Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

‘Bon Appétit’ : Pizza Mix Mozzarela ala Vesuvio Café di Champs Elysee

27 Agustus 2015   12:49 Diperbarui: 27 Agustus 2015   12:56 516
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Yang aku tahu, ketika beberapa kali aku masuk ke beberapa cafe dan restorang disana, justru konsumen lebih memilih duduk di teras atau 'island' nya, dibanding dengan duduk di bangunan utama. Itu karena mereka lebih suka berada di udara terbuka walau dingin (apalagi jika matagari bersinar cerah, untuk 'menggosongkan' kulit mereka) dan juga lebih suka melihat pemandangan di sekitarnya.

Kami pun masuk kedalam. Ingin duduk di teras atau di 'island', sudah terlalu penuh dan waktu itu angin berhembus cukup keras dan suhu udara masih dibawah 12 derajat Celcius. Masih cukup dingin untuk kami, apalagi hujan shower masih terus turun.

 

Sedikit lama kami memesan pizza2 yang kami pesan. Karena kami ingin menikmati kehangatan suhu udara di ruang maman utama (pasti mereka memakai heater), dan 'kehangatan' suasana interior dalam keklasikan Perancis.

Anak2 sedikit bingung untuk memesan pizza. Mengapa? Karena pizza di Eropa tidak seperti pizza di Indonesia. Ukurannya sangat besar dan 1 pizza adalah 1 porsi untuk 1 orang dewasa, diantar tanpa dipotong2. Bisa sih, jika minta dipotong2, tetapi aku katakan kepada anak2ku, 

"Kalian coba aja deh, 1 porsi pizza untuk 1 orang. Jangan pesan 1 pizza saja, pasti kalian nyesel. Pizza ini enak sekali!"

Ya, aku memang salah satu penggemar pizza. Jika rasa pizza di Jakarta sudah disesuaikan dengan lidah Indonesia, aku lebih suka rasa pizza asli dari Italia. Di Perancis, rasa pizza nya memang juga berbeda dengan rasa pizza asli dari Italia, tetapi dengan bumbu2 yang tidak adq di Indonesia, membuat rasa pizza di cafe inipun berbeda dengan pizza yang sering aku beli di Jakarta. Dan keju yang aku bebar2 suka, sangat berbeda. Walau sama2 keju mozzarela, rasanya cukup berbeda .....

 

Anak2ku dengan pizza2 nya …..

 

Kami memesan 3 rasa pizza untuk kami bertiga. Dengan 1 botol air moneral bersoda untukku dan 1 botol Coca Cola dan 1 botol Sprite untuk anak2ku, sungguh makan siang ini menjadi sempurna! Dengan ditemani 2 anakku tercinta, di kota 'romantis' Paris dan dengan harga yang tidak terlalu mahal, adalah “harga” yang luar biasa dan tidak akan terbayarkan! Ini adalah salah satu mimpiku terakhir aku di Paris, sendirian, tanpa orang2 yang mencintaiku dan yang aku cintai ......

Harga 1 porsi pizza cukup tebal berdiameter sekitar 40 cm lebih, antara 10 Euro sampai 14 Euro, tergantung toppingnya. Dan …. hmmm ..... jika dikonpensasikan dengan pizza di Jakarta dengan ukuran family seharga sekitar 100 ribu dengan topping terbaik dan tambahan pinggiran terenak menurutku, rasanya dari segi harga, tidak terpaut terlalu jauh. Tetapi pengalaman mencicipi pizza berdiameter 40 cm dengqn topping dan rasa yang tidak ada di Jakarta, membuat aku dan anak2ku excited, dan cacing2 di perut kami semakin ramai berbunyi, hihihi .....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun