Sebelumnya :
‘Pengunjung Eksklusif’ di Pameranku
Anak-Anak adalah Inspirasiku, Anak-Anak adalah Motivatorku
Kakek Teddy itu Berumur 88 Tahun …..
“Surat itu Apa, Tante?”, Tanya Mereka
Bincang-Bincang dengan Kompasiana di Hari Kedua Pameranku
Anak-anak dan Dirjen Kementerian Kominfo di “Gallery of Animals”
Persiapan “Gallery of Animals” di Lokasi Hanya 5,5 Jam saja!
***
Tidak hanya masyarakat umum dengan berbagai kalangan dan profesi yang datang di pameranku kemarin. Tetapi ada juga "orang2 hebat" yang menyisihkan waktunya, khusus untuk datang ke pameranku. Mereka melihat atau membaca promosi dan undangan ke pameranku lewat jejaring sosial di internet, juga ketika aku bicara di beberapa media (TV dan radio).
Salah satunya adalah pak Yusak. Beliau adalah filatelis senior, yang sudah mendapatkan penghargaan dan rekor MURI tahun 2014, awal tahun, dimana dengan tidak sengaja aku waktu itu sedang berada di Gallery MURI di Kelapa Gading, dan bertemu dengan beliau serta berfoto bersama. Dimana waktu itu, aku bertekad untuk juga mensapatkan rekor MURI juga untuk karya2ku. Puji Tuhan, mimpimu menjadi kenyataan dan penghargaan dan rekor MURI pun aku dapatkan secara Nasional dan Internasional, pada bulan September 2014 dan November 2014.
Aku bersama pak Yusak, April 2014. Aku dengan penghargaan MURI ku, Septemer & November 2014, bersama Bp. Jaya Suprana dan mba Ayla, Bp. Bonnie (Direktur Pos Indonesia) dan Bp Irawan Kasubdit Prangfil Kominfo) - MURI Gallery …..
Pak Yusak sengaja datang ke pameranku karena undanganku. Beliau datang dihari ke-3 disore hari. Aku senang sekali, pastinya. Seorang filatelis senior kawakan, yang bersedia datang serta melihat2 materi pameranku, pasti membanggakan. Mengapa? Karena aku tahu, bahwa materi pameranku ini tidak sebanding dengan materi2 pameran beliau sendiri, yang sudah diakui secara internasional sebagai pemenang dalam kompetisi filateli dunia di beberapa negara.
Sementara, materi pameranku adalah lebih kepada “Filateli Kreatif”, yang sebagian besar hanya menampilkan sisi2 kreatifitas saja. Dan lebih ingin menampilkan sebuah sarana edukatif bagi masyarakat, terutama untuk anak2 dan remaja, dimana aku ingin mengajak mereka lebih mengerti tentang alternatif hobi yang asik, cool dan keren lewat Filateli Kreatif.
Sebenarnya, aku agak malu ketika beliau datang dan berkrliling di pameranku, karena secara kapasitas pameranku tidak ada apa2nya dibandingkan koleksi beliau. Terutama dari sisi kualitas. Tetapi aku tahu, beliau tidak akan membanding2kannya, karena aku juga tahu bahwa beliau adalah salah satu sahabat filatelisku yang selalu mendukung aku serta sangat mengapresiasi kan semua karya2 ku .....
Terima kasih, pak Yusak ... atas kesediaannya untuk menyambangi pameranku waktu itu .....
***
Orang hebat yang lain yang datang di pameranku adalah pak Bagus. Ini benar2 surprise ketika beliau datang pagi2, sedikit celingak celinguk, dan malu2 menatap mukaku. Sampai akhirnya beliau menyapaku di meja dan memperkenalkan dirinya sebagai pak Bagus. Beliau sengaja datang pagi2 dari rumahnya yang jauh, untuk khusus bertemu dengan ku. Dan aku sangat terheran2, dari siapa beliau tahu tentang aku dan darimana tahu tentang pameranku dan kenal aku?
Pak Bagus bercerita dalam sapaannya. Secara kebetulan, beliau merupakan seseorang yang diwawancarai oleh Elshinta TV sesudah aku. Dan beliau menonton aku di TV tersebut, dimana aku sebutkan tentang rencana (waktu itu masih dalam rencana) pameran "Gallery of Animals" tanggal 26 Oktober - 1 November 2015.
Waaaaa ...... aku senang sekali! Bukan hanya karena beliau datang karena undanganku di Elshinta TV saja, tetapi karena beliau membawa koleksi2 nya yang ...... luar biasa !!!!!
Beliau mempunyai gallery kecil dirumahnya, untuk memajang koleksi2nya. Mulai dari koleksi prangko dan benda2 filateli, buku2 kuno bahkan mainan die-cast, seperti mobil2an dan pesawat terbang. Tetapi yang aku sangat tertarik dalam koleksinya adalah (pasti berhubungan dengan filateli), tanda tangan menteri2 dari beberapa kabinet yang lalu, diatas sampul2 "Hari Pertama" atau di "Sampul Peringatan". Sebuah koleksi yang luar biasa untukku, koleksi karya AUTOGRAF. Dan aku benar2 suka dengan kolekai beliau .....
Karena aku juga koleksi tanda tangan dari orang2 terkenal dunia (sebenarnya sih, aku lebih kepada surat2 dan foto2 dari mereka), jadi aku benar2 terpukau dengan koleksi pak Bagus. Sayangnya, pak Bagus mengkoleksi autoraf ini dari membeli, bukan berusaha mendapatkannya sendiri dari menteri2 dan ex menteri2 tersebut. Sangat lebih luar biasa lagi, ketika koleksi2 kita didapatkan dengan hasil ‘kerja keras’ kita sendiri, tanpa (kalau bisa) keluar uang banyak.
Sejak pagi sampai siang, aku banyak mengobrol dan berdiskusi dengan pak Bagus. Beliau membuka tas ranselnya. Berat sekali, karena di dalamnya adalah buku2 tua berat dan tebal, yang baru didapatkan dari seseorang, untuk dikoleksinya. Belum lagi beberapa album prangko serta 2 album besar berisi SHP (Sampul Hari Pertama) dan SP (Sampul Peringatan) yang ditanda tangani semua menteri2 dari jaman Bp Soeharto. Waaaaaaa ……
Belum lagi orang hebat yang lain, mas Andi Istiabudi. Aku mengenalnya lewat jejaring Facebook beberapa tahun lalu. Beliau berhobi sama denganku, menulis surat kepada orang2 terkenal di dunia, meminta foto dan tanda tangannya. Tetapi hobi ini aku sudah tinggalkan sejak tahun 1988 semenjak lulus SMA (aku menulis surat ini sejak tahun 1980 – 1988). Dan aku mendapatkan surat2 balasan di generasi2 sebelumnya.
Tetapi tidak dengan mas Andi Istiabudi. Beliau baru memulai hobi ini setelah aku sibuk dengan hidupku. Kalau tidak salah mas Andi menulis surat sejak awal tahun 2000, sehingga beliau mendapatkan surat2 itu di generasi sekarang. Klop, jika kita mau menggelar pameran bersama : Generasi Lama dan Generasi Baru ….. itu yang sudah aku mimpikan di benakku, berpameran bersama di tahun 2016.
Aku dengan mas Andi …..
Mungkin, menurut pak Yusak, pak Bagus dan mas Andi, pameranku ini hanya sepersekian nya koleksi beliau. Mungkin koleksi2ku hanya sekedarnya saja dibandingkan dengan koleksi beliau. Aku sadar dengan hal itu. Tetapi untukku sendiri, koleksi dan pameranku, kulakukan semuanya dalam keterbatasan sebagai IPS (Insan Pasca Stroke).
Aku mengkoleksi dan menggelar pameran ini, bukan karena aku mampu dari segi dana. Aku melakukan ini lewat pertemanan untuk tukar menukar prangko atau benda2 filateli lainnya (walau tetap ada yang harus aku beli). Dan aku menggelar pameran2ku ini, melalui konsep dan proposal, serta mencari sponsor. Dan aku berusaha untuk tidak menyusahkan banyak orang …..
Sama dengan kedatangan pak Yusak beberapa hari sebelumnya, aku sedikit malu dengan kedatangan ‘orang hebat’ ini. Tetapi setidaknya, aku bisa belajar tentang melakukan yang beliau lakukan. Bahwa hobi ini bukan hanya sekedar hobi yang ‘cook, kereh abis serta penuh kreatifitas’ saja. Hobi ini bisa menjadikan aku bertemu banyak orang dari berbagai kalangan dan profesi. Hobi ini mampu membuat aku melanglang buana dan menjadikan aku bisa bersahabat dengan banyak orang.
Lewat hobi ini pula, dalam keterbatasan fisik karena terserang stroke, aku mampu ‘sembuh’ dan tetap bisa meraih prestasi sesuai dengan yang Tuhan kehendaki …..
Dan ternyata, tidak ada yang lebih tinggi atau lebih rendah, dari sebuah hobi. Intinya, hobi adalah untuk menyenangkan diri, walau tidak jarang hobi membuahkan prestasi. Dan dalam Filateli Kreatif yang aku lakukan, karya anak bangsa diharapkan bisa membanggakan Indonesia dimata dunia ……
Salam Filateli …..
By Christie Damayanti
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H