Bayangkan jika di kamar mandi kita kemiringan permukaan lantai bukan ke lubang pembuangan air, tetapi ke arah pintu kamar mandi? Berarti, air mandi akan membanjiri lantai di sekitar kamar mandi, karena lubang pintu 1 cm di setiap pintu.
Bayangkan juga jika kita membangun penyerapan di dataran Jakarta tetapi kemiringannya tidak menuju laut, bahkan justru kearah kebalikan dari laut? Artinya, air itu akan kembali menggenangi Jakarta!
Dari beberapa artikelku tentang kondisi fisik Jakarta, aku mengatakan tentang ‘Peta 3 Dimesi’. Dan yang aku tahu, belum ada Peta 3 Dimensi untuk Jakarta. Ditambah lagi, sering kali Jakarta melakukan ‘cut & fill’ untuk menggali dan menimbun dataran Jakarta. Terlebih oleh para developer untuk membangun bangunan-bangunan yang diinginkannya.
Lihat tulisanku Jakarta Butuh Peta Countur 3 Dimensi untuk Kebijakkan Banjir
desab17.blogspot.com
Proyek2 ‘cut & fill’ ini menjadikan salah satu penyebab banjir di titik-titik itu, karena mereka tidak bisa melihat peil (ketinggian tanah) tanah dikarenakan pemda belum memiliki landasan peraturan daerah yang orientasi penyusunannya berlandaskan pada teknik perencanaan kota berwawasan tiga demensi dengan memperhatikan peta kontur, sehingga bila peraturan daerah itu telah dimiliki maka tanpa ragu pemerintah bisa memberikan ijin atau menolaknya dengan tegas dan mantap.
Bayangkan seperti yang aku tuliskan di atas tentang kemiringan lantai kamar mandi.
Karena, walaupun sepertinya Jakarta tidak berbukit2 dan rata tanah, tetapi pada kenyataannya Jakarta pun berbukit2. Salah satu bukti bahwa Jakarta berbukit-bukit yaitu di sebuah titik (misal di Kampung Pulo). Tetangga Kampung Pulo, Tebet atau Matraman, tidak akan tergenang banjir karena countur-nya LEBIH TINGGI dari countur Kampung Pulo!
Ini hanya sedikit yang baru aku bisa tuliskan, berhubungan dengan gebrakan pak Ahok untuk terus menormalisasikan sungai2 di Jakarta (ada 13 sungai). Dan aku ingin bersama-sama pak Ahok menormalisasikan sungai2 tersebut ini, bisa sekalian membangun RTH-RTH menjadi 30%, sehingga aku sangat yakin, banjir Jakarta hanya tinggal kenangan saja.
Maju terus Pak Ahok, untuk menjadikan Jakarta sebagai tempat tinggal yang sejahtera untuk warganya.