Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Direktur vs Dunia Prangko

17 November 2015   14:22 Diperbarui: 17 November 2015   14:29 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dihari berikutnya pun ada surprise untukku. Salah seorang Direktur ku dalam BOD yang lain ternyata juga seorqng kolektor prangko. Namanya bapak Wibowo Ngaserin. Semula aku mengira bahwa beliau hanya mau menghampiriku saja di mejaku area pameranku, dan hanya sekedar menyapaku saja. Tetapi ternyata beliau membuka diskusi denan ku tentang hobi kami yang (ternyata) sama! Aku tetap menyebut beliau filatelis, walau beliau sendiri hanya ingin menyebutnya ‘kolektor’ sama dengan pak Hardi Halim, Direkturku yang lain.

Pak Wibwo Ngaserin sudah senior. Beliau bercerita tentang hobinya mengumpulkan prangko sejak masa kecil. Bersurat2an dengan teman2nya di jaman penjajahan Jepang, dan orang tuanya memang pedagang yang menjual benda2 filateli.

Seperti pak Hardi Halim, pak Wibowo Ngaserin pun tidak banyak yang aku tahu. Beliau tidak berhubungan dengan proyek2 kami, sehingga aku belum pernah berhubungan langsung dengan beliau  dalam hal pekerjaan. Aku hanya tahu bahwa beliau memang Direktur kami.

Diskusi tentang koleksi2 kami masing2 tentang prangko. Dan baru kali ini, aku melihat tawa pak Wibowo Ngaserin begitu sumringah.. tidak seperti di kantor denan wajah kaku dan terlalu serius menghadapi pekerjaan2 beliau sebagai Direkturku..

Awalnya, pak Wibowo Ngaserin memang hanya menyapaku dan ingin berdiskusi sejenak sebelum maka siang. Beliau turun dari lantai 46 APL Tower, tempat aku juga bekerja, untuk makan siang. Lama2 makan siangnya terlambat karena kami berdiskusi dan ngobrol cukup lama tentang benda2 filateli yang beliau punya. Bertema jaman colonial Belanda dan penjajahan Jepang, adalah bukan temaku, tetapi aku bisa mengimbanginya lewat kegiatan2ku untuk edukasi lewat Filateli Kreatif.

Pak Wibowo Ngaserin sendiri memang hanya ingin mengobrol denganku, tanpa berkeliling arena pameranku. Tetapi aku sudah sangat bahagia, bahwa beliau berada di hobi yang sama. Mula2 aku hanya mengenal beliau hanya sebagai salah satu Direkturku, sekarang aku lebih mengenal beliau sebagai kolektor prangko (dan filatelis). Dan ternyata juga, beliau sangat ramah dan terbukan dengan diskusi2 yang menyenangkan, dimana seharinya dalam pekerjaan beliau sangat formal dan ‘gahar’ sebagai salah satu Direktur di sebuah perusahaan terbesar nasional …..

 

Aku dengan pak Wibowo Ngaserin, salah satu dari Direkturku, yang berhobi sama yaitu prangko …..

Beberapa pengunjung pameranku ternyata sangat terbuka dengan bercerita pekerjaan mereka. Sebagian besar memang pengunjung muda, antara 20an tahun sampai 40an tahun, dengan berbagai macam profesi. Sebagian lagi dibawah umum 20an tahun sampai PAUD. Sebagian juga diatas 40 tahun. Dan yang diatas 40an tahun ini, beberapa orang terbuka berbicara tentang pekerjaannya, sebagai manager atau direktur.

Seperti2 orang Direkturku, yang aku baru tahu bahwa beliau2 adalah koleksor prangko, aku sangat respek untuk mereka semua. Karena beliau2 ini mampu memisahkan profesi mereka. Antara pekerjaan dengan posisi tinggi, dan mereka sebagai kolektor atau filatelis, atau hobi apapun. Sehingga ketika di dalam kantor dam pekerjaan, kita bisa sangat menghormati beliau bahkan takut, tetapi diluaran sana kita bisa berbincang dan berdiskusi denan santai lewat hobi2 yang sama.

Dan hobi Filateli ini ternyata merupakan ajang diskusi yang menyenangkan untuk mengekspresikan masing2 dari kita dan ikut berkarya bagi Indonesia …..

Salam Filateli …..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun