By Christie Damayanti
www.inhabitat.com
Ketika Eiffel Tower yang di desain oleh Gustave Eiffel meresmikan pada tanggal 31 Maret 1889, dimana menara ini waktu itu adalah bangunan tertinggi di dunia, Paris bersuka ria. Pada pembukaan itu, Gustave Eiffel dengan tamu2nya menaiki 1792 anak tangga untuk sampai ke TOP menara Eiffel, setinggi sekitar 448 meter dari atas permukaan tanah. Lelah? Pastilah! Dari puluhan orang yang naik bersamanya ke puncak menara, hanya 15 orang yang bisa mencapai puncak, selama 1 jam. Keletihan tidak terasa dan tidak membuat Gustave Eiffel surut, tetapi justru membuat dia dan PARIS menjadi kota yang diperhitungkan dunia …..
Sorak sorai asti bergemuruh. Sebuah bendera Perancis terbentang di TOP menara tersebut. Dan champagne disajikan dimana2 serta mereka mulai berpesta. Ini memang momen yang ajaib. Dimana jaman itu, di akhir tahun 1800-an, Paris sudah mampu membangun menara setinggi sekitar 500 meter dengan cara yang ‘ajaib’ serta bagaimana mereka menaikinya sampai puncak.
Lihat tulisanku
Eiffle Tower : Menara ‘Modern’ ditengah ‘Keklasikan’ Abad ke-18
‘Kemenangan’ Sebuah Teknologi di Eiffel Tower
***
Itulah yang terjadi ketika pertama kalinya Eiffel Tower diperkenalkan pada dunia. Diambil dari majalah “Guardian Weekly”, aku membayangkan betapa Paris sangat bersuka ria atas ‘kemenangan dalam sebuah teknologi’, dimana ternyata manusia mampu untuk membuat sebuah menara tertinggi di dunia (waktu itu), lewat pemikiran yang ‘liar’. Walau tidak sedikit yang mengatakan yang ‘jelek2’ tentang Eiffel Tower. Beberapa diantaranya mengatakan,
“Untuk apa Eiffel Tower? Buat apa?”
Lebih dari 100 tahun lalu, menara ini didirikan. Sudah mengalami beberapa renovasi. Mulai renovasi kecil, sedang maupun renovasi besar. Biasanya lebih kepada maintenance serta penambahan fasilitas2 Eiffel Tower, sebagai salah satu tempat wisata yang selalu diperbincangkan dunia. Sehingga Eiffel Tower benar2 menjadi wisata yang sangat lengkap, unik, luar biasa serta selalu membuat mata dunia memandanganya.