan para dewan juri (7 orang) Lomba Filateli Kreatif tahun 2015 di Semarang, bersama beberapa penggiat Filateli Kreatif …..

 

 

Para pemenang dari 4 kelas yang diperlombakan …..

Aku pun excited! Tidak terlalu peduli tentang siapa yang menjadi juaranya, aku sangat excited dengan kegiatan2 yang penuh dengan inspirasi ini. Bahwa sebuah prangko dan benda2 filateli yang lain yang kecil dan sering dianggap sebagai "sampah" ini, bisa menjadi bagian dari karya untuk Indonesia.

Filateli (Kreatifi) sangat mampu untuk bersaing dengan hobi2 modern yang lain. Bahkan untuk ku sendiri, prangko merupakan baguan dari "lambang negara", dimana ketika prangko2 dari sebuah negara dianggap sqmpah (padahal prangko itu bergambar bebdera atau pahlawan bangsq atau kepala negara), aku merasa kesal bahkan marah! Untuk ku, bendera atau pahlawan negara atau kepala negata bahkan hanya sekedar lambang PMI atau yang lainnya, BUKAN UNTUK DIBUANG seperti sampah! Sekeping prangko yang kumel pun untukku adalah sebuah "lambang negara", jadi kita harus peduli dan menghargainya .....

Bagaimana dengan sahabat semua?

Salam Filateli .....

 

By Christie Damayanti

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun