Seperti kataku di beberapa artikel sebelumnya, filateli sudah merambah di semua kalangan. Dari anak2, remaja, dewasa apalagi orang tua. Lalu kalangan2 profesional, pejabat bahkan direktur2. Letjend TNI Purnawirawan bp Suyono adalah Ketua PFI (Perkumpulan Filateli Indonesia). Bahkan bp Fadli Zon adalah salah satu yang mengharumkan nama Indonesia dimata dunia, ketika beliau mendapat penghargaan dalam kompetisi di tingkat dunia dalam hal filateli, beberapa waktu yang lalu.
Aku baru tahu, ketika di pameranku ini ada 2 orang Direktur ku merupakan filatelis senior. Sebenarnya sih mereka enggan dikatakan filatelis. Mereka lebih memilih kata 'kolektor', karena beliau2 ini katanya hanya mengoleksi tema2 prangko, tetapi tidak mengerti dan tidak mengembangkannya. Yah ... terserah beliau saja deh .....
Pagi2 sekitar jam 10.00 di suatu hari di pameranku, bp Hardi Halim, salah satu Direkturku, berada di seputar jajaran panel2 materiku. Aku menyambutnya dan beliau kaget, bahwa ini adalah pameranku. Mungkin tidak terpikir untuk beliau bahwa aku, arsitek di perusahaan besar tempat kami bekerja, dan aku cacat, mampu menggelar pameran besar ini. Terlihat dari raut wajahnya dan kata2nya. Dan aku hanya tertawa .....
Kami banyak mengobrol. Aku mengantar pak Hardi Halim berkeliling pameranku. Dan disetiap bagian panel, berdasarkan tema2 tempat hewan itu hidup, beliau berhenti. Bukan hanya berhenti saja. Beliau bertanya dan membuka diskusi dengqnku. Tentang binatangnya dan tentang filatelinya. Dan kami berdiskusi cukup seru. Pak Hardi Halim selalu memotret frames2 nya secara detail!
Aku katakan pada beliau, bahwa ada 120 frames pada pameranku, dan aku berjanji akan nanti aku berikan semua file foto lengkap untuk beliau. Tetapi beliau tetap ingin memotretnya. Ya sudah terserah saja .....
Hampir semua frames, pak Hardi Halim memotretnya, dan aku berjanji akan aku kirimkan file lengkap tema “Gallery of Animals” ini, ke ruangan beliau di lantai 46 APL Tower..
Mungkin ada 1 jam kami berkeliling di pameranku. Banyak diskusi banyak saling memahami satu dengan yang lain. Aku tidak dekat dengan Direktur ku ini karena berbeda profesi. Bliau tidak menangani soal proyek2 kami. Tetapi kami sempat bekerja bersama untuk sebuah proyek di Singapore sekitar tahun 2008 lalu. Dan beliau ini juga terus mendukungku sebagai anak buah yang dalam keterbatsaan. Walau aku tidak (atau : belum) bisa seperti dulu lagi, tetapi beliau adalah salah satu Direkturku yang selalu mendukung dan memotivasiku. Terima kasih, pak Hardi Halim .....