Tetapi tidak dengan pengunjung perempuan. Mereka justru lebih aktif dari pengunjung lelaki. Mereka lebih tanggap tanpa aku harus memandu kata2. Mereka banyak bertanya dan langsung ‘melahap’, apa yang aku katakan dan apa yang aku informasikan, mencatat dan meminta berfoto bersama.
Hmmmm... sepertinya terbalik, ya? Hihih.. yang cowo pasif, dan yang cewe justru sangat aktif.
Mahasiswa2 perempuan itu berasal dari 3 universitas di sekeliling Central Park. Yaitu Ukrida, Untar dan Usakti. Dimana mereka memang sering sekedar berjalan2 dan cuci mata di Central Park. Dan ketika mereka datang ke area pameranku, beberapa dari mereka, justru datang lagi dan datang lagi. Hanya sekedar ‘say hello’, bahkan beberapa ada yang memesan beberapa prangko yang mereka inginkan, yang kebetulan aku mempunyainya di rumah.
Â
Selain mahasiswa perempuan yang aktif bertanya tentang prangko dan filateli, ada beberapa siswi SMA, yang sampai sekarang masih sering chating di WhatsUp ku. Michelle, namanya (namanya sama dengan nama anakku). Sering hanya say hello atau sekedar bertanya tentang beberapa prangko. Dan seorang mahasiswa, Indah namanya, justru sudah bertemu lagi beberapa kali dengan ku di KFJ (Kantor Filateli Jakarta), untuk membeli prangko2 yang dia inginkan.
Pengunjung perempuan dewasa, justru lebih memilih berjalan2 dengan anak2nya. Baik yang masih kecil atau remaja. Beberapa pengunjung perempuan dewasa, tetapi hanya selintas melihat2 materi pameran, dan ….. menghilang, sebelum aku menyapanya ……
Beberapa lagi, perempuan2 paruh baya. Mereka ini mungkin tinggal di beberapa apartemen di lingkungan Podomoro City, terlihat baju2 mereka yang sangat santai bahkan bersandal jepit. Perempyan2 paruh baya itu, ternyata memang mengkoleksi prangko sejak dulu. Beberapa dari mereka menghibahkan prangko2 mereka kepada keturunan mereka, dan beberapa lagi, masih mereka simpan. Dan mereka sangat senang berbicara dengan mamaku, yang beberapa hari pameran, memang menemaniku disana ……
Pengujung perempuan itu, tidak termaasuk teman2ku yang bukan filatelis dan hanya ingin bertemu dengagn ku ya. Arena teman2 dan sahabat2ku yang mengunjungiku dan tidak berhobi filateli, cukup banyak dan beragam profesinya. Dari banyak komunitas yang aku ikuti. Dari Komunitas Kompasiana (penulis dan wartawan / nitizen), komunitas Tintin Indonesia, Komunitas Pstcrossing Indonesia, teman2 SMP, SMA dan kuliah, teman2 sepekerjaan dan teman2 ‘main’.
***
Sekilas pengunjung pameranku selama 1 minggu ini membuat aku cukup bangga. Konsepku untuk berpameran filateli di mall, sebenarnya cukup ‘berani’. Pameran ini pun adalah pameran tunggal, dimana karena ini adalah hobi (dan bukan bisnis), memmbuat sebenarnya aku agak pontang panting untuk menjadikan pameran ini ‘berhasil’, setidaknya dimataku. Dari konsep dan proposal serta surat2 sponsor pun, semuanya kutata dengan cukup ‘berani’. Tanpa aku menoleh ke kanan atau ke kiri, tanpa aku mempedulikan suara2 sumbang, aku tetap berjalan sesuai dengan rncana ku (dan pastinya sesuai dengan rencana Tuhan).
Dari awal sampai akhir, aku memang tidak bisa menghitung, berapa orang yang mengunjungi pameranku. Kalau dilihat dari yang mengsi buku tamu,  tidak  terlalu banyak, hanya kurang dari 200 orang, karena banyak sekali pengunjung tidak mau mengisi buku tamu, entah karena apa. Tetapi yang aku lihat dalam pengamatanku selintas, setiap hari mungkin bisa lebih dari 100 orang, apalagi jam makan siang dan jam pulang kantor, padat merayap, bahkan aku sering kelabakan untuk melayani pertanyaan2 mereka.