Sejak pagi sampai siang, aku banyak mengobrol dan berdiskusi dengan pak Bagus. Beliau membuka tas ranselnya. Berat sekali, karena di dalamnya adalah buku2 tua berat dan tebal, yang baru didapatkan dari seseorang, untuk dikoleksinya. Belum lagi beberapa album prangko serta 2 album besar berisi SHP (Sampul Hari Pertama) dan SP (Sampul Peringatan) yang ditanda tangani semua menteri2 dari jaman Bp Soeharto. Waaaaaaa ……
Belum lagi orang hebat yang lain, mas Andi Istiabudi. Aku mengenalnya lewat jejaring Facebook beberapa tahun lalu. Beliau berhobi sama denganku, menulis surat kepada orang2 terkenal di dunia, meminta foto dan tanda tangannya. Tetapi hobi ini aku sudah tinggalkan sejak tahun 1988 semenjak lulus SMA (aku menulis surat ini sejak tahun 1980 – 1988). Dan aku mendapatkan surat2 balasan di generasi2 sebelumnya.
Â
Tetapi tidak dengan mas Andi Istiabudi. Beliau baru memulai hobi ini setelah aku sibuk dengan hidupku. Kalau tidak salah mas Andi menulis surat sejak awal tahun 2000, sehingga beliau mendapatkan surat2 itu di generasi sekarang. Klop, jika kita mau menggelar pameran bersama : Generasi Lama dan Generasi Baru ….. itu yang sudah aku mimpikan di benakku, berpameran bersama di tahun 2016. Â
Â
 Â
Aku dengan mas Andi …..
Â
Mungkin, menurut pak Yusak, pak Bagus dan mas Andi, pameranku ini hanya sepersekian nya koleksi beliau. Mungkin koleksi2ku hanya sekedarnya saja dibandingkan dengan koleksi beliau. Aku sadar dengan hal itu. Tetapi untukku sendiri, koleksi dan pameranku, kulakukan semuanya dalam keterbatasan sebagai IPS (Insan Pasca Stroke).