Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Antara ‘Kepedulian’ dan ‘Ketidak-pedulian’ di Paris

24 Agustus 2015   12:31 Diperbarui: 24 Agustus 2015   12:31 486
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dari Eiffel Tower ke Champs Ellyssee memang dekat, tetapi ternyata memakan waktu sampai 30 menit! Astaga! Maceeetttttttttt, booo …… ini memang jam makan siang, terlebih ini hari Minggu! Sehingga, kota Paaris waktu itu mengingatkan aku tentang Jakarta ku. Macet yang tdak karuan! Klakson2 bersautan, termasuk si pengemudi taxi ku! Sambil menyumpah serapah dengan membuka kaca jendelanya …..

Hmmmmm ….. hmmmmm dan hmmmmmm ……

Parissss ….. ooooo Parisssss ……

Alhasil karena macet, argonya membengkak. Aku harus membayar sampai 25 Euro lebih, hanya sekitar seharusnya beberapa menit berjalan kaki ( jika sehat ) ….. Yah, sudahlah. Jadi, kami segera turun di ujung Champs Ellyssee, berseberangan dengan Arc de Triomphe. Yang membuat anak2ku terkagum2, seperti ketika aku melihatnya pertama kali tahun 1991. Dan aku tetap terus terkagum2 juga, sampai sekarang ……

Kota Paris menjadi sebuah ‘persimpangan’ untukku sekarang. Ketika kota2 di negara2 lain di Eropa selama kami berwisata ini, berlomba dengan melayani wisatawan yang terbaik, ternyata kota Paris yang sebenarnya mempunyai ‘nilai lebih’ di mata wisataawan manca negara, termasuk aku, lebih memilih berada di ‘persimpangan jalan’. Pemerintahnya tetapi berusaha melayani wiswatawan manca negara, tetapi justru warga nya lebih memilih untuk berseberangan, dengan tidak melayani kami lewat keramah-tamahan nya.

Sudah lama aku merasakan ini, warga kota Paris sedikit sombong, tetapi aku mengabaikannya karea aku pun mempunyai urusan yang tidak mau terganggu dengagn kesombongan mereka. Tetapi ketika aku berada di titik setara dengan wisatawan biasa, yang bukan tinggal di Paris dengan tujuan utama untuk bekerja, atau yang berada di Paris dengan sebuah missi khusus, aku merasakan sebuah kesulitan2 tersendiri dalam menghadapi ‘kesombongan’ mereka …..

Tetapi mau apa lagi? Lupakan dan biarkan saja, dan ‘berdamai’ dengan keadaan itu …..

Matahari bersinar cerah di Champs Ellyssee, waktu itu. Langit mendadak biru jernih …..hhhhh, mengapa tidak sebelumnya ya? Karena kami belum mendapatkan foto Eiffel Tower dengan latar belakang langit biru sejernih di Champs Ellyssee ….. tetapi kami mendapatkan foto cantik Arch de Triomphe berlatar belakang langit biru dan awan2 berarak cantik ……

Sebelumnya :

 

Indahnya Dunia dari ‘Kepakan Sayap Nya’ …..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun