Anak2 muda Paris yang keren dan cool (kata Michelle)
Michelle yang sedang mekar memasuki masq remaja, sudah melirik cowo2 keren. Dia terbuka dan aku senang. Dia tertawa2 dan sumringah dengan anak2 muda Paris itu. Sayang, Michelle masih sangat pemalu sehingga ketika kesempatan berkrnalan itu terbuka, dia malah bersembunyi di balil figur mamanya ..... jadilah aku yang sebagai 'tameng' keingin-tahuan Michelle ..... hihihi ......
Dari ujung jalan, kami berjalan lagi menuju Disney Shop. Aku tahu adq di ujung blok pertengahan jalan Champs Elysees, secara itu adalah toko favoriteku. Cukup jauh tetapi sepanjang jalan ada banyak sekali momen2 cantik tentang banyak hal. Sehingga, aku tahu tidak akan ada yang bosan dan capek menuju kesana.
Dengan duduk di atas kursi roda dan di dorong Michelle, Lucy menemaniku disisiku sambil ngobrol. Dennis seperti biasa, jeprat jepret dengan kamera DLSR nya. Matahari bersinar cerah. Awan putihpun berarak riang. Udara sejukpun membuat nyaman dengan angin lembut bertiup sepoi.Â
Butik2 mahal yang memang adalah pusat mode dunia itu, menyapa ramah. Luise Vuitton adalah yang terbesar, yang aku tahu. Berada di seberang jalan, Luise Vuitton melambai2 untuk kami masuk kesana. Tidak! Aku tidak tertarik dengan barang2 mewah bermerek. Aku lebih tertarik dengan perencanaan kota dan jalan ini dengan segala atribut kemewahannya.Â
Champs Elysees, pemandangan ‘kemewaan’ yang tidak ada duanya, salah satunya dengan pedestrian lebih dari 10 meter di sepanjang jalan di sisi kanan dan kirinya …..
Selama berjalan2 waktu itu, memang kami merasakan aura kemewahan Champs Elysees. Tetapi ternyata juga, tidak banyak wisatawan yang memqkai baju2 mahal. Sebagai wisatawan, seperti kami, hanpir semua memakai baju2 santai atau justru jaket karena memang agak dingin. Terapi auta mewah itu tidak bisa disembunyikan.Â
Â