"Prangko itu untuk menulis surat. Kepada mama, papa atau teman-teman. Kepada bu guru juga bisa", jawabku.
"Surat itu apa, tante?", matanya membesar menatapku dan hatiku ... semakin tertawan. Aduuhhh ..... lucunyaaaa .... dan aku tertawa sambil mengusap kepala mereka.
Aku 'mati kutu'. Dan seraya tertawa dengan mereka, seorang guru berkata padaku,
"Itulah mereka, mba. Coba bayangkan, betapa pusingnya kami dengqn pertanyaan-pertanyaan mereka setiap hari, setiap saat .....”
Hihihihihi ..... ya, aku ingat ketika kedua anakku masih seumur mereka. Jutaan pertanyaan mereka yang membuat aku 'bertekuk lutut'. Pertanyaan-pertanyaan yang membuat aku harus memutar otakku untuk menjawab mereka, dengan kata-kata sederhana yang mudah diserap oleh mereka .....
Ada juga seorang bapak mengajak anak perempuannya mengunjungi pameranku, di hari Kamis siang, sepulang si anak itu sekolah. Mereka berkeliling diantara jejeran panel-panel materi pameranku, dan si bapak dengan lembutnya selalu menjawab pertanyaan-pertanyaan si anak perempunnya, sampai sekitar 20 menit. Dan mereka pergi untuk pulang …..
Juga seorang ibu yang dengan lembut menjawab pertanyaan-pertanyaan anak perempuannya, mereka sambil bercanda sampai aku mendtangi mereka dan sempat mengobrol dan berfoto bersama mereka.
Menyenangkan ketika orang tua mendukung anak-anak mereka dengan keinginan mereka. Tidak ada paksaan, tidak ada kemarahan. Karena pada dasarnya, anak-anak itu membutuhkan dukungan dan dorongan untuk mereka bisa berkembang dengan baik dalam kehidupan mereka serta mendapatkan hobi dan kegiatan yang benar2 mereka inginkan …..
***
Tidak mudah memang, untuk mengedukasi mereka. Jangan untuk menjelaskan tentang prangko apalagi benda-benda filateli kepada mereka. Tentang binatang-binatang itu pun mereka baru mempelajarinya.